Wattmeter tipe thermokopel Alat pengukur watt tipe

Gambar 4-9 Prinsip wattmeter jenis thermokopel Harga rata – rata dari hasil persamaan tersebut diatas, adalah sebanding dengan daya beban. Dalam gambar 4-9, i 1 = k 1 v adalah arus sekunder dari transformator T 1 , dan 2i 2 = 2k 2 i adalah arus sekunder dari transformator T 2 . Bila sepasang tabung thermokopel dipanaskan dengan arus-arus i 1 + i 2 dan i 1 - i 2 , maka gaya listrik secara termis akan digerakkan berbanding lurus kwadrat dari arus-arus, dan akan didapat dari masing-masing thermokopel. Bila kedua thermokopel tersebut dihubungkan secara seri sedemikian rupa sehingga polaritasnya terbalik, maka perbedaan tegangan tersebut pada ujung-ujungnya akan dapat diukur melalui suatu alat pengukur milivolt. Dengan demikian maka penunjukan dari alat ukur milivolt tersebut akan berbanding dengan daya yang akan diukur. Alat pengukur watt jenis thermokopel ini dipakai untuk pengukuran daya-daya kecil pada frekuensi audio. Pada saat ini terdapat banyak bentuk dari alat pengukur watt, yang dilengkapi dengan sirkit-sirkit kalkulasi khusus, dan berbagai detail dapat ditemukan pada alat-alat ukur tersebut.

4.3.4.4. Prinsip Kerja Wattmeter Elektrodinamometer Wattmeter pada dasarnya

merupakan penggabungan dari dua alat ukur yaitu Amperemeter dan Voltmeter, untuk itu pada Wattmeter pasti terdiri dari kumparan arus kumparan tetap mA Thermokopel Hampa Vacuum T1 T2 i i1 i1 i1 + i2 i1 - i2 V dan kumparan tegangan kumparan putar, sehingga pemasangannyapun juga sama yaitu kumparan arus dipasang seri dengan beban dan kumparan tegangan dipasang paralel dengan sumber tegangan. Apabila alat ukur Wattmeter dihubungkan dengan sumber daya gambar 4-10, arus yang melalui kumparan tetapnya adalah i 1 , serta arus yang melalui kumparan putarnya i 2 , dan dibuat supaya masing-masing berbanding lurus dengan arus beban i dan tegangan beban v, maka momen yang menggerakkan alat putar pada alat ukur ini adalah i 1. i 2 = Kvi untuk arus searah, dimaka K adalah adalah suatu konstanta, dengan demikian besarnya momen berbanding lurus dengan daya pada beban VI . Untuk jaringan arus bolak balik maka : ϕ ω ϕ − − = = t KVI Kvi i i 2 cos cos 2 1 Yang didapat dengan asumsi bahwa : ϕ ω ω − = = t I i t V V m m sin sin dan i 2 adalah sefasa dengan V, maka penunjukan akan berbanding dengan VI cos f , yang sama dengan daya yang dipakai oleh beban. Jadi dengan demikian untuk arus searah maupun untuk arus bolak-balik dapat dikatakan bahwa penunjukan dari alat ukut Wattmeter tipe elektrodinamik akan berbanding lurus dengan daya beban.Gambar 4-11. menunjukkan beberapa variasi penyambungan alat ukur wattmeter tergantung dengan sistem yang dipilih. F1 F2 M R Beban i1 i2 i V Sumber Daya Sumber Daya Beban V F1 F2 i1 i i2 M R Gambar. 4-10. Rangkaian wattmeter jenis elektrodinamometer