7 Gondang Ni Parhobas
Musik dari pihak sukerelanwan yang mempersiapkan acara.
8 Gondang Ni Hariapan
Musik dari seluruh pelayat yang belum manortor.
Tabel urutan musik gondang yang dimainkan dalam upacara saur matua kiri, sumber :sinaga,1999, 1981
Setelah dijelaskan diatas secara jelas fungsi gondang sabangunan sebagai saran ritual, maka saya dapat memberikan
penjelasan mengapa pada saat-saat tertentu, gondang sabangunan dimainkan secara murni pada tahapan upacara kematian saurmatua
di kota Medan sebagai pembahasan dalam penyelesaian tulisan ini.
4.2.2 Fungsi Gondang Sabangunan Sebagai Ekspresi Kesenian
Sebagaimana suku–suku yang ada di Indonesia suku batak juga memiliki kesenian tradisional sebagai hasil dari daya cipta masyarakatnya.
Secara umum kesenian dalam masyarakat batak toba dibagi menjadi tiga bagian yaitu seni musik, seni tari dan kerajinan tangan.
Universitas Sumatera Utara
Seni musik dalam masyarakat batak memiliki banyak keragaman seperti yang terdapat pada beberapa etnis batak diantaranya gondang
sabangunan, gondang hasapi dari batak toba, gordang sambilan dari batak mandailing, perkolong–kolong dari batak karo, genderang sipitu–pitu dari
batak simalungun dan lain- lain. Keberagaman seni musik juga dapat kita lihat dari beberapa repertoar alat musik daerahnya setiap alat musik
memiliki perbedaan dan kekhususnya tersendiri tergantung dengan tempat dimana kesenian itu berada.
Seni tortor pada setiap sub etnies masyarakat batak meiliki tarian atau yang sering disebut dengan tortor walau berbeda nama namun tortor
dipakai sebagai salah satu bentuk perwakilan perasaan dan status sosial misalnya ketika manortor kita dapat mengentahui posisi seseorang sebagai
hula- hula atau suhut melihat dari bentuk dan gerakan tangan sewaktu manortor.
Menurut mitosnya manortor menari khususnya pada masyarakat batak toba tortor digunakan pada acara yang berhubungan dengan roh
dimana roh tersebut disuruh masuk kedalam patung batu yang merupakan symbol dari leluhur lalu patung tersebut menari walaupun masih kaku.
Manortor dibagi menjadi dua bagian yaitu manortor yang bersifat adat dan manortor yang bersifat sebagai hiburan.
Seni musik dan tari masyarakat batak juga dikenal dengan keahliannya dalam hala kerajianan tangan seperti mengukir kita dapat
Universitas Sumatera Utara
melihat bentuk ukiran batak toba dalam gorga relief hiasan yang terdapat dalam rumah adatnya. Gorga batak melambangkan Debata Na Tolu,
dengan kuasa Mula Jadi Nabolon. Warna gorga merah, putih dan hitam serta bentuk gorga menjadi menjadi sebuah pengharapan, doa dan cita –
cita. Contohlainyayang tergolong kerajianan tangan seperti yang terdapat pada patung – patung ukiran bentuk tunggal panaluan tongkat .
Selain itu ada juga seni kerajianan tangan yang cukup terkenal yaitu martonun ulos menenenun ulos. Bagi masyarakat batak toba ulos
menjadi salah satu hal yang sangat penting. Ulos menjadi sebuah identitas kebatakan selain dari pada marga ulos memiliki jenis dan peran yang
berbeda dalam setiap upacara adat. Dalam pelaksaan upacara saurmatua bagai mana unsur–unsur
keseniaan ini ditempatkan pada tempatnya masing–masing dapat kita lihat dengan jelas. Baik sebagai pendukung maupun sebagai sesuatu yang
pokok dalam pelaksanaan upacara.Ketika seseorang meninggal saurmatua maka tulangnya akan memberikan ulos yang disebut dengan ulos saput.
Pada saat pemberian ulos ini kelompok tulang yang akan memberikan ulos terlebih dahulu maminta gondang kemudian mereka manortor bersama.
Ulos juga dipakai para pelayatlainya baik anggota keluarga maupun hanya sekedar kerabat sebagai bentuk tanda ikut berduka cita.
Universitas Sumatera Utara
Gambar. Salah satu motif ulos batak toba
Dari hal ini dapat kita lihat bagai mana keterkaitan antara adat dan kesenian batak toba. Dimana adat dan kesenian menjadi satu kesatuan
yang saling melengkapi. Dengan dijaga dan dijalankanya adat maka secara otomatis kesenian tradisional juga akan ikut terjaga keberadaanya.
4.2.3 Fungsi Gondang Sabangunan Simbolik Identitas Sosial