11
b lemahnya iklim persaingan dalam rangka menciptakan tekanan kompetisi secara sehat.
Menurut United Nations Industrial Development Organization UNIDO
mengembangkan indikator Competitiveness Industrial Performance CIP yang
kemudian diterapkan untuk mengukur peringkat daya saing sektor industri manufaktur pada 93 negara. Dalam Industrial Development Report 2004, ukuran
indikator CIP tersebut terdiri dari 4 empat variabel utama, yaitu: a nilai tambah industri manufaktur per kapita, b ekspor industri manufaktur per kapita, c
insensitas industrialisasi yang diukur dari kontribusi industri manufaktur pada PDB dan kontribusi industri manufaktur berteknologi menengah dan tinggi pada sektor
industri manufaktur, dan d kualitas eskpor yang diukur dari kontribusi ekspor manufaktur dalam total ekspor dan kontribusi manufaktur berteknologi menengah
dan tinggi dalam nilai ekspor industri manufaktur.
2.1.2.1. Konsep Comparative Advantage
Kompetisi merupakan unsur comparative advantage yang menjadi perhatian utama dari analisa politik, artinya dilihat dari sudut kepentingan negara. Bila
dikaitkan dengan sudut pandang polotik, selain elemen teknologi dan modal, elemen penting dari daya saing adalah adanya kompetisi, khususnya kompetisi internal.
Maksudnya, sebelum produk yang dihasilkan oleh satu bangsa dikonteskan dengan produk bangsa-bangsa lain, harus dipastikan bahwa produk ini sudah dikonteskan
diantara elemen-elemen bangsa itu sendiri. Artinya, untuk bisa menghasilkan produk unggulan atau aktor yang handal untuk mewakili bangsa diperdagangan
Universitas Sumatera Utara
12
internasional, perlu diciptakan kompetisi ditiap tingkatan masyarakat. Daya saing berhubungan dengan bargaining position, dan bargaining position itu terkait erat
dengan modal, teknologi dan peluang yang dimiliki oleh negara tersebut Imawan, 2002: 95.
Dalam hubungan comparative advantages ada beberapa unsur-unsur yang saling menguatkan yaitu dianntaranya; kondisi faktor produksi, kondisi
permintaan,industri-industri yag berkaitan dan mendukung, strategi, struktur dan persaingan perusahaan. Kondisi faktor produksi dibagi menjadi dua yaitu; kondisi
faktor produksi yang biasa dan kondisi faktor produksi yang terspesialisasi. Kondisi faktor produksi yang biasa adalah faktor-faktor produksi yang diwarisi
secara alami seperti kekayaan sumber daya alam SDA, tenaga kerja yang terlatih. Sedangkan kondisi faktor produksi yang terspesialisasi adalah faktor-faktor produksi
yang tidak terdapat secara alami, melainkan harus diciptakan terlebih dahulu. Pengembangan comparative advantages, dimana tiap negara memiliki
kekhususan banyak memiliki input tenaga kerja atau sebaliknya banyak memilki faktor produksi kapital. Menurut teori Eli Heckscher dan Bertil Ohlin suatu negara
yang memilki keunggulan menghasilkan suatu barang dengan labor intensive sekaligus berarti bahwa negara yang memiliki keunggulan dengan alternatif capital
intensive maka negara tersebut akan mengekspor barang-barang modal Nasution, dkk, 2013: 33-34.
Perdagangan yang saling menguntungkan terjadi karena prinsip skala ekonomi melalui spesialisasi produksi. Artinya, persaingan internasional mendorong setiap
Universitas Sumatera Utara
13
perusahaan atau pabrik untuk membatasi model atau tipe produknya agar dapat mengerahkan segenap sumber dayanya untuk menghasilkan beberapa jenis produk
saja namun dengan kualitas terbaik dan harga yang bersaing. Jika semula sebuah perusahaan dapat menghasilkan produk manufaktur tertentu dalam berbagai model,
maka dengan adanya persaingan akan lebih berkonsentrasi pada satu atau beberapa model saja untuk menekan biaya produksi per unit hingga serendah mungkin.
Sementara itu kebutuhan konsumen atas model yang lain akan diimpor dari negara lain Wahyuningsih,
2012: 118 -140.
Semakin tinggi tingkat persaingan antar negara maka tingkat profitabilitas industri semakin meningkat. Namun, kemungkinan profitabilitas negara
menurun.Intensitas persaingan tergantung pada beberapa faktor sebagai berikut Kuncoro, 2007: 161;
a. Pertumbuhan industri industry growth b. Biaya tetap dan biaya penyimpanan fixed and stronger cost
c. Diferensiasi produk brand differences d. Identitas merek brand identity
e. Biaya pengalihan kebarang lain switching cost f. Konsentrasi dan keseimbangan concentrate and balance
g. Informasi yang kompleks information of complexity h. Keberagaman pesaing diversity of competitors
i. Halangan keluar exit barriers
Universitas Sumatera Utara
14
Pengertian advantage dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain sebagai berikut Nasution, 2013: 25-26:
a. Banyak negara yang melakukan perdagangan internasional dengan berbagai jenis barang
b. Berbagai input yang digunakan, tidak hanya tenaga kerja c. Keunggulan terjadi disebabkan oleh selera konsumen
d. Kekayaan sumber daya sebagai potensi ekonomi sehingga berbagai jenisbanyak barang dapat dihasilkan oleh suatu negara
e. Penggunaan penguasaan teknologi f. Karakteristik sumber daya alam sehingga produk yang dihasilkan oleh
suatu negara dinyatakan unggul terutama ditinjau dari kualitas g. Berbagai faktor lain dapat mempengaruhi proses perdagangan
internasional.
2.1.3. Ekspor