volumenya yang cukup banyak serta pengelolaannya yang sering kali terabaikan oleh pihak menajemen. Apabila kandungan bahan organik dalam limbah cair buangan
pabrik kelapa sawit tinggi dengan angka perbandingan BOD dan COD cukup besar, menunjukan bahwa air limbah buang pabrik kelapa sawit tidak megandung
komponen-komponen organik yang sukar didegradasi Chin, et al 1985. Oleh sebab itu bila air limbah buangan PKS tidak langsung diolah akan mengakibat terjadinya
proses pembusukan di badan air penerima. Proses pembusukan mengakibatkan berkurangnya kadar oksigen terlaut dalam air, sehingga akan mengganggu kehidupan
biodata air Arjuna, 1990 Limbah cair buangan pabrik kelapa sawit mengandung bahan organik yang
sangat tinggi yaitu BOD 25.500 mgl, dan COD 48.000 mgl, sehingga kadar bahan pencemaran akan semakin tinggi. Untuk menurunkan kandungan kadar bahan
pencemar diperlukan degradasi bahan organik. Secara umum dampak yang ditimbulkan oleh limbah cair pabrik kelapa sawit adalah tercemarnya badan air
penerima yang umumnya sungai karena hampir setiap pabrik kelapa sawit berlokasi disekitar perumahan penduduk dan berdekatan dengan sungai. Limbah cair buangan
pabrik kelapa sawit bila dibiarkan tanpa diolah lebih lanjut akan terbentuk amonia, hal ini disebabkan bahan organik yang terkandung dalam limbah cair tersebut terurai
dan membentuk amonia. Terbentuknya amonia ini akan menimbulkan bau busuk dan mempengaruhi kehidupan biota air.
2.4.2 Kandungan Limbah Cair PKS
Universitas Sumatera Utara
Proses produksi kelapa sawit menghasilkan limbah, salah satunya adalah limbah cair yang memiliki beberapa kandungan didalamnya, antara lain BOD
Biological Oxygen Demand, COD Chemical Oxygen Demand dan TSS Total Suspended Solid. Secara umum kandungan limbah cair buangan dari suatu proses
produksi pengolahan pabrik kelapa sawit dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. BOD Biological Oxygen Demand adalah sejumlah oxygen yang dibutuhkan
untuk mengoksidasi bahan organik dalam limbah cair buangan pabrik kelapa sawit.
2. COD Chemical Oxygen Demand adalah jumlah bakteri yang tergredasi oleh makhluk hidup dan materi yang bersifat racun atau toksit dalam limbah cair
buangan pabrik kelapa sawit. 3. TSS Total Suspende Solid adalah jumlah total bahan yang tidak terlarut dalam
limbah cair buangan pabrik kelapa sawit.
2.4.3 Karakteristik Limbah Cair Buangan PKS
Hampir seluruh limbah cair buangan pabrik kelapa sawit mengandung bahan organik yang dapat mengalami degradasi, oleh karenanya dalam pengelolaan limbah
perlu diketahui karakteristik limbah tersebut. Limbah cair buangan pabrik kelapa sawit mengandung padatan terlarut dan emulsi minyak di dalam air serta senyawa
organik. Padatan terlarut melayang dan juga emulsi serta bahan organik lainnya yang terurai maupun tergradasi disebabkan oleh mikrorganisme. Menurut Dirjen PHP,
2006 limbah cair yang dihasilkan dari seluruh proses produksi minyak kelapa sawit diperkirakan maksimal lebih kurang 60 dari seluruh TBS yang diolah.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Hamonangan 2006, limbah cair yang dihasilkan dari unit proses pengolahan kelapa sawit antara lain :
1 Air Kondensat rebusan sebesar 15-20,
2 Air statiun klarifikasi sebesar 70-75, dan
3 Air buangan dari hidrosiklon sebesar 5-10
Gambaran kualitas limbah cair buangan pabrik kelapa sawit di Indonesia dapat dilihat pada Tabel 2.1. yaitu:
Tabel 2.1. Kualitas Limbah Buangan Cair PKS di Indonesia Limbah Cair
No Parameter Satuan Kisaran Rata-rata
1 2
3 4
5 6
BOD COD
TSS Nitrogen Total
Minyak dan Lemak pH
mgl mgl
mgl mgl
mgl
- 8.200-35.000
15.130-65.100 1.330-50.700
12 – 126 190-14.170
3,3-4,6 21,280
34.720 31.170
41 3.075
4,0 Sumber : Dirjen PHP, 2006
Sedangkan baku mutu limbah cair buangan pabrik kelapa sawit dapat dilihat pada tabel 2.2. yaitu:
Tabel 2.2. Baku Mutu Limbah Cair Buangan PKS Parameter
Kadar maksimum mgl Beban Pencemaran
kgton
BOD COD
TSS Nitrogen Total
Minyak dan Lemak pH
100 350
250
50 25
6,0 – 9,0 0,25
0,88 0,63
0,125 0,063
Debit Limbah Maksimum 2,5 M
3
Ton Produk Minyak Sawit Sumber : Kepmen-LH No 51MENLH101995, Lampiran Bab.VI
Universitas Sumatera Utara
2.5 Teknik Pengendalian Limbah Cair Buangan PKS