BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat Perusahaan
Sumber minyak yang pertama sekali ditemukan di Sumatera Utara adalah sumber yang ditemukan oleh seorang pengusaha perkebunan tembakau Belanda
A.J. Zijlker pada tahun 1080. Sumber minyak tersebut diluar batas perkebunannya, maka beliau memohon kepada Sultan Langkat selaku penguasa
pada saat itu, agar batas perkebunannya diperluas hingga meliputi daerah Telaga Said tempat sumber minyak tersebut ditemukan. Sumur yang pertama
menghasilkan minyak di Indonesia adalah sumur yang dibangun atas konsesi tersebut yaitu Telaga Tunggal tanggal 15 juli 1885.
Kemudian perusahaan minyak Belanda mengambil alih konsesi tersebut berdasarkan UU Pertambahan Pemerintah Kolonial Belanda No. 214 Tahun 1899
yang kemudian dikenal dengan kontrak 5A dan mengmbangkannya. Tahun-tahun berikutnya telah ditemukan pula minyak bumi di Pulau Jawa dan Kalimantan
yang pengembangan kegiatannya dilakukan oleh pengusaha-pengusaha minyak bumi saat itudalam bidang pengolahan dan jaringan pemasaran produknya.
Denagn dibangunnya kilang minyak di Pangkalan Brandan tahu 1892 disusul di daerah Cepu dan Balikpapan tahun 1894, maka pada tahun 1898 di
Pangkalan Susu SUMUT telah pula dibangun pelabuhan minyak yang pertama di Indonesia lengkap dengan segala pasiilitasnya.
Universitas Sumatera Utara
Dengan berakhirnya agresi Belanda, maka pada bulan Januari 1951 didirikan perusahaan minyak nasional yang pertama dengan nama perusahaan
Tambang Minyak Negara Republik Indonesia PTMNRI. Pada tanggal 22 Juli 1957, Pemerintah memutuskan untuk menyerahkan
lapangan minyak Sumatra Utara kepada Kepala Staf Darat KASAT yang perusahaanya diserahkan kepada PT. Eksploitasi Tambang Minyak Sumatera
Utara PT. ETMSU. Penyerahan penguasaan bulan Juli 1957 tersebut menjadi lengka setelah Menteri Perdagangan dan Industri mengeluarakan keputusan
tanggal 15 Oktober 1957 yang mengesahkan pembentukan PT. Eksploitasi Tambang Minyak Sumatra Utara PT.ETMSU, dipilih oleh Kolonel DR. H. Ibnu
Sutowo. Untuk menegaskan bahwa minyak adalah milik nasional dan bahwa perusahaan yang baru dibentuk itu bukan perusahaan daerah dan tidak bersifat
kedaerahan, maka diadakan penggantian nama. Sebuah nama baru kemudian diusulkan kepusat, sehingga 10 Desember 1957 PT. Eksploitasi Tambang Minyak
Sumatra Utara dirubah menjadi PT. Perusahaan Minyak Nasional PT. Pertamina yang kemudian diubah menjadi PN Permina. Tanggal ini kemudian ditetapkan
sebagai hari lahir perusahaan minyak nasional yang setiap tahun diperingati oleh
Pertamina.
Sejalan dengan itu landasan hukum perusahaan minyak ini pun berubah yaitu dari UU Pertambangan pemerintah colonial Belanda No. 214 tahun 1899
yang berisikan bahwa pola pengusahaan adalah “Konsesi” dengan dimana hasil tambang dan penggunaannya adalah merupakan hak peruswahaan milik konsesi
yang akan membayar royalitas kepada pemerintah, menjadi UUD 1945 pasal 33 ayat 2 dan 3.
Universitas Sumatera Utara
Untuk melaksanakan isi yang terkandung dalam pasal 33 UUd 1945 maka pemerintah mengeluarkan UU No. 19 tahun 1960 tentang pendirian perusahaan
Negara dan UU No. 44PRP tahun 1960 tentang Pertambangan Minyak dan Gas Bumi. Berdasarkan dua Undang-Undang inilah sehigga pada tahun 1961 dibentuk
tiga perusahaan Negara yang bergerak dalam bidang minyak dan gas bumi berdasarkan PP No. 31961. ketiga perusahaan tersebut adalah :
a. PN PERTAMIN
b. PN PERTAMINA
c. PN PERMIGAN
Ketiga perusahaan tersebut meliputi eksplorasi, eksploitasi, pemurnihan, dan pengolahan serta pengangkutan dan penjualan, yang kemudian berdasarkan
kontrak karya tahun 1963, ditetapkan status pemegang hak konsesi beralih menjadi status kontraktor. Pada saat itulah ditetapkan :
a. PT. Caltex Pacific Indonesia menjadi kontrktor PN PERTAMIN b. PT. Stanvac menjadi kontraktor PN PERTAMINA
c. PT. Shell Indonesia menjadi kontraktor PN PERMIGAN Kemudian PN PERTAMIN mengembangkan kegiatannya dibidang
distribusi produk minyak bumi Indonesia, sementara PN PERMINA dibidang Eksplorasi produksi
dan ekspor minyak bumi dan PN PERMIGAN sesudah tahun 1965 dibubarkan dan dilebur ke dalam PN PERTAMINA.
Berdasarkan PP No. 27 tahun 1968 maka dibentuk PN PERTAMINA yang berkantor pusat di Jakarta dan merupakan integrasi antara PN PERMINA dan PN
PERTAMIN dengan tujuan untuk mempertegas stuktur dan prosedur kerja dalam rangka untuk meningkatkan produksi minyak dan gas bumi. Selanjutnya,
Universitas Sumatera Utara
mengingat minyak dan gas bumi merupakan bahan galian strategis dan menjadi wahana perjuangan pembangunan nasional bangsa Indonesia, maka berdasarkan
Undang-Undang No. 8 tahun 1971 dibentuklah PERTAMINA sekaligus dinyatakan sebagai pengelola tunggal dibidang pengusahaan minyak dan gas bumi
di Indonesia. Dalam melaksanakan kegitannya selaku pengelola tunggal di bidang
pengusahaan minyak dan gas bumi di Indonesia saat ini, PERTAMINA memiliki unit pengolahan UP, serta unit- unit pembekalan dan pemasaran dalam negeri
UPMS yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, disamping perwakilan- perwakilan yang ada di luar negeri seperti :
a. Perwakilan Amerika berkedudukan di los angeles b. Perwakilan Eropa berkedudukan di London
c. Perwakilan Asia timur berkedudukan di Tokyo d. Perwakilan asia pacific selatan berkedudukan di singapura
Keempat perwakilan tersebut bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.
Pada bulan maret 1966, menteri migas menetapkan lima daerah eksplorasi dan produksi PN permina, yaitu :
a. Unit I meliputi daerah Sumatra utara dan aceh dengan kantor pusat di pangkalan brandan.
b. Unit II meliputi daerah lampung, bengkulu, Sumatra selatan dan jambi dengan kantor pusat di palu.
c. Unit III meliputi daerah jawa barat dan madura dengan kantor pusat di Jakarta.
Universitas Sumatera Utara
d. Unit VI meliputi daerah Kalimantan termasuk tarakan dan bunyu dengan kantor pusat di balikpapan.
e. Unit V meliputi daerah irian jaya, sulawesi, maluku dan nusa tenggara dengan kantor pusat di sorong.
Daerah eksplorasi dan produksi tersebut kemudian bertambah lagi dengan unit VI yang meliputi Sumatra tengah. Sejalan dengan perkembangan dan tuntutan
kebutuhan maka organisai yang menyangkut kegiatan operasi perminyakan di pisahkan antara kegiatan hulu dan hilir.
Tahun 1995 melalui surat keputusan direktur utama pertamina nomor Kpts-p nomor 1589 cooooo1995-so tanggal 28 desember 1995 pemasaran untuk
wilayah propinsi NAD-Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Riau dilaksanakan oleh unit pembekalan dan pemasaran dalam negeri I UPPDN I
yang berkedudukan di medan.Dan melalui surat keputusan direksi nomor Kpts-p 076C000002001-so tanggal 25 juni 2001 sebutan UPPDN I diubah menjadi unit
pemasaran I Upms I sehingga sebutan lengkap : PT. PERTAMINA PERSERO UNIT PEMASARAN I atau PT.PERTAMINA PERSERO UPMS I Medan.
Dengan demikian dapat diketahui bahwa UPMS-I, tempat dimana penulis mengadakan penulisan dalam rangka penyusunan skripsi adalah merupakan salah
satu unit dari enam unit pemasaran yang ada saat ini.
B. STRUKTUR ORGANISASI DAN PEMBAGIAN TUGAS