Kerangka Konseptual Hipotesis KESIMPULAN DAN SARAN

17 Wijaya 2008 meneliti Analisis Determinan Ekspor Manufaktur Indonesia Ke Singapura. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu vector error correction model VECM dengan impulse response dan variance decomposition. Berdasarkan hasil estimasi VECM dengan melihat perilaku dari impulse response menunjukkan bahwa perubahan GDP perkapita Singapura direspon negatif hanya pada periode kedua dan pada periode ketiga serta selanjutnya direspon positif permanen oleh nilai ekspor manufaktur, perubahan daya saing yang dilambangkan dengan RCA direspon positif permanen oleh nilai ekspor manufaktur, dan perubahan nilai tukar direspon positif sampai pada periode keempat tetapi pada periode kelima dan selanjutnya direspon negatif permanen oleh nilai ekspor manufaktur. Amita Batra dan Zeba Khan 2005 meneliti Revealed Comparative Advantage: An Analysis For India And China. Ketepatan waktu studi ini juga diperkuat oleh fakta bahwa peningkatan perdagangan integrasi China selama beberapa tahun terakhir mungkin telah berkontribusi pada perubahan dikeunggulan komparatif dalam padat karya manufaktur di pasar dunia. ini pembangunan berhubungan dengan India, China dan India tidak hanya mirip dalam ukuran tetapi juga di faktor pendukung. Hal ini penting karena itu, untuk mengeksplorasi sejauh mana kesamaan dalam pola keunggulan komparatif untuk dua ekonomi.

2.3. Kerangka Konseptual

Universitas Sumatera Utara 18 Penerimaan terbesar sebuah negara berasal dari industri sektor manufaktur. Berdasarkan teori diatas bahwa konsep daya saing sering dikaitkan dengan konsep keunggulan komparatif comparative advantages. Konsep komparatif advanteges dikemukakan oleh David Ricardo. Setiap negara anggota ASEAN telah mempersiapkan negaranya untuk masuk dalam lingkungan Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA dengan berbagai persiapan yang matang, seperti menata kondisi perekonomian agar tidak menjadi penonton atau konsumen aktif dan menata industri-industri terutama industri manufaktur agar dapat meraih keuntungan semaksimalnya. Tentunya hal ini harus disertai dengan kerja keras dan dukungan dari setiap lapisan masyarakat serta bentuk nyata dari pemerintah itu sendiri dalam memasuki pasar tunggal ASEAN. ASEAN lebih memperkenalkan ASEAN-5 Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Thailand agar dapat melengakapi dengan sektor unggulan masing-masing. Adapun kerangka struktur konseptual adalah sebgai berikut: Industri Universitas Sumatera Utara 19 Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian Industri manufaktur memberikan kontribusi yang besar dalam pembangunan ekonomi negara. Negara-negara anggota ASEAN berebut untuk memberikan manufaktur yang terbaik dengan harga yang lebih murah agar dapat diekspor. Produk-produk yang meiliki daya saing tinggi tidak terlepas dari penggunaan teknologi dan sumber daya manusia yang sudah menggunakan efisiensi. Perdagangan ini mencakup pertukaran-pertukaran antara barang manufaktur dengan barang primer. Persaingan mendorong masing-masing perusahaan di negara- negara industri untuk memproduksi hanya satu atau paling tidak sedikit macam dan corak dari produk yang sama untuk mempertahankan biya per unit rendah.

2.4. Hipotesis

Berdasarkan rumusan permasalahan diatas terdapat hipotesis penelitian sebagai berikut; Industri Manufaktur Daya Saing Ekspor Ekspor Industri Manufaktur Universitas Sumatera Utara 20 Ho = Terdapat hubungan timbal balik kausalitas dalam jangka panjang antara daya saing dan ekspor industri manufaktur di ASEAN Ha = Tidak terdapat hubungan timbal balik kausalitas dalam jangka panjang antara daya saing dan ekspor industri manufaktur di ASEAN Universitas Sumatera Utara 21 BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian