118
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa di dalam evaluasi praktek kerja industri pada kompetensi keahlian administrasi
perkantoran di SMK Se-Kota Yogyakarta yang di dalamnya terdapat 3 indikator yaitu menganalisis hasil prakerin dan memberikan umpan balik
prakerin masuk dalam kategori baik. Maksudnya, sekolah telah melaksanakan dengan sangat baik dalam kegiatan evaluasi praktek kerja
industri sehingga kegiatan prakerin berjalan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh sekolah.
E. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini, tidaklah sempurna seperti yang diharapkan. Sehingga keterbatasan penelitian tentang manajemen praktek kerja industri di
SMK Se-Kota Yogyakarta ini meliputi: 1. Peneliti dalam melakukan penelitian menggunakan angket tertutup,
sehingga kurang bisa mengorek lebih dalam lagi tentang data yang diperoleh
2. Dalam melakukan penelitian tidak semuanya yang peneliti harapkan sesuai dengan rencana seperti: lamanya guru pembimbing dalam mengisi angket
dan proses mendapatkan ijin dari sekolah yang cukup lama. 3. Ada beberapa guru pembimbing yang mengisi angket kurang serius dan
kurang sesuai dengan kondisi yang ada di sekolah.
119
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap data yang diperoleh, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Perencanaan praktek kerja industri pada kompetensi keahlian administrasi perkantoran di SMK Se-Kota Yogyakarta berada dalam kategori sangat
baik dengan persentase sebesar 81,93. Perencanaan praktek kerja industri ini meliputi analisis kebutuhan prakerin dengan perolehan skor
rata-rata 84,07 masuk dalam kategori sangat baik, pembuatan desain prakerin dengan perolehan skor rata-rata 78,15 masuk dalam kategori
baik, dan pengembangan struktur organisasi dengan perolehan skor rata- rata 83,56 masuk dalam kategori sangat baik.
2. Pelaksanaan praktek kerja industri pada kompetensi keahlian administrasi perkantoran di SMK Se-Kota Yogyakarta berada dalam kategori sangat
baik dengan persentase sebesar 84,74. Pelaksanaan praktek kerja industri ini meliputi persiapan prakerin dengan perolehan skor rata-rata 86,57
masuk dalam kategori sangat baik, pembinaan prakerin dengan perolehan skor rata-rata 84,63 masuk dalam kategori sangat baik, dan monitoring
prakerin dengan perolehan skor rata-rata 83,02 masuk dalam kategori sangat baik.
3. Evaluasi praktek kerja industri pada kompetensi keahlian administrasi perkantoran di SMK Se-Kota Yogyakarta berada dalam kategori baik
dengan persentase sebesar 79,21. Evaluasi praktek kerja industri ini
120
meliputi menganalisis hasil prakerin dengan perolehan skor rata-rata 77,41 masuk dalam kategori baik dan memberikan umpan balik dengan
perolehan skor rata-rata 81,02 masuk dalam kategori baik.
B. Saran
Melihat keadaan di lapangan dan mencermati hasil penelitian pada bab sebelumnya, maka peneliti perlu menyampaikan beberapa saran yang dapat
dijadikan masukan bagi pihak-pihak terkait dengan penelitian ini. 1. Bagi Guru Pembimbing
Guru sebaiknya lebih memperhatikan aspek-aspek yang dapat mendukung proses keterlaksanaan prakerin, terutama dalam perencanaan prakerin
harus benar-benar di perhatikan agar penentuan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai dalam program prakerin sesuai dengan harapan yang
diinginkan, lebih meningkatkan proses pembimbingan dan arahan kepada siswa serta lebih memperhatikan kemajuan belajar siswa agar dapat
meningkatkan keahlian siswa dan tujuan prakerin dapat tercapai, dalam kegiatan evaluasi guru seharusnya melihat apa yang menyebabkan
gagalnya program prakerin yang telah direncanakan dan dijalankan sehingga dapat memberikan informasi mengenai keterlaksanaan program
prakerin serta dapat mengetahui tingkat ketercapaian suatu program.
121
2. Bagi Sekolah Sekolah seharusnya lebih meningkatkan kegiatan pengelolaan praktek
kerja industri agar manajemen prakerin terlihat baik, memperhatikan kondisi siswa dan menyesuaikan materi praktek yang ada di DUDI serta
lebih menjalin kerjasama yang baik dengan DUDI agar dapat memperpanjang kontrak kerjasama dalam pelaksanaan praktek kerja
industri.
3. Bagi DUDI DUDI sebaiknya memberikan pengalaman praktek yang lebih dapat
meningkatkan kemampuan dan keahlian siswa sesuai dengan kompetensi keahlian masing-masing jurusan agar setelah selesai melaksanakan
kegiatan prakerin siswa dapat menerapkan kegiatan praktek yang siswa dapat di DUDI ke dalam pekerjaan sesungguhnya di dunia kerja.