Prinsip Individualisasi Prinsip Pembelajaran bagi Siswa Retardasi Mental

110 kehidupan sehari-hari SYB meliputi keterampilan menggambar, sopan santun dalam berbahasa Jawa dengan orangtua, dan mengaji.

f. Prinsip Individualisasi

1 Mengenal Kemampuan yang Dimiliki Siswa Retardasi Mental Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti dengan 4 orang guru yakni, guru kelas, guru Pendidikan Agama Islam, guru Bahasa Jawa, dan guru PJOK. Wawancara terkait guru mengenal kemampuan yang dimiliki SYB. Saat peneliti bertanya, bagaimana pemahaman guru mengenal kemampuan yang dimiliki SYB, jawabannya berikut ini. Guru PJOK : SYB punya kekuatan lebih dengan stamina yang bagus tapi kalah pada koordinasi tangan, lebih kuat pada kaki. SYB juga lama untuk memahami instruksi dan cara belajarnya tipe visual. Guru Kelas : Mengerjakan soal-soal yang masih sederhana terkait materi awalan dia masih mampu, tapi kalau sudah masuk pada materi yang membutuhkan pemahaman lebih dia akan kesulitan. Contohnya mbak saat kemarin membahas materi bilangan romawi. Untuk pembahasan tentang dasar dari bilangan romawi dia mampu mengikuti. PKn pada saat presentasi kemarin itu dia mampu tutut aktif berbicara dengan sedikit pancingan dari Saya. Setidaknya dia sudah berani itu sudah sangat bagus menurut Saya. Guru PAI : Kemampuannya kurang meliputi sikapnya dan dalam praktek. Guru Bahasa Jawa : Kemampuannya dalam pembelajaran Bahasa Jawa agak kurang yang terbukti dia sering tidak memintakan nilai pada setiap tugas yang dikerjakan. Kurang bisa membuat kalimat dalam bahasa Jawa namun untuk berbahasa Jawa untuk komunikasi keseharian dengan temannya sedikit-sedikit bisa. 111 Berdasarkan wawancara kepada guru-guru yang mengampu pembelajaran di kelas IV, dapat diketahui bahwa guru PJOK mengenal kemampuan yang dimiliki SYB unggul pada kekuatan kaki untuk berlari dan memiliki stamina tubuh yang bagus. Guru kelas tahu SYB mampu saat mengerjakan soal tentang bilangan romawi yang masih sederhana. Sedangkan guru Agama dan guru Bahasa Jawa, kemampuan SYB untuk mengikuti kedua mata pelajaran tersebut kurang. Selain wawancara, dari hasil observasi diketahui bahwa menyelesaikan menulis pantun membutuhkan waktu lebih lama dibanding teman-temannya Observasi Kamis, 31032016, mampu membuat cerita namun jumlah kalimatnya masih sedikit Observasi Kamis, 21042016, mampu presentasi menyampaikan tentang alat musik tradisional dengan bantuan guru dalam merangkai kalimat Observasi Rabu, 06042016, suka menggambar sehingga SYB akan serius saat pelajaran menggambar Observasi Jum’at, 15042016, dan kemampuan terletak pada kaki untuk berlari dan sepakbola Observasi Selasa, 19042016. Hasil observasi menunjukkan bahwa kemampuan yang dimiliki SYB dalam mata pelajaran bahasa Indonesia yaitu menulis pantun dan membuat cerita dengan jumlah kalimat yang masih sedikit. Pada mata pelajaran PKn, SYB mampu presentasi sebagai 112 duta Indonesia menyampaiakan tentang alat musik tradisional dnegan bantuan guru. Kemampuan yang menonjol yakni bermain sepakbola karena SYB mempunyai stamina tubuh yang bagus dan kekuatan kaki saat berlari. 2 Mengetahui Karakteristik Siswa Retardasi Mental Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti dengan 4 orang guru yakni, guru kelas, guru Pendidikan Agama Islam, guru Bahasa Jawa, dan guru PJOK. Wawancara terkait mengetahui karakteristik SYB. Saat peneliti bertanya, sudahkah guru mengetahui karakteristik SYB , jawabannya berikut ini. Guru PJOK : SYB itu pendiam, pemalu, dan punya rasa tanggungjawab yang terlihat saat dia mau mengembalikan alat olahraga di tempat penyimpanan. Guru Kelas : SYB itu agak pendiam kalau di kelas tapi sekarang sudah lebih baik daripada saat kelas 3 yang benar- benar diam dari awal masuk sampai pulang sekolah. Sedikit banyak sudah terbangun interaksi dengan teman-temannya. Dia bersemangat saat pelajaran PJOK mbak karena senang bermain sepakbola. Larinya juga kencang karena beberapa kali Saya pernah melihat langsung. Berbicara dengan Saya saat menjawab pertanyaan kadang kurang keras dan harus dipancing supaya suara kerasnya itu muncul. Guru PAI : Karakternya berbeda dengan teman lainnya karena pendiam. Namun, SYB bisa mengikuti contoh perbuatan baik yang diajarkan kepadanya. Termasuk anak yang baik tidak aneh-aneh hanya saja memang kurang banyak bicara. Guru Bahasa Jawa : Setahu saya SYB itu pendiam saat di kelas tetapi saat Saya lihat sewaktu pembelajaran PJOK, SYB bisa turut aktif bahkan gesit berlari pada permainan sepak bola. 113 Berdasarkan wawancara kepada guru-guru yang mengampu pembelajaran di kelas IV, dapat diketahui bahwa karakteristik SYB pendiam, pemalu, sedikit bicara, saat berbicara suaranya lirih dan termasuk anak yang bertanggungjawab serta tidak aneh-aneh. Selain wawancara, dari hasil observasi diketahui bahwa SYB berbicara dengan suara lirih dan pendiam dan saat guru mendekatinya SYB mau bertanya saat kesulitan Observasi Senin, 11042016, pendiam dan suaranya lirih saat bercerita di depan Observasi Senin, 25042016, diam saja saat temannya berebut mencocokkan jawaban dengan menuliskan jawabannya di papan tulis sehingga guru menyuruhnya ikut maju Observasi Rabu, 20042016, guru bertanya, SYB sekarang berani menjawab walau suaranya lirih saat dipancing untuk bersuara keras akhirnya bisa. Observasi Senin, 040402016, bersuara lirih bila menjawab pertanyaan Gu ru dan diam saat pembelajaran Observasi Jum’at, 01042016, dan diam saja namun sering akan mengobrol lama bila dengan Zidan membicarakan tentang sepakbola Observasi Selasa, 12042016. Diketahui dari hasil observasi bahwa guru mengetahui karakteristik SYB sebagai siswa yang pendiam dan berbicara dengan suara lirih selama pembelajaran di kelas, namun aktif dalam pembelajaran PJOK khususnya bermain sepakbola dan memiliki 114 stamina tubuh yang bagus, kekuatan kaki dalam berlari, dan kurang dalam memahami instruksi. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, maka dapat disimpulkan bahwa guru mengetahui karakteristik SYB sebagai siswa yang pendiam dan berbicara dengan suara lirih selama pembelajaran di kelas. Namun, SYB aktif dalam pembelajaran PJOK khususnya bermain sepakbola.

g. Prinsip Menemukan