BAB 5 PEMBAHASAN
5.1 Kualitas Efluen Limbah Cair Buangan PKS PTPN I Persero Cot Girek
Aceh Utara
Kualitas buangan akhir Efluen limbah cair buangan pabrik kelapa sawit PTPN I Persero Cot Girek Aceh Utara memiliki beberapa kandungan didalamnya,
antara lain seperti kandungan kadar BOD, Biological Oxygen Demand, kandungan kadar COD Chemical Oxygen Deman, TSS Total Suspended Solid dan pH.
Kandungan limbah cair tersebut selanjutnya dibandingkan dengan baku mutu kualitas limbah cair buangan pabrik kelapa sawit sesuai dengan yang
direkomendasikan.
5.2 Kualitas Limbah Cair Buangan PKS PTPN I Persero Cot Girek Aceh
Utara Kualitas limbah cair buangan pabrik kelapa sawit PTPN I Persero Cot Girek
Aceh Utara dilihat berdasarkan kandungan kadar BOD Biological Oxygen Demand, COD Chemical Oxygen Deman, TSS Total Suspended Solid dan pH.
5.2.1 BOD Limbah Cair Buangan PKS PTPN I Persero Cot Girek Aceh Utara
BOD Biological Oxygen Demand adalah jumlah oksigen yang diperlukan untuk mengoksidasi bahan organik dalam air limbah cair buangan pabrik kelapa
sawit. Perhitungan kandungan kadar BOD dalam penelitian ini adalah BOD limbah cair buangan pabrik kelapa sawit PTPN I Persero Cot Girek Aceh Utara.
Universitas Sumatera Utara
Perhitungan kadar kandungan BOD limbah cair buangan pabrik kelapa sawit yang dimaksud adalah kadar BOD
5
yaitu kadar BOD setelah 5 hari diendapkan. Analisa kandungan kadar BOD menggunakan kadar Na
2
SO
3
pada hari pertama ml yaitu sebesar 5,54 ml, Na
2
SO
3
pada hari 5 hari ml yaitu sebesar 4,74, dan Normalitas Na
2
SO
3
yaitu sebesar 0,0242, serta menggunakan Volume Air Botol Pengencer sebesar 145 ml, dan Volume Air Botol Sampel sebesar 170 ml.
Hasil pengujian dan perhitungan kandungan kadar BOD
5
limbah cair buangan pabrik kelapa sawit PTPN I Persero Cot Girek Aceh Utara adalah sebesar 161 mgl.
Keadaan ini menunjukkan bahwa kandungan kadar BOD
5
limbah cair buangan pabrik kelapa sawit PTPN I Persero Cot Girek Aceh Utara melebihi ambang batas baku
mutu yang direkomendasikan Menteri Lingkungan Hidup dalam Kepmenlh No Kep.51Menlh101995, yaitu 100 mgl.
Pada prinsipnya BOD Biological Oxygen Demand atau kebutuhan Oksigen Biologis KOB adalah suatu analisa empiris yang mencoba mendekati secara global
proses-proses mikrobiologis yang benar-benar terjadi dalam air. Tingginya kadar BOD limbah cair pabrik kelapa sawit PTPN I Persero Cot
Girek Aceh Utara dapat berdampak pada penurunan kualitas air dan badan air di sekitar pabrik kelapa sawit yang pada akhirnya dapat mencemari air sumur dan air
sungai, merusak lingkungan hidup dan juga terganggunya ekosistem alam.
5.2.2 COD Limbah Cair Buangan PKS PTPN I Persero Cot Girek Aceh Utara
COD Chemical Oxygen Demand adalah jumlah materi yang tergredasi oleh makhluk hidup dan materi yang bersifat racun atau toksik. Penghitungan kandungan
Universitas Sumatera Utara
kadar BOD dalam penelitian ini adalah BOD limbah cair pabrik kelapa sawit PTPN I Persero Cot Girek Aceh Utara.
Hasil pengujian dan perhitungan COD Chemical Oxygen Demand limbah cair buangan pabrik kelapa sawit PTPN I Persero Cot Girek Aceh Utara
yang dilakukan melalui proses dan prosedur analisa kandungan kadar COD menunjukkan parameter yaitu 206,33 graml. Kandungan kadar COD limbah cair
buangan pabrik kelapa sawit PTPN I Persero Cot Girek Aceh Utara dibawah ambang batas baku mutu yang direkomendasikan oleh Kepmenlh No
Kep.51Menlh101995, yaitu 350 graml. Meskipun kandungan kadar COD masih dibawah baku mutu namun diperlukan untuk dilakukan langkah-langkah pengawasan
secara kontinyu dan terus menerus oleh pihak menajemen yang bertujuan untuk memastikan kandungan kadar COD limbah cair tetap dalam ambang batas baku mutu
sehingga lingkungan, badan air, air tanah dan air sungai dapat terjaga dan terpeliharan dari pencemaran.
Sejalan dengan penelitian dan perhitungan yang pernah dilakukan oleh Nurhasanah 2009 terhadap kandungan kadar COD limbah cair buangan salah satu
pabrik kelapa sawit di Provinsi Sumatera Utara, dari hasil pengujian dan perhitungan kadar COD limbah cair buangan pabrik kelapa sawit di provinsi tersebut, dijumpai
kandungan kadar COD sebesar 279,4 mgl. Perbandingan kadar COD yang terdapat didalam limbah cair buangan salah satu pabrik kelapa sawit di Provinsi Sumatera
Utara menunjukkan kandungan kadar COD yang tinggi dibandingkan dengan
Universitas Sumatera Utara
kandungan kadar COD yang terdapat didalam limbah cair buangan pabrik kelapa sawit PTPN I Persero Cot Girek Aceh Utara.
5.2.3 TSS Limbah Cair Buangan PKS PTPN I Persero Cot Girek Aceh Utara
TSS Total Suspended Solid adalah jumlah total bahan yang tidak terlarut dalam air limbah cair. Pengukuran kandungan kadar TSS dalam penelitian ini adalah
TSS limbah cair pabrik kelapa sawit PTPN I Persero Cot Girek Aceh Utara. Pengujian dan pengukuran kandungan kadar TSS limbah cair buangan pabrik kelapa
sawit PTPN I Persero Cot Girek Aceh Utara dilakukan dengan mengunakan Turbidimeter yang dinyatakan dalam mgl.
Hasil pengujian dan penghitungan terhadap kandungan kadar TSS Total Suspended Solid limbah cair buangan pabrik kelapa sawit PTPN I Persero Cot
Girek Aceh Utara adalah sebesar 291,6 mgl, sedangkan ambang batas baku mutu yang direkomendasikan Mentri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor Kep.
51Menlh101995 yaitu 250 mgl. Kedadaan ini menunjukkan bahwa kandungan kadar TSS limbah cair buangan pabrik kelapa sawit PTPN I Persero Cot Girek Aceh
Utara melebihi dari ambang batas baku mutu limbah cair industri yang direkomendasikan. Tingginya kandungan kadar TSS limbah cair buangan pabrik
kelapa sawit PTPN I Persero Cot Girek Aceh Utara akan berdampak terhadap keadaan air sumur penduduk disekitar pabrik kelapa sawit yang ditandai dengan
tingginya kadar kekeruhan pada air sumur. Menurut Soemirat, 2001 TSS Total Suspended Solid bahan atau padatan
yang tidak terlarut adalah padatan-padatan yang mempunyai ukuran lebih kecil dari
Universitas Sumatera Utara
padatan tersuspensi. Bahan-bahan tidak terlarut pada perairan alami tidak bersifat toksik, akan tetapi jika berlebihan dapat meningkatkan nilai kekeruhan pada air yang
selanjutnya akan menghambat penetrasi cahaya matahari ke kolom air sehingga akhirnya berpengaruh terhadap proses fotosintesis diperairan.
5.2.4 pH Limbah Cair Buangan PKS PTPN I Persero Cot Girek Aceh Utara
pH adalah tingkat atau derajat keasaman. Penghitungan kandungan kadar pH dalam penelitian ini adalah pH air limbah cair buangan pabrik kelapa sawit PTPN I
Persero Cot Girek Aceh Utara.
Dari pengujian dan penghitungan kandungan kadar pH limbah cair
buangan pabrik kelapa sawit PTPN I Persero Cot Girek Aceh Utara adalah 7,5. Artinya kandungan kadar pH limbah cair pabrik kelapa sawit PTPN I Persero Cot
Girek Aceh Utara masih dalam ambang batas baku mutu sesuai dengan yang direkomendasikan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor Kep.
51Menlh101995 yaitu 6,0 – 9,0. Kondisi ini belum menunjukkan tingkat keasaman dan basa air sumur penduduk disekitar pabrik.
5.3 Kualitas Air Sumur Penduduk di Sekitar PKS PTPN I Persero Cot Girek
Aceh Utara Dalam program kesehatan lingkungan di Indonesia dikenal adanya 2 dua
jenis air yang dari aspek kesehatan layak untuk digunakan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari, yaitu air minum dan air bersih. Berdasarkan
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 416MenkesSK1990 tentang Pengawasan dan Syarat-syarat Kualitas Air. Kualitas air sumur dalam
Universitas Sumatera Utara
penelitian ini adalah kualitas air sumur penduduk disekitar pabrik kelapa sawit PTPN I Persero Cot Girek Aceh Utara yang dilihat berdasarkan kualitas fisik dan kualitas
kimia .
5.3.1 Kualitas Fisik Air Sumur
Kualitas fisik air sumur adalah keadaan yang memenuhi syarat secara fisika terhadap air sumur yang digunakan oleh masyarakat di Desa Cot Girek Kabupaten
Aceh Utara, sesuai dengan Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia No.907Menkes SKVII2002. Kualitas fisik air sumur dalam penelitian ini adalah
kualitas fisik air sumur yang digunakan penduduk disekitar pabrik kelapa sawit PTPN I Persero Cot Girek Aceh Utara yang dilihat berdasarkan warna air, bau air, rasa air,
kekeruhan air dan suhu air. 1. Hasil pengujian dan penghitungan kualitas fisik air sumur penduduk disekitar
pabrik kelapa sawit PTPN I Persero Cot Girek Aceh Utara pada jarak 70 meter dari titik efluen sebagai berikut :
a. Berdasarkan warna: Diketahui semua sampel air sumur berwarna kekuning- kuningan. Kualitas fisik air sumur yang berwarna menunjukkan bahwa air
sumur telah tercemar atau terkontaminasi baik oleh bahan organik, non organik maupun limbah sehingga air sumur tidak memenuhi persyaratan yang
tetapkan dan tidak aman untuk dikonsumsi. b.
Berdasarkan bau: Diketahui terdapat 1 sampel air sumur pada titik sampel 3 berbau yang dapat dirasakan dengan indra penciuman, sedangkan pada sampel
air sumur lainnya tidak berbau. Kualitas fisik air sumur yang berbau
Universitas Sumatera Utara
menunjukkan bahwa air sumur telah tercemar oleh bahan organik, non organik maupun limbah sehingga air sumur tidak memenuhi persyaratan yang tetapkan
dan tidak aman untuk dikonsumsi. c.
Berdasarkan rasa: Diketahui semua sampel air sumur berasa payau. Kualitas fisik air sumur yang berasa menunjukkan bahwa air sumur telah tercemar oleh
bahan organik, non organik maupun limbah sehingga air sumur tidak memenuhi persyaratan yang tetapkan dan tidak aman untuk dikonsumsi.
d. Berdasarkan suhu: Diketahui terdapat 2 sampel air sumur pada titik sampel 1
dan 2 dengan suhu diatas 30,0 C, 2 sampel air sumur pada titik sampel 3 dan 4
dengan suhu dibawah 30,0 C. Hasil penghitungan suhu air sumur didapatkan
nilai maksimal suhu 31,1 C, nilai minimal suhu 28,9
C dan nilai rata-rata suhu 29,9
C. Secara umum suhu air sumur penduduk belum melebihi ambang batas baku mutu yang direkomendasikan yaitu 30.0
C. e.
Berdasarkan kekeruhan: Diketahui bahwa semua sampel air sumur menunjukkan kandungan kadar kekeruhan diatas 5 NTU. Hasil pengujian dan
perhitungan kandungan kadar kekeruhan air sumur, didapatkan kadar maksimal kekeruhan 6,37 NTU, dengan kadar minimal kekeruhan 6,10 NTU
dan kadar rata-rata kekeruhan 6,45 NTU. Secara umum kandungan kadar kekeruhan sampel air sumur penduduk menunjukkan kadar diatas ambang
baku mutu yang direkomendasikan yaitu 5 NTU. Tingginya kandungan kadar kekeruhan air sumur menunjukkan bahwa air sumur telah tercemar oleh
Universitas Sumatera Utara
bahan-bahan organik, non organik maupun limbah sehingga air sumur tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan dan tidak aman untuk dikonsumsi.
2. Hasil pengujian dan penghitungan kualitas fisik air sumur penduduk disekitar
pabrik kelapa sawit PTPN I Persero Cot Girek Aceh Utara pada jarak 100 meter dari titik efluen sebagai berikut :
a. Berdasarkan warna: Diketahui semua sampel air sumur berwarna kekuning-
kuningan. Kualitas fisik air sumur yang berwarna menunjukkan bahwa air sumur telah tercemar atau terkontaminasi baik oleh bahan organik, non
organik maupun limbah sehingga air sumur tidak memenuhi persyaratan yang tetapkan dan tidak aman untuk dikonsumsi.
b. Berdasarkan bau: Diketahui terdapat 1 sampel air sumur berbau yang dapat
dirasakan dengan indra penciuman yaitu pada sampel 3, sedangkan pada sampel air sumur 1,2 dan 4 tidak berbau. Kualitas fisik air sumur yang
berbau menunjukkan bahwa air sumur telah tercemar oleh bahan organik, non organik maupun limbah sehingga air sumur tidak memenuhi persyaratan
yang tetapkan dan tidak aman untuk dikonsumsi. c.
Berdasarkan rasa: Diketahui semua sampel air sumur berasa payau. Kualitas fisik air sumur yang berasa menunjukkan bahwa air sumur telah tercemar
oleh bahan organik, non organik maupun limbah sehingga air sumur tidak memenuhi persyaratan yang tetapkan dan tidak aman untuk dikonsumsi.
d. Berdasarkan suhu: Diketahui terdapat 1 sampel air sumur dengan suhu diatas
30,0 C yaitu pada sampel air sumur 2, sedangkan pada sampel air sumur 1, 3
Universitas Sumatera Utara
dan 4 menunjukkan suhu dibawah 30.0 C. Hasil pengujian dan penghitungan
suhu air sumur didapatkan nilai maksimal suhu 30,3 C, nilai minimal suhu
28,6 C dan nilai rata-rata suhu 29,5
C. Secara umum suhu air sumur penduduk menunjukkan nilai belum melebihi ambang batas baku mutu yang
direkomendasikan yaitu 30.0 C.
e. Berdasarkan kekeruhan: Diketahui bahwa semua sampel air sumur
menunjukkan kandungan kadar kekeruhan diatas 5 NTU. Hasil pngujian dan penghitungan kandungan kadar kekeruhan didapatkan nilai maksimal
kekeruhan air sumur 6,62 NTU, nilai minimal kekeruhan 5,78 NTU dengan nilai rata-rata kekeruhan 6,22 NTU. Secara umum kandungan kadar
kekeruhan sampel air sumur penduduk menunjukkan kadar diatas ambang baku mutu yang direkomendasikan yaitu 5 NTU. Tingginya kandungan kadar
kekeruhan air sumur menunjukkan bahwa air sumur telah tercemar oleh bahan-bahan organik, non organik maupun limbah sehingga air sumur tidak
memenuhi persyaratan yang ditetapkan dan tidak aman untuk dikonsumsi. 3. Hasil pengujian dan penghitungan kualitas fisik air sumur penduduk disekitar
pabrik kelapa sawit PTPN I Persero Cot Girek Aceh Utara pada jarak 150 dari titik efluen sebagai berikut:
a. Berdasarkan warna: Diketahui 2 sampel air sumur berwarna kekuning-
kuningan yaitu pada sampel 1 dan 3, sedangkan pada sampel 2 dan 4 di ketahui sampel air sumur tidak berwarna. Kualitas fisik air sumur yang
berwarna menunjukkan bahwa air sumur telah tercemar atau terkontaminasi
Universitas Sumatera Utara
baik oleh bahan organik, non organik maupun limbah sehingga air sumur tidak memenuhi persyaratan yang tetapkan dan tidak aman untuk dikonsumsi.
b. Berdasarkan bau: Diketahui semua sampel air sumur tidak berbau. Kualitas
fisik air sumur yang berbau menunjukkan bahwa air sumur telah tercemar oleh bahan organik, non organik maupun limbah sehingga air sumur tidak
memenuhi persyaratan yang tetapkan dan tidak aman untuk dikonsumsi. c.
Berdasarkan rasa: Diketahui 1 sampel air sumur yang menunjukkan rasa payau yaitu pada sampel 1, sedangkan 3 sampel sumur lainnya tidak berasa
yaitu pada sampel air sumur 2,3 dan 4. Kualitas fisik air sumur yang berasa menunjukkan bahwa air sumur telah tercemar oleh bahan organik, non organik
maupun limbah sehingga air sumur tidak memenuhi persyaratan yang tetapkan dan tidak aman untuk dikonsumsi.
d. Berdasarkan suhu: Diketahui 1 sampel air sumur menunjukkan suhu diatas
30,0 C yaitu pada sampel 1 dengan suhu 30,6
C, sedangkan pada sampel 2,3 dan 4 menunjukkan suhu dibawah 30,0
C. Hasil perhitungan suhu air sumur didapatkan nilai maksimal suhu sampel air 30,3
C, nilai minimal suhu 28,9 C
dan nilai rata-rata suhu 29,8 C. Secara umum suhu air sumur penduduk belum
melebihi ambang batas baku mutu yang direkomendasikan yaitu 30.0 C.
e. Berdasarkan kekeruhan: Diketahui 3 sampel air sumur menunjukkan
kekeruhan diatas 5 NTU, yaitu pada sampel air 1,2 dan 4, sedangkan 1 sampel sumur lainnya menunjukkan kekeruhan dibawah 5 NTU yaitu pada sampel 2
dengan tingkat kekeruhan 4,71 NTU. Hasil penghitungan dan pengujian
Universitas Sumatera Utara
kandungan kadar kekeruhan didapatkan kadar maksimal kekeruhan air sumur 5,92 NTU, kadar minimal kekeruhan 4,71 NTU dan kadar rata-rata kekeruhan
5,36 NTU. Secara umum kandungan kadar kekeruhan sampel air sumur penduduk menunjukkan kadar diatas ambang baku mutu yang
direkomendasikan yaitu 5 NTU. Tingginya kandungan kadar kekeruhan air sumur menunjukkan bahwa air sumur telah tercemar oleh bahan-bahan
organik, non organik maupun limbah sehingga air sumur tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan dan tidak aman untuk dikonsumsi.
Menurut Soemirat 2001, kekeruhan disebabkan oleh zat padat tersuspensi, baik yang bersifat anorganik maupun non organik. Zat anorganik berasal dari lapukan
batuan logam, yang organik dapat berasal dari lapukan tanaman yang berasal dari areal persawahan dan perkebunan.
Penelitian Sarudji 2008, bahwa kualitas fisik air pada penduduk di di Desa Klopo Sepuluh Kecamatan Sukodono Kabupaten Sidoarjo umumnya berwarna
kekuningan, dan kelembaban udara juga melebihi dari 5 NTU, karena umumnya sumur yang digunakan penduduk dekat dengan areal persawahan dan industri.
5.3.2 Kualitas Kimia Air Sumur
Kualitas kimia air adalah keadaan yang tidak atau memenuhi syarat secara
kimiawi terhadap air sumur yang digunakan masyarakat di sekitar pabrik kelapa sawit dengan perbandingan syarat yang direkomendasikan Departemen Kesehatan Republik
Indonesia Nomor .907MenkesSKVII2002.
Universitas Sumatera Utara
Kualitas kimia air sumur dalam penelitian ini adalah kualitas kimia air sumur penduduk di sekitar pabrik kelapa sawit PTPN I Persero Cot Girek Aceh
Utara yang dilihat berdasarkan kadar klorida, kesadahan dan pH. 1. Hasil pengujian dan penghitungan kualitas kimia air sumur penduduk disekitar
pabrik kelapa sawit PTPN I Persero Cot Girek Aceh Utara pada jarak 70 dari titik efluen sebagai berikut:
a. Berdasarkan klorida: Diketahui semua sampel air sumur penduduk
menunjukkan kandungan kadar klorida dibawah 250 mgl, dengan kadar maksimal 178,0 mgl, kadar minimal 134,1 mgl dan kadar rata-rata 161,3
mgl. Hasil penghitungan kandungan kadar klorida sampel air sumur penduduk menunjukkan kadar klorida masih dalam ambang batas baku mutu yang
direkomendasikan yaitu 250 mgl. Kualitas kimia air sumur penduduk disekitar pabrik kelapa sawit PTPN I Persero Cot Girek Aceh Utara
memenuhi persyaratan dan aman untuk dikonsumsi sebagai sumber air bersih. b.
Berdasarkan kesadahan: Diketahui semua sampel air sumur penduduk menunjukkan kandungan kadar kesadahan`dibawah 500 mgl, dengan nilai
maksimal 491 mgl, nilai minimal 210 mgl dan nilai rata-rata 344 mgl. Hasil penghitungan kandungan kadar kesadahan sampel air sumur penduduk
menunjukkan kadar kekeruhan masih dalam ambang batas baku mutu yang dibenar yaitu 500 mgl. Kualitas kimia air sumur penduduk disekitar pabrik
kelapa sawit PTPN I Persero Cot Girek Aceh Utara memenuhi persyaratan dan aman untuk dikonsumsi sebagai sumber air bersih.
Universitas Sumatera Utara
c. Berdasarkan pH: Diketahui semua sampel air sumur penduduk menunjukkan
kandungan kadar pH antara 7,0-7,9, dengan kadar maksimal 7,9, kadar minimal 7,0 dan kadar rata-rata 7,3. Hasil pengujian kandungan kadar pH
sampel air sumur air sumur penduduk disekitar pabrik kelapa sawit PTPN I Persero Cot Girek Aceh Utara menunjukkan kadar masih dalam ambang
baku mutu yang direkomendasikan yaitu 6,0-9,0. Kualitas kimia air sumur penduduk disekitar pabrik kelapa sawit PTPN I Persero Cot Girek Aceh
Utara memenuhi persyaratan dan aman untuk dikonsumsi sebagai sumber air bersih.
2. Hasil pengujian dan penghitungan kualitas kimia sampel air sumur penduduk disekitar pabrik kelapa sawit PTPN I Persero Cot Girek Aceh Utara pada jarak
100 dari titik efluen sebagai berikut: a. Berdasarkan klorida: diketahui semua sampel air sumur penduduk
menunjukkan kandungan kadar klorida dibawah 250 mgl, dengan kadar maksimal 161,4 mgl, kadar minimal 132,6 mgl dan kadar rata-rata 144,0
mgl. Hasil penelitian dan pengujian kandungan kadar klorida sampel air sumur penduduk menunjukkan kadar masih dalam ambang batas baku mutu
yang direkomendasikan yaitu 250 mgl. Kualitas kimia air sumur penduduk disekitar pabrik kelapa sawit PTPN I Persero Cot Girek Aceh Utara
memenuhi persyaratan dan aman untuk dikonsumsi sebagai sumber air bersih. b. Berdasarkan kesadahan: diketahui semua sampel air sumur penduduk
menunjukkan kandungan kadar kesadahan dibawah 500 mgl, dengan kadar
Universitas Sumatera Utara
maksimal 482 mgl, kadar minimal 152 mgl dan kadar rata-rata 341 mgl. Hasil penghitungan kandungan kadar kesadahan sampel air sumur penduduk
menunjukkan kadar dibawah ambang batas baku mutu yang direkomendasikan yaitu 500 mgl. Kualitas kimia air sumur penduduk disekitar pabrik kelapa
sawit PTPN I Persero Cot Girek Aceh Utara memenuhi persyaratan dan aman untuk dikonsumsi sebagai sumber air bersih.
c. Berdasarkan pH: diketahui semua sampel air sumur menunjukkan kadar pH antara 6,9-72, dengan kadar maksimal 7,5, kadar minimal 6,9 dan kadar rata-
rata 7,0. Hasil pengujian kadar pH sampel air sumur air sumur penduduk disekitar pabrik kelapa sawit PTPN I Persero Cot Girek Aceh Utara
menunjukkan kadar dibawah ambang baku mutu yang direkomendasikan yaitu 6,0-9,0. Kualitas kimia air sumur penduduk disekitar pabrik kelapa sawit
PTPN I Persero Cot Girek Aceh Utara memenuhi persyaratan dan aman untuk dikonsumsi sebagai sumber air bersih.
3. Hasil pengujian dan penghitugan kualitas kimia sampel air sumur penduduk disekitar pabrik kelapa sawit PTPN I Persero Cot Girek Aceh Utara pada jarak
150 dari titik efluen sebagai berikut: a. Berdasarkan klorida: diketahui semua sampel air sumur menunjukkan
kandungan kadar klorida dibawah 250 mgl, dengan nilai maksimal 49,6 mgl, nilai minimal 32,1 mgl dan nilai rata-rata 41,0 mgl. Hasil penelitian dan
pengujian kandungan kadar klorida sampel air sumur penduduk menunjukkan kadar dibawah ambang batas baku mutu yang direkomendasikan yaitu 250
Universitas Sumatera Utara
mgl. Kualitas kimia air sumur penduduk disekitar pabrik kelapa sawit PTPN I Persero Cot Girek Aceh Utara memenuhi persyaratan dan aman untuk
dikonsumsi sebagai sumber air bersih. b. Berdasarkan kesadahan: diketahui semua sampel air sumur menunjukkan
kandungan kadar kesadahan dibawah 500 mgl, dengan nilai maksimal 329 mgl, nilai minimal 193 mgl dan nilai rata-rata 250 mgl. Hasil pengujian dan
penghitungan kandungan kadar kesadahan sampel air sumur penduduk menunjukkan kadar dibawah ambang batas baku mutu yang direkomendasikan
yaitu 500 mgl. Kualitas kimia air sumur penduduk disekitar pabrik kelapa sawit PTPN I Persero Cot Girek Aceh Utara memenuhi persyaratan dan
aman untuk dikonsumsi sebagai sumber air bersih. c. Berdasarkan pH: diketahui semua sampel air sumur menunjukkan kandungan
kadar pH antara 6,2-74, dengan nilai maksimal 7,4, nilai minimal 6,2 dan nilai rata-rata 6,0. Hasil pengujian kandungan kadar pH sampel air sumur air sumur
penduduk disekitar pabrik kelapa sawit PTPN I Persero Cot Girek Aceh Utara menunjukkan kadar dibawah ambang baku mutu yang direkomendasikan
yaitu 6,0-9,0. Kualitas kimia air sumur penduduk disekitar pabrik kelapa sawit PTPN I Persero Cot Girek Aceh Utara memenuhi persyaratan dan aman
untuk dikonsumsi sebagai sumber air bersih.
Universitas Sumatera Utara
5.4 Konstruksi Sumur
Konstruksi sumur penduduk disekitar limbah cair buangan Pabrik Kelapa Sawit PTP Nusantara I Persero Cot Girek Aceh Utara belum memenuhi persyaratan
kesehatan air bersih yang ditetapkan, kondisi ini dapat mempengaruhi resapan kedalam air sumur penduduk baik oleh air tanah maupun air dipermukaan tanah
seperti genangan air hujan. Peneliti dapat berkesimpulan bahwa air yang berwarna, berbau, berasa dan terjadi tingkat kadar kekeruhan di atas nilai batas, kemungkinan
besar disebabkan oleh karena konstruksi sumur penduduk yang tidak memenuhi persyaratan yang disyaratkan.
5.5. Instalasi Pembuangan Air Limbah
Sumur penduduk disekitar pabrik kelapa sawit PTPN I Persero Cot Girek Aceh Utara merupakan sumber air bersih untuk kebutuhan hidup sehari-hari baik
untuk kebutuahn mandi, kebutuhan mencuci, kebutuhan air minum dan kebutuhan lainnya. Aktifitas sumur sebagai sumber air bersih penduduk disekitar pabrik kelapa
sawit PTPN I Persero Cot Girek Aceh Utara setiap saat menghasilkan limbah atau yang disebut limbah rumah tangga. Dalam pengelolaan limbah rumah tangga harus
memiliki ipal sesuai persyaratan sehingga limbah tersebut tidak mencemari air sumur. Berdasarkan kondisi instalasi pengolahan air limbah penduduk disekitar
pabrik kelapa sawit PTPN I Persero Cot Girek Aceh Utara baik pada jarak 75 meter, 100 meter maupun 150 meter, secara umum belum memenuhi syarat kesehatan.
Universitas Sumatera Utara
Kondisi ini dapat dilihat dari jarak antara sumur dengan tempat penampungan air limbah keluarga kurang 5 meter, kemiringan instalasi pembuangan air limbah,
konstruksi instalasi pembuangan air limbah dan lain-lain yang dapat mendukung tidak terjadinya resapan maupun rembesan air limbah kedalam sumur. Instalasi
pembuangan air limbah rumah tangga penduduk disekitar buangan limbah cair pabrik kelapa sawit PTP Nusantara I Persero Cot Girek Aceh Utara dapat menimbulkan
pencemaran air sumur yang berdampak terhadap terjadinya warna pada air sumur, berbau, berasa dan nilai kekeruhan yang tinggi, ini dapat di indikasikan oleh karena
telah terjadi rembesan deterjen dan bahan-bahan kimia lainnya.
5.6. Struktur Tanah