Indikator Instrumen Penelitian Layanan Bimbingan Belajar Anak Retardasi Mental

34 digunakan dengan eksplorasi, inquiry, discovery, eksperimen, dan sebagainya. Pendapat di atas, menunjukkan bahwa anak dengan tingkatan kemampuan intelegensi di bawah anak normal lainnya, perlu memperhatikan prinsip proses pembelajaran bagi anak retardasi mental. Maka guru perlu memperhatikan prinsip pembelajaran, yaitu 1 prinsip motivasi; 2 prinsip latarkonteks; 3 prinsip keterarahan; 4 prinsip hubungan sosial; 5 prinsip belajar sambil bekerja; 6 prinsip individualisasi; 7 prinsip menemukan; 8 prinsip pemecahan masalah, dalam memberikan layanan bimbingan belajar kepada anak retardasi mental yang memiliki masalah belajar. Guru perlu mengadakan penyesuaian dalam mengajar anak berkebutuhan khusus karena harus mengetahui kebutuhan dan kemampuan mereka supaya mengetahui metode dan cara-cara mengajar yang sesuai untuk mereka dengan keterbatasan kemampuan intelektual. Tahapan layanan bimbingan belajar bagi anak retardasi mental meliputi tiga tahapan, yaitu pengenalan anak yang mengalami masalah belajar, mengetahui sebab-sebab timbulnya masalah belajar, dan pemberian bantuan dalam pengentasan masalah belajar.

7. Indikator Instrumen Penelitian

Indikator instrumen penelitian yaitu tahapan layanan bimbingan belajar dan prinsip pembelajaran. Indikator tahapan layanan bimbingan belajar bagi anak retardasi mental meliputi tiga tahapan, yaitu pengenalan anak yang mengalami masalah belajar, mengetahui sebab-sebab timbulnya masalah belajar, dan pemberian bantuan dalam pengentasan masalah 35 belajar. Indikator prinsip proses pembelajaran, yaitu 1 prinsip motivasi; 2 prinsip latarkonteks; 3 prinsip keterarahan; 4 prinsip hubungan sosial; 5 prinsip belajar sambil bekerja; 6 prinsip individualisasi; 7 prinsip menemukan; 8 prinsip pemecahan masalah. Untuk lebih jelasnya, kisi-kisi instrumen penelitian dapat dilihat di bab III. C. Kerangka Berpikir Berdasarkan masalah yang ada, diketahui bahwa anak retardasi mental adalah anak dengan tingkat fungsi intelegensi rendah berada di bawah rata- rata anak normal, sehingga mengalami kesulitan dalam meniti tugas perkembangannya dan memerlukan bantuan orang lain serta layanan khusus. Keterbatasan yang dimiliki anak retardasi mental menyebabkan munculnya masalah belajar selama pembelajaran di sekolah. Guru perlu memberikan layanan bimbingan belajar bagi anak retardasi mental supaya dapat membantu anak mengatasi masalah belajarnya. Layanan bimbingan belajar bagi anak retardasi mental merupakan proses bantuan yang diberikan oleh guru kepada siswa yang mengalami masalah-masalah dalam belajar. Layanan yang diberikan guru perlu menggunakan tahapan layanan bimbingan belajar untuk mengatasi masalah belajar anak retardasi mental. Tahapan layanan bimbingan belajar anak retardasi mental, yaitu pengenalan anak yang mengalami masalah belajar, mengetahui sebab-sebab timbulnya masalah belajar, dan pemberian bantuan dalam pengentasan masalah belajar. Pengentasan masalah belajar yang dialami anak retardasi mental dapat berupa program remedial dan treatment tertentu menyesuaikan kebutuhan belajarnya. Guru juga perlu 36 memperhatikan prinsip pembelajaran dalam pemberian bimbingan belajar guru dalam memberikan layanan bimbingan belajar yang sesuai dengan anak retardasi mental. Prinsip pembelajaran bagi anak retardasi mental dapat menjadi acuan guru untuk merancang pembelajaran dalam memberikan layanan bimbingan belajar. Oleh karena itu, peneliti ingin meneliti pelaksanaan layanan bimbingan belajar yang ada di SD Negeri Kalinegoro 6.

D. Pertanyaan Penelitian

Penelitian dikembangkan berdasarkan rumusan masalah dan digunakan sebagai rambu-rambu untuk memperoleh data penelitian. Pertanyaan penelitian yang peneliti kemukakan sebelum diadakan penelitian di lapangan yaitu: 1. Bagaimana pelaksanaan tahapan layanan bimbingan belajar bagi anak retardasi mental di SD Negeri kalinegoro 6 Magelang? 2. Bagaimana keterlaksanaan prinsip pembelajaran dalam bimbingan belajar bagi anak retardasi mental di SD Negeri Kalinegoro 6 Magelang?