4. Mengkoordinir penyelenggara kegiatan administrasi dan keuangan Poliklinik Swadana. Demikianlah gambaran struktur organisasi
Pertamina secara global khususnya 5. Menyiapkan kegiatan Poliklinik Swadana menuju Poliklinik Mandiri.
Gambaran struktur organisasi Pertamina secara global khususnya Pertamina UPMS-I Medan, dapat dilihat pada Gambar 3.1.
C. Proses Penerimaan dan Penyaluran BBM PT. Pertamina UPMS-1 Medan
PT. Pertamina untuk mencukupi permintaan BBM, serta menjaga kepercayaan konsumen terhadap Pertamina maka di dalam pengelolaan dan
pemasaran BBM tersebut tidaklah terlepas dari tugas pokok Pertamina yang tercantum dalam UU No. 8 tahun 1971 pasal 13.
BBM merupakan komoditi migas yang mempunyai prospek sangat baik untuk dikembangkan, baik untuk ekspor maupun untuk kebutuhan dalam negeri
lokal. PT. Pertamina dalam upaya untuk lebih jamin di wilayah kelancaraan
pembekalan BBM di UPMS-I yang mempunyai wilayah kerja meliputi provinsi yaitu Sumut, Aceh, Riau, dan Sumbar, maka perlu ditingkatkan pembekalan BBM
yang harus ditinjau dari segi aspek terutama aspek ekonomis, sosial dan kondisi lingkungan setempat. Sehingga nantinya akan merupakan dasar bagi
pengembangan sarana pembekalan dan distribusi BBM di stasiun terminaldepot Pertamina UPMS-I Medan.
Universitas Sumatera Utara
D. Pola Distribusi Minyak Tanah Pada Pertamina
Sesuai dengan perencanaan dan target yang telah ditetapkan oleh pertamina dalam hal ini pihak UPMS-I Medan, supply minyak tanah yang telah dibuat
sebelumnya oleh unit-unit pemasaran ditampung di tangki-tangki penimbunan unit-unit IntalasiDepot.
Proses penyaluran minyak tanah tersebut setelah dari tangki-tangki penimbunan kemudian disalurkan kepada para agen minyak tanah. Pemberian
kepada agen dimaksudkan untuk mempermudah penyaluran atau distribusi kepada masyarakat, khususnya di daerah-daerah yang sulit untuk dijangkau.
1. Minyak disalurkan melalui agen-agen yang berbentuk PTPMT Penyalur Minyak Tanah yang selanjutnya menyerahkan ke pangkalan-pangkalan
minyak tanah atau langsung kepada konsumen Besar. Pangkalan-pangkalan ini menjual secara eceran setempat atau tukang pikul dijual keliling sampai ke
rumah-rumah. 2. Langkah berikutnya yaitu para agen mendistribusikan ke pangkalan-pangkalan
minyak tanah yang ada di setiap daerah sampai kepada lingkungan terkecil. Pangkalan minyak tanah tersebut bertujuan untuk memberikan layanan yang
penuh kepada suatu wilayah untuk memenuhi kebutuhan akan minyak tanah. Kemudian pangkalan-pangkalan minyak tanah tersebut menyalurkan atau
mendistribusikan kepada pengecer maupun kepada konsumen langsung. Kepada pengecer dimaksudkan untuk menjangkau daerah-daerah yang jauh
atau sangat sulit dijangkau dengan sarana transportasi yang ada. 3. Kemudian para konsumen mempergunakan minyak tanah tersebut sesuai
dengan kegunaan masing-masing. Pada umumnya masyarakat pedesaan masih
Universitas Sumatera Utara
banyak yang menggunakan minyak tanah sebagai penerangan, penerangan yang dimaksudkan yaitu bukan penerangan listrik namun penerangan kompor-
kompor yang menggunakan minyak tanah dan penerangan lampu yang masih menggunakan minyak tanah.
4. Adanya juga minyak tanah yang disalurkan langsung dari pertamina ke industri tanpa perantaraan agen.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN