25
sejumlah 18 kompetensi. Dalam ke-18 kompetensi tersebut terdapat pengetahuan dan keterampilan berikut.
1. Mengetik 10 jari; 2. Mengoperasikan Komputer;
3. Kemampuan berkomunikasi dan mengelola informasi; 4. Ketrampilan Bertelepon;
5. Surat Menyurat Korespondensi; 6. Mengelola Arsip;
7. Steno Menulis Cepat; 8. Kemampuan Manajerial;
9. Bahasa Inggris; 10. Kepribadian Berpenampilan dan Etika dalam Bekerja;
11. Bekerjasama dengan Tim; 12. Pelayanan Kepada Pelanggan;
13. Hitung Keuangan sederhana; 14. Keselamatan Kerja;
15. Teknologi Peralatan Kantor; 16. Presentasi;
17. Penggandaan Dokumen; 18. Internet;
19. Mengatur Rapat; 20. Menangani
Handle Kegiatan Pimpinan. http:smkn8jakarta.comdeskv.3.0read_content.php?id=24cat=10
diunduh pada tanggal 24 mei pukul 12.50.
C. Program Praktek Kerja Industri Pada Kompetensi Keahlian
Administrasi Perkantoran 1.
Pengertian Program Praktek Kerja Industri Prakerin
Pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda atau prakerin sebagai perwujudan kebijaksanaan dari “ Link and Match ” dalam prosesnya
dilaksanakan pada dua tempat yaitu di sekolah dan di dunia industri. Upaya ini dilaksanakan dalam rangka peningkatan mutu tamatan SMK
dalam mencapai tujuan relevansi pendidikan dengan tuntutan kebutuhan
26
tenaga kerja. Harapan pertama dari kegiatan penyelenggaraan praktek di DUDI ini disamping keahlian profesional siswa meningkat dengan
tuntutan kebutuhan DUDI, siswa juga akan memiliki etos kerja yang meliputi: kemampuan bekerja, motivasi kerja, inisiatif, kreatif, hasil
pekerjaan yang berkualitas, disiplin waktu, dan kerajinan dalam bekerja. Depdikbud
nomor 323U1997
tentang penyelenggaraan
pendidikan sistem ganda pada SMK pasal 1 ayat 1 menyebutkan: Pendidikan sistem ganda adalah suatu bentuk penyelenggaraan
pendidikan keahlian profesional, yang memadukan secara sistematik dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dan
program pengusahaan yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja untuk mencapai suatu tingkat keahlian
professional. Pengertian di atas sependapat dengan yang diungkapkan oleh
Aaltje D. Ch. Wayong 2010: 2, bahwa pendidikan sistem ganda PSG adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan keahlian
kejuruan yang memadukan secara sistematik dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dan program penguasaan kerja. Dengan demikian
para siswa SMK dengan program PSG ini akan memiliki tingkat profesional yang sambung dengan dunia kerja yang dibutuhkan. Praktek
kerja yang dilaksanakan di DUDI sama halnya dengan pemberian pelatihan kepada siswa. Menurut Oemar Hamalik Uri Kustantri, 2010:
23, pelatihan adalah: Suatu proses yang meliputi serangkaian tindak upaya yang
dilaksanakan dengan sengaja dalam bentuk pemberian bantuan kepada tenaga kerja yang dilakukan oleh tenaga professional ke
pelatihan dalam satuan waktu yang bertujuan untuk meningkatkan
27
kemampuan kerja peserta dalam bidang pekerjaan tertentu guna meningkatkan efektivitas dan produktivitas kerja.
Pendidikan sistem ganda di Indonesia sekarang ini disebut sebagai prakerin. Prakerin merupakan program bersama antara SMK dan industri
yang dilaksanakan di DUDI dan merupakan suatu pembelajaran yang dilakukan berbasis kerja
work based learning. Definisi tersebut sependapat dengan yang dikatakan oleh
Pakpahan Muhyadi, dkk., 2010: 16 menyebutkan bahwa sistem ganda merupakan model penyelenggaraan
pendidikan kejuruan di mana perencanaan dan pelaksanaan pendidikan diwujudkan melalui kemitraan antara dunia kerja dengan sekolah, dan
penyelenggaraan berlangsung sebagian di sekolah dan sebagian lagi di DUDI. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa prakerin mempunyai 2
tempat kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan berbasis sekolah school
based learning dan berbasis kerja work based learning. Siswa dalam hal ini berstatus sebagai pemagang di DUDI dan sebagai siswa di SMK.
Kegiatan praktek kerja industri untuk siswa SMK memanglah sangat penting untuk peningkatan kemampuan siswa dalam berwirausaha,
dalam kegiatan ini siswa akan lebih mampu mengembangkan kompetensi keahlian yang siswa miliki untuk memecahkan masalah di dunia industri
serta dapat memberikan informasi yang nyata di dunia kerja. Hal ini di tegaskan oleh pendapat Tamrin 2008: 52, bahwa pendidikan di DUDI
merupakan upaya yang sangat bermanfaat bagi siswa. Manfaat yang diperoleh siswa dalam prakerin ialah siswa akan memperoleh informasi