AEC ASEAN Economics Community

25 BAB IV PEMBAHASAN

4.1. AEC ASEAN Economics Community

ASEAN Economic Community terbentuk karena adanya kesepakatan atau intergrasi ekonomi yang telah menjadi elemen penting dalam proses globalisasi. Integrasi ekonomi dilandasi oleh konsep dasar bahwa manfaat ekonomi yang akan diperoleh lebih besar disbanding biyaresiko yang mungkin dihadapi. Jumlah instrumen hukum ASEAN terkait dengan AEC seperti perjanjian dan kesepakatan tambahan, serta protokol, dan amandemen dokumen-dokumen ini telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Pada tanggal 31 Desember 2009, 91 dari 124 instrumen hukum AEC mulai berlaku yaitu 73 dari semua AEC terkait hukum instrumen, dibandingkan dengan 50 pada tahun 2002. Negara anggota ASEAN adalah upaya mengerahkan meratifikasi semua perjanjian AEC terkait pada tahun 2010. Sementara ASEAN telah membuat kemajuan penting dalam membangun AEC, sebuah langkah yang masih tertunda untuk periode antara Januari2008 dan Desember 2009, yang memerlukan tindakan oleh negara anggota ASEAN. Sampai saat ini, sembilan inisiatif utama belum dilaksanakan oleh semua negara-negara anggota ASEAN. Pertumbuhan ekonomi ASEAN selama tujuh tahun terakhir menunjukan perkembangan yang meningkat pesat, yaitu meningkat dua kali lipat. Pada tahun Universitas Sumatera Utara 26 2010, Gross Domestic Product GDP nominal ASEAN terlah tumbuh hingga mencapai USD 1.8 triliun. Adapun langkah-langkah yang diambil oleh ASEAN adalah sebagai berikut; 1. Pemberlakuan Perdagangan barang-barang ASEAN ATIGA 2. Penentuan tingkat akhir untuk penurunan tarif pada Produk Highly Sensitive List seperti beras dan gula 3. Pasar tunggal 4. Petunjuk penggunaan di ASEAN 5. Penyempurnaan perjanjian paket 7 perdagangan liberalisasi jasa 6. Memberlakukan perjanjian investasi komprehensif ASEAN ACIA 7. Memberlakukan kesepakatan kerangka kerja ASEAN yang memfasilitasi barang-barang yang transit AFAFGIT 8. Memberlakukan perjanjian multilateral di bidang jasa-jasa udara Mass 9. Memberlakukan perjanjian ASEAN liberalisasi multilateral jasa-jasa penerbangan MAAFS Sedangkan untuk tindakan-tindakan yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut; 1. Meratifikasi ATIGA 2. Meningkatkan hubungan antara pihak yang terlibat dan menentukan tingkat akhir 3. Mempercepat terjadinya transaksi perdagangan 4. Menggunakan petunjuk perundang-undangan nasional ASEAN dan meletakkannya pada sistem petunjuk penggunaan produk-produk Universitas Sumatera Utara 27 5. Jadwal sektor yang memenuhi modal asing lebih tinggi tingkat partisipasi dan komitmen lainnya 6. Meratifikasi ACIA dan menyelesaikan daftar reservasi 7. Meratifikasi AFAFGIT dan utama-utamanya 8. Meratifikasi Mass dan utama-utamanya 9. Meratifikasi MAAFS dan utama-utamanya AEC bertujuan untuk membangun kemitraan untuk kemajuan yang akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat ASEAN sebagai daerah integrasi yang dicapai melalui upaya kolektif masyarakat ASEAN. Realisasi AEC pada 2015 akan membuka peluang lebih besaruntuk pertumbuhan sosial-ekonomi. Manfaat-manfaatnya sebagai berikut; 1. Pilihan barang-barang dan jasa yang lebih banyak untuk konsumen melalui peningkatan perdagangan intra-regional 2. Ekonomi yang lebih besar dalam skala bisnis dan industri, sehingga meningkatkan produktifitas dan mengurangi biaya produksi yang menyebabkan harga barang lebih memiliki daya saing 3. Menurunkan biaya produksi dapat dirasakan oleh konsumen yang mencari keuntungan dari harga barang dan jasa yang lebih rendah 4. Permintaan yang lebih banyak untuk barang dan jasa akan menciptakan lapangan kerja diberbagai industri seperti misalnya; manufaktur, transportasi, logistik dan komunikasi Universitas Sumatera Utara 28 5. Peningkatan perdagangan dan investasi yang mempromosikan kewirausahaan dan inovasi lebih banyak lagi dalam barang-barang dan jasa, sehingga memproduksi dengan baik, berkualitas dan efisien yang akan bermanfaat untuk konsumen 6. Peningkatan integrasi ekonomi yang akan memperkuat jaringan bisnis ASEAN membangun pertumbuhan dan kesejahteraan 7. Sebuah tingkat kerja yang lebih tinggi di ASEAN yang akan berperan terhadap pembangunan yang lebih terfokus pada kelas menengah, sehingga mengguragi kesenjangan antara kaya dan miskin yang akan mempromosikan stabilitas sosial terlepas dari pasar barang dan jasadengan daya beli konsumen . Salah satu sektor prioritas dalam perekonomian nasional adalah industri manufaktur. Pengembangan industri manufaktur harus berorientasi spasial dan regional. Kebijakan pengembangan industri manufaktur diarahkan untuk mendorong spesialisasi komoditas yang memiliki keunggulan kompetitif dimasing-masing daerah, sehingga mampu menciptakan nilai tambah, perluasan kesempatan kerja, serta perolehan devisa yang optimal. Dibawah ini adalah spesialisasi negara-negara di ASEAN untuk menghadapi AEC 2015 agar mempermudah jalannya pasar tunggal yang akan segera dilaksanakan pada tahun 2015. Universitas Sumatera Utara 29 Ket: Singapura Thailand Malaysia Indonesia Filipina Vietnam Brunei Kamboja Laos Myanmar Gambar 4.1 Spesialisasi Negara- Negara ASEAN sumber: Maesince, SASIN Negara Singapura memfokuskan pengembangan dibidang jasa untuk berkontribusi dalam perdagangan pasar tunggal ASEAN, negara Thailand, Malaysia, Indonesia, Filipina, dan Vietnam berfokus pada bidang produksi untuk mengambil posisi di AEC seperti makanan,kayu,alat-alat kesehatan,elektronik,energi, konstruksi, pendidikan, wisata, dan otomotif. Sedangkan negara Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, dan Myanmar berfokus pada Pembentukan ASEAN diprakarsai alasan politik untuk membendung arus komunisme di negara‐negara Asia Tenggara. Seiring dengan perkembangan teknologi dan perubahan jaman maka kesatuan regional ini lebih mengarah kepada kegiatan ekonomi bersama sebagai prioritas . Jasa Produksi Sumber Daya Universitas Sumatera Utara 30 ASEAN belakangan ini aktif melakukan kerjasama dengan negara‐negara lain seperti; ASEAN–Cina, ASEAN–India, ASEAN–Korea dan ASEAN–Jepang serta dalam tahap penjajakan adalah ASEAN–Australia New Zealand ANZ. Khusus dengan Jepang walaupun perjanjian dalam kerangka ASEAN, namun perundingan dilakukan secara bilateral masing‐masing negara. 4.2. Negara-Negara Di ASEAN 4.2.1. Brunei Darussalam