Pembangkit Pulsa 1. Pendahuluan Sweep Marker Generator 1. Prosedur Pengoperasian

6. Pengaturan tuning penguat IF dapat dilakukan seperti yang diinginkan memperoleh kurva respon IF yang dikehendaki. Seringkali, setiap rangkaian tune diatur untuk memperoleh amplitudo maksimum pada titik tengah frekuensi IF. Bagaimanapun, beberapa penguat IF tune bertingkat untuk mencapai lebar band yang diinginkan. Sapuan eksternal mungkin digunakan jika diinginkan gelombang sinus atau pola sapuan lain. Menghubungkan sumber tegangan sapuan eksternal ke jack masukan VCF dari generator. Tegangan sapuan eksternal dapat juga diaplikasikan pada masukan horisontal osliloskop. Pengaturan frekuensi marker, dapat dilakukan dengan power suplly yang dapat divariasi diumpankan pada jack masukan VCF. Masukan horisontal osiloskop dan penghitung mungkin dapat digunakan untuk mengukur frekuensi keluaran. Bagaimanapun, sama dengan operasi sapuan eksternal, mungkin ini lebih nyaman dalam pengaturan frekuensi marker menggunakan tegangan keluaran GCV untuk mengendalikan masukan horisontal osiloskop. Karena memungkinkan berkorelasi langsung antara peraga osiloskop, penghitung frekuensi dan pengaturan frekuensi generator. Gambar 6-33 Alignment penerima AM RF Amplifier Mixer IF Amp AM detektor Audio Amp Osilator Hor 455 kHz Vert CRO Sweep Function Generator

6.4.1.2. Aligment penerima komunikasi FM Pengetesan pada gambar

6.-33 dapat dipakai untuk proses alignment pesawat penerima FM, yaitu bagian frekuensi menengah intermediate frequency = IF 455 kHz, dan bagian diskriminator. Untuk ketepatan pengaturan frekuensi tersebut dapat dipakai sumber marker kristal-terkontrol crystal-controlled marker source 455 kHz, dengan cara sebagai berikut: 1. Pilih bentuk gelombang sweep, dan gunakan sinyal ke bagian IF 455 kHz. 2. Bila sinyal output bagian IF 455 kHz didisplaikan, kurva respons akan nampak seperti gambar 6- 34.a marker marker “pip” seharusnya pada pusat kurva respons. 3. Bila kurva respons diskriminator diperagakan, kurva respons akan nampak seperti gambar 6- 34b. Kurva ”S” harus setimbang pada setiap sisi dari “pip” marker. Dalam skenario alignment penerima hanya dapat dievaluasi dan diverifikasi tanpa pengaturan. Dimana rangkaian tune dapat diatur, dengan mengikuti prosedur pabrikan untuk meyakinkan bahwa respon keseluruhan dicapai dengan tepat. Gambar 6-34 Alignment dari penerima IF komunikasi FM dan diskriminator CRO Sweep Function Generator RF Amplifier Fst Mixer Fst IF Amp demodulator Audio Amp Osilator 2nd Mixer Osilator 2nd IF Amp 475 455 435 kHz 455 kHz Penerima radio FM A B

6.4.1.3 Pengukuran Noise Figure Noise figure merupakan parameter

penting dalam penguat telekomunikasi seperti seberapa banyak noise yang dikonstribusikan oleh penguat dalam sinyal keluaran. Ini menguraikan degradasi perbandingan sinyal terhadap noise yang disebabkan oleh komponen sinyal. Ini didefiniskan sebagai perbandingan sinyal terhadap noise pada keluaran yang pada inputnya dapat berupa :Telpon seluler dan penguat pangkalan stasiun TDMA, GSM dan jenis burst radio standar yang hanya bertenaga mesin sepanjang slot waktu aktip untuk memelihara tenaga. Untuk mencapai ketelitian hasil pengukuran, noise figure harus diukur dengan penguat yang dioperasikan dalam mode pulse seperti selama operasi normal. Suatu metoda pengukuran SNR yang populer adalah metoda faktor Y. Hal ini terletak pada kalibrasi sumber derau dengan nisbah derau lebih ENR = excess noise ratio yang dihubungkan ke input amplifier yang dites lihat gambar 6-34. Kanal 1 dari AFG3252 menyebabkan amplifier ON dan OFF melalui signal pulsa yang mengemudikan input bias penguat. Lebar dan kecepatan pengulangan pulsa di atur sesuai dengan standar pengetesan. Penganalisa spektrum dikonfigurasikan dalam mode gated time hanya untuk mengukur keluaran penguat selama saklar pada posisi pasa. Kanal 2 dari sinyal picu AFG pada spektrum serempak untuk mengendalikan pulsa pembias penguat. Penurunan noise figure dengan metoda ini pertama diperlukan untuk menentukan apa yang dinamakan faktor Y yang merupakan perbandingan kepdatan noise keluaran dari sumber noise dalam keadaan ON dan OFF. Untuk dapat mencapai reproduksi hasil pengukuran rerata dari pengukuran yang dikehendaki. Dengan faktor Y diukur dan ENR dibagi dengan sumber yang menghasilkan noise untuk frekuensi tertentu, noise figure sekarang dapat dihitung sebagai berikut : Sebagai contoh asumsikan bahwa ENR adalah 5,28 dB dan kepadatan noise yang diukur ditingkatkan dari -90 dBmHz sampai -87 dBmHz setelah sumber noise ditune. Faktor Y dari 3dB yang diperlukan untuk diubah ke nilai linier untuk digunakan dalam persmaan di atas. Penggunaan formula Ylin = 10YdB10 dcapai Ylin =1,995. Pengisian harga ini ke dalam formula di atas untuk noise figure NF=5,3 dB. Keuntunga penggunaan AFG dalam aplikasi ini bahwa NF= ENR dB – 10log Y-1.