2.5.2 Free-flow layout
Layout alur bebas, barang dan peralatan tetap dikelompokkan ke dalam pola-pola yang mengikuti aliran yang tidak terstruktur dari
lalu lintas konsumen. Manajemen alur bebas terutama bermanfaat untuk mendorong belanja rileks dan mendorong pembelian
impulsif.
2.6 Promosi Penjualan
Promosi adalah pengkomunikasian informasi antara penjual dan pembeli potensial atau pihak lainnya dalam saluran distribusi guna mempengaruhi sikap
dan perilakunya Simamora, 2000:254. Menurut Evass dan Berman dalam Simamora, 2000:254 promosi sebagai
bentuk komunikasi yang digunakan untuk menginformasikan to inform, membujuk to persuade atau mengingatkan orang-orang tentang produk yang
dihasilkan organisasi, individu, maupun rumah tangga. Promosi merupakan program komunikasi pemasaran total yang disebut
dengan bauran pemasaran yang terdiri dari iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan dan hubungan masyarakat yang digunakan perusahaan untuk mencapai
tujuan perusahaan. Setiap kategori terdiri dari alat-alat spesifik. Misalnya, periklanan mencakup cetakan, penyiaran dan papan reklame. Penjualan pribadi
mencakup presentasi penjualan, pameran dan progranm intensif. Promosi penjualan mencakup hadiah, kupon, dan diskon. Hubungan masyarakat mencakup
publisitas dan pembinaan citra penuh Kotler, 2005:753.
Universitas Sumatera Utara
Promosi penjualan adalah alat yang digunakan peritel untuk merangsang pembeli mempercepat pengambilan keputusan pembelian. Apabila dengan iklan
peritel membangun kesadaran, meningkatkan dan mengajak pelanggan, maka peritel memberi dorongan lebih jauh dengan bentuk-bentuk promosi penjualan
seperti salediskon, demonstrasi, harga premi, kupon atau voucher games, undian, kontes, frequent shopper program, fashion show, kue ulang tahun atau kartu
ucapan. Banyak sekali cara kreatif yang bisa dilakukan dengan program promosi penjualan Sunarto, 2007:58.
2.7 Usaha Eceran
Usaha eceran adalah kegiatan yang menyangkut penjualan barang atau jasa secara langsung kepada konsumen untuk penggunaan pribadi dan non bisnis.
Usaha eceran tidak hanya menjual produk-produk di toko store retailing tetapi juga di luar toko Kotler dan Amstrong, 2003:51.
Usaha eceran memiliki peranan penting dalam proses pemenuhan kebutuhan konsumen, dimana merupakan tahap akhir dari saluran distribusi yang
menyampaikan produk langsung kepada konsumen akhir. Terdapat tiga karakteristik dasar ritel yaitu: Pertama, Pengelompokan
berdasarkan unsur-unsur yang digunakan ritel untuk memuaskan kebutuhan konsumen. Kedua, pengelompokan berdasarkan sarana atau media yang
digunakan. Ketiga, pengelompokan berdasarkan kepemilikan Utami, 2006:10.
Universitas Sumatera Utara
Kategori pengecer diuraikan sebagai berikut: a.
Pengecer Toko Store Retailing 1.
Toko Khusus Speciality Store Toko khusus berkonsentrasi pada sejumlah kategori produk yang
terbatas dengan level layanan yang tinggi. 2.
Departement Store Jenis pengecer yang menjual variasi produk yang luas dan dengan
menggunakan staff seperti layanan pelanggan dan tenaga sales counter. Pembelian biasanya dilakukan pada masing-masing bagian pada satu
arena belanja. 3.
Convenience Store Toko pengecer ini memiliki variasi dan jenis produk yang terbatas
dengan ukuran relatif kecil yang hanya menjual lini terbatas dan perputaran produk yang relatif tinggi.
4. Super Store
Merupakan toko pengecer dengan ukuran toko hampir dua kali ukuran supermarket biasa dan menjual rangkaian produk yang luas yang
terdiri dari produk-produk yang rutin dibeli oleh konsumen. Karena rangkaian produknya lebih luas maka harga yang ditetapkan cenderung
lebih tinggi secara umum. 5.
Combination Store Merupakan toko yang aktivitasnya menjual kombinasi produk
makanan dan obat-obatan.
Universitas Sumatera Utara
6. Hypermarket
Merupakan toko yang mengkombinasikan berbagai bentuk toko pengecer seperti supermarket, toko diskon dan ware house. Toko ini
menjual lebih banyak produk yang rutin dibeli oleh konsumen seperti kebutuhan sehari-hari, perlengkapan rumah tangga, furnitur, pakaian
dan lain-lain. 7.
Discount Store Toko diskon menjual sebagian besar variasi produk dengan
menggunakan layanan terbatas dan harga murah. Toko diskon menjual produk dengan label atau merek itu sendiri.
8. Off-Prices Retailers
Ritel ini menjual merek dan label produk dengan harga yang lebih murah dari grosir. Cenderung menjual barang dagangan yang
merupakan sisa, tidak laku dan cacat yang diperoleh dengan harga yang lebih murah dari produsen lainnya.
9. Catalog Showroom
Jenis ini menjual serangkaian luas produk dengan mark-up yang tinggi merek ternama pada harga diskon.
b. Non Store Retailing
1. Electronic Retailing
Format bisnis ritel yang mengunakan media komunikasi elektronik dengan pelanggan guna mencapai cakupan konsumen yang lebih
luas.
Universitas Sumatera Utara
2. Katalog dan Pemasaran Surat Langsung
Perusahaan mengirimkan katalog yang menginformasikan barang dagangan secara lengkap maupun secara terbatas. Biasanya
berbentuk cetakan, cd, video, atau secara online. 3.
Penjualan Langsung Merupakan sistem pemasaran interaktif yang menggunakan satu
atau lebih media iklan untuk menghasilkan tanggapan atau transaksi yang dapat diukur pada suatu lokasi penjualan tertentu.
4. Television Home Shopping
Format ritel melalui televisi dimana pelanggan akan melihat demonstrasi produk dagangan dan kemudian menyampaikan
pesanan melalui telepon. 5.
Vending Machine Retailing Merupakan format non store yang menyimpan barang dan jasa
pada suatu mesin dan menyerahkan barang ke pelanggan dimana pelanggan memasukkan uang tunai ke dalam mesin atau dengan
teknologi kartu kredit.
2.8 Tahap-tahap Pembelian