Evaluasi Prakerin Manajemen Praktek Kerja Industri
52
dapat memberikan kontribusi terhadap tujuan dan objektivitas organisasi; 2 Untuk memutuskan apakah program pelatihan tersebut dilanjutkan atau
tidak; 3 Mendapatkan informasi bagaimana mengembangkan program pelatihan dimasa yang akan datang. Pendapat lain dari Seeker Sukarnati,
2011: 95, siklus manajemen praktek kerja industri yang terakhir yaitu evaluasi. Dalam fase evaluasi, kinerja sesungguhnya dari peserta didik dan
anggota tim dikaji dan dibandingkan dengan ekspektasi yang telah ditetapkan dalam rencana dikaji dan dibandingkan dengan ekspektasi yang
telah ditetapkan dalam rencana kinerja. Rencana terus dikembangkan, siklus terus berulang, dan peserta didik, guru pembimbing, tim pelaksana,
serta organisasi terus belajar dan tumbuh. Setiap fase didasarkan pada masukan dari fase sebelumnya dan menghasilkan keluaran, yang pada
gilirannya, menjadi masukan fase berikutnya lagi. Semua fase ini dari siklus manajemen kinerja praktik kerja industri sama pentingnya bagi
mutu proses sebab setiap fase satu sama lain saling berkaitan. Menurut Sukarnati 2012: 130, pada akhir pelaksanaan program
prakerin diakhiri dengan evaluasi, dalam evaluasi hasil prakerin melibatkan guru pembimbing, setelah menyelesaikan prakerin peserta
didik menyusun laporan kegiatan yang dilakukan di industri dan mengikuti uji kompetensi. Guru pembimbing dan instruktur di industri memberikan
penilaian berdasarkan pengamatan terhadap siswa selama mengikuti prakerin baik pada aspek kerajinan, keaktifan, respon terhadap tugas-tugas
yang diberikan maupun terhadap hasil kerja dan sebagainya yang meliputi
53
soft competence maupun hard competence. Evaluasi program ini dilakukan untuk mengetahui kemajuan dan kelebihan yang dilakukan selama
program prakerin berjalan. Pendapat lain dikemukakan oleh Tamrin dalam Muhyadi, dkk.
2011: 37-41, bahwa evaluasi pelaksanaan prakerin merupakan kegiatan monitoring dan evaluasi pelaksanaan prakerin di DUDI. Pengawasan
bertujuan untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan prakerin. Untuk mengetahui keberhasilan prakerin diperoleh dengan cara melakukan
penilaian terhadap pembelajaran siswa di DUDI. Penilaian siswa yang dilakukan oleh DUDI melalui uji kompetensi oleh instruktur lapangan.
Penilaian di sekolah diwujudkan dalam bentuk laporan tertulis yang berisi tentang kegiatan selama prakerin. Bentuk pertanggungjawaban dari
laporan ialah dengan ujian lisan oleh guru pembimbing di sekolah agar dapat mengetahui dan mengungkap pengalaman-pengalaman yang
diperoleh siswa selama prakerin. Tahapan dalam penilaian prakerin terhadap siswa ialah dengan menggunakan penilaian hasil belajar, meliputi
hasil belajar sisiwa di sekolah dan di DUDI. Penilaian hasil belajar siswa di sekolah mencakup komponen kemampuan adaptif, normatif, dan teori
kejuruan. Sedangkan penilaian hasil belajar di DUDI mencakup komponen praktik keahlian yang dilakukan di DUDI.
Selanjutnya menurut Wahyu Nurharjadmo 2008: 222, tahap terakhir dalam prakerin adalah
tahap evaluasi. Di dalam tahap evaluasi program prakerin ini meliputi kegiatan uji kompetensi prakerin dan
54
lokakarya hasil prakerinmembuat laporan prakerin. Evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang
selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil sebuah keputusan Suharsimi Arikunto,
2010: 2. Evaluasi praktek kerja industri di SMK meliputi penilaian dan sertifikasi seperti yang terdapat dalam buku perangkat pendukung
pendidikan sistem ganda yang dikemukakan oleh Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan 1997 yang menjelaskan :
a. Penilaian diartikan sebagai suatu proses pengukuran dan penafsiran, hasil pengukuran tingkat penguasaan siswa
terhadap kompetensi yang harus dikuasainya; b. Sertifikasi diartikan sebagai suatu proses pengakuan keahlian
dan kewenangan seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas pekerjaan tertentu melalui suatu proses sistem pengujian
keahlian yang mengacu kepada standar keahlian yang berlaku dan diakui oleh lapangan kerja.
Menurut Muhyadi, dkk 2011: 40, salah satu tahap di dalam pelaksanaan prakerin yaitu tahap pengawasan dan evaluasi. Tahap
pengawasan dan evaluasi merupakan kegiatan monitoring dan evaluasi pelaksanaan prakerin di DUDI. Pengawasan bertujuan untuk mengetahui
keberhasilan pelaksanaan prakerin, untuk mengetahui keberhasilan prakerin diperoleh dengan
cara melakukan penilaian terhadap pembelajaran siswa di DUDI. Penilaian siswa yang dilakukan oleh DUDI
melalui uji kompetensi oleh instruktur lapangan. Penilaian di sekolah diwujudkan dalam bentuk laporan tertulis yang berisi tentang kegiatan
selama prakerin, bentuk pertanggungjawaban dari laporan ialah dengan ujian lisan oleh guru pembimbing di sekolah. Ujian lisan yang dilakukan
55
dapat mengetahui dan mengungkap pengalaman-pengalaman yang diperoleh siswa selama prakerin.
Dari beberapa tahapan evaluasi di atas, dikatakan bahwa kegiatan evaluasi program tidak bisa dilakukan secara bersamaan, tetapi evaluasi
dilakukan secara sistematis, rinci, dan menggunakan prosedur tahapan evaluasi tertentu agar dapat melihat sejauh mana keberhasilan dari suatu
program tersebut. Dengan melakukan evaluasi, maka akan dapat memperolah data atau informasi yang akurat tentang pelaksanaan program.