Variabel Penelitian Definisi Operasional Penelitian

62 4. Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas jujur dan tidak malu –malu menjawab; 5. Dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar –benar sama. Suharsimi Arikunto 2010: 195-196, juga menjelaskan bahwa disamping adanya keuntungan keuntungan dari metode angket tersebut, terdapat juga kelemahan-kelemahannya yaitu : 1. Responden sering tidak teliti dalam menjawab sehingga ada pertanyaan yang terlewati tidak dijawab, padahal sukar diulangi diberikan kembali kepadanya;

2. Seringkali sukar dicari validitasnya; 3. Walaupun dibuat anonim, kadang

–kadang responden dengan sengaja memberikan jawaban yang tidak betul atau tidak jujur; 4. Seringkali tidak kembali, terutama jika dikirim lewat pos. Menurut penelitian, angket yang dikirim lewat pos angka pengembaliannya sangat rendah, hanya sekitar 20; 5. Waktu pengembaliannya tidak bersama –sama, bahkan kadang– kadang ada yang terlalu lama sehingga terlambat. Dalam penelitian ini angket diberikan kepada seluruh populasi di dalam penelitian ini yaitu guru pembimbing praktek kerja industri yang bertujuan untuk mengetahui keberhasilan suatu kegiatan pelaksanaan praktek kerja industri yang telah diterapkan di Sekolah Menengah Kejuruan Se-Kota Yogyakarta.

F. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data adalah alat untuk memperoleh data tentang fenomena variabel penelitian yang diamati. Menurut Suharsimi Arikunto 2010: 203 “instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan 63 sistematis sehingga lebih mudah diolah”. Sesuai dengan teknik yang dipakai dalam pengumpulan data, dalam penelitian ini instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah angket dengan menggunakan skala likert didalam pengukuran skor untuk pertanyaan-pertanyaan yang dilakukan. Menurut Riduwan 2006: 86, “skala likert adalah metode yang digunakan untuk mengukur sikap atau pendapat dan persepsi seseorang atau orang tentang fenomena sosial”. Pendapat yang sama dikemukakan oleh Sugiyono 2011: 136, menjelaskan bahwa “skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyususn item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Dari pernyataan atau pertanyaan tersebut diperoleh jawaban, jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mampunyai gradasi sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain: sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju. Ada pula berupa kata-kata: selalu, sering, kadang-kadang, tidak pernah. Juga dapat berupa kata-kata: sangat baik, baik, tidak baik, sangat tidak baik Sugiyono, 2011: 136. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kata sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.