Analisis Statistik Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Dalam Melakukan Pembelian Impulsif Pada Carrefour Citra Garden Padang Bulan Medan

Gambar 4.1 memberikan interpretasi bahwa grafik histogram memiliki distribusi normal dapat dilihat dari grafik tersebut yang membentuk pola lonceng atau tidak miring ke kanan atau ke kiri. Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Gambar 4.2 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Gambar 4.2 menunjukkan bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Oleh karena itu, berdasarkan gambar dan gambar kriteria pengambilan keputusan yang pertama dipenuhi yaitu data berdistribusi normal.

b. Analisis Statistik

Berikut ini pengujian normalitas yang didasarkan dengan uji statistik non-parametrik Kolmogrov-Smirnov K-S. Universitas Sumatera Utara Menentukan kriteria keputusan, yaitu : 1. Jika nilai Asymp. Sig. 2 tailed 0,05 maka data tidak mengalami gangguan distribusi normal. 2. Jika nilai Asymp. Sig. 2 Tailed 0,05 maka data mengalami gangguan distribusi normal. Tabel 4.14 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 96 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation 1.17661081 Most Extreme Differences Absolute .117 Positive .117 Negative -.065 Kolmogorov-Smirnov Z 1.143 Asymp. Sig. 2-tailed .147 a. Test distribution is Normal. Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Pada Tabel 4.14 terlihat bahwa nilai Asymp.Sig. 2 tailed adalah 0,147 dan di atas nilai signifikan 0,05, dengan kata lain variabel residual berdistribusi normal. 4.4.2 Uji Heteroskedastisitas Heteros kedastisitas terjadi karena perubahan situasi yang tidak digambarkan spesifikasi model regresi. Dengan kata lain, heteroskedastisitas terjadi jika residual tidak memiliki varians yang konstan. Pemeriksaan terhadap gejala Universitas Sumatera Utara heteroskedastisitas adalah dengan melihat pola diagram pencar residual yaitu selisih antara nilai Y prediksi dan Y observasi. Jika diagram pencar yang ada membentuk pola-pola teratur maka regresi terkena gangguan heteroskedastisitas. Jika diagram pencar tidak membentuk pola-pola tertentu yang teratur maka regresi tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas. Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Gambar 4.3 Scatterplot Pada gambar 4.3 dapat dilihat bahwa diagram pencar tidak membentuk pola tertentu maka regresi tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara 4.4.3 Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi maka dinamakan multikol, yaitu adanya masalah multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Hasil pengolahan data dilihat pada tabel 4.15 sebagai berikut. Tabel 4.15 Variables EnteredRemovedb Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 3.225 1.564 2.063 .042 Display .112 .086 .098 1.297 .198 .678 1.474 Suasana .058 .100 .042 .580 .564 .736 1.359 TataLetak .436 .130 .254 3.338 .001 .674 1.483 Promosi .584 .073 .586 8.041 .000 .737 1.357 a. Dependent Variable: Impulsive Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Pedoman suatu model regresi yaitu bebas multikol adalah dengan melihat Variance Inflation Factor VIF 5, dan jika VIF 5 maka variabel memiliki masalah multikol. Jika Tolerance 0,1 maka variabel tidak memiliki masalah multikol dan jika Tolerance 0,1 maka variabel memiliki masalah multikol. Pada tabel 4.13 dapat dilihat bahwa nilai VIF 5 dan Tolerance 0,1 berarti tidak ditemukan masalah multikolinearitas dalam penelitian ini. Universitas Sumatera Utara

4.5 Metode Analisis Regresi Berganda