3. Menentukan Saluran Distribusi
Dalam mempelancar kegiatan arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen, maka salah satu faktor penting yang tidak boleh diabadikan adalah
memiliki secara tepat saluran distribusi chanel of distribution yang akan dipergunakan, yaitu jalan yang dilalui produk dari produsen sampai tiba kepada
konsumen akhir. Masalah pemilihan saluran distribusi adalah masalah yang sangat penting,
sebab kesalahan dalam pemilihannya dapat memperlambat bahkan dapat menghambat usaha penyaluran barang dan jasa dari produsen ke konsumen.
Boone 2002 : 88 mengatakan bahwa : “ saluran distribusi untuk suatu barang adalah jalur dimana produk - dan kepemilikan secara hukum - mengalir
dari produsen sampai ke konsumen.” Jadi yang dimaksud dengan saluran distribusi channel of distribution adalah saluran-saluran niaga yang terlibat
dalam proses penyerahan barang dari produsen ke konsumen, dengan kata lain adalah penyerahan yang dapat menghilagkan jurang pemisah antara produsen dan
konsumen. Disamping itu pembelian barang yang dilakukan konsumen akan
memberikan kepuasan dan kebanggaan bagi pembeli, dalam rangka memperbesar volume penjualan saluran distribusi yang dipilih haruslah merupakan jembatan
yang efesien yang menghubungkan antara produsen ke konsumen. Jadi saluran distribusi yang dipilih harus dapat memberikan kepuasan baik kepada produsen
maupun konsumen.
Universitas Sumatera Utara
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat Perusahaan
Sumber minyak yang pertama sekali ditemukan di Sumatera Utara adalah sumber yang ditemukan oleh seorang pengusaha perkebunan tembakau Belanda
A.J. Zijlker pada tahun 1080. Sumber minyak tersebut diluar batas perkebunannya, maka beliau memohon kepada Sultan Langkat selaku penguasa
pada saat itu, agar batas perkebunannya diperluas hingga meliputi daerah Telaga Said tempat sumber minyak tersebut ditemukan. Sumur yang pertama
menghasilkan minyak di Indonesia adalah sumur yang dibangun atas konsesi tersebut yaitu Telaga Tunggal tanggal 15 juli 1885.
Kemudian perusahaan minyak Belanda mengambil alih konsesi tersebut berdasarkan UU Pertambahan Pemerintah Kolonial Belanda No. 214 Tahun 1899
yang kemudian dikenal dengan kontrak 5A dan mengmbangkannya. Tahun-tahun berikutnya telah ditemukan pula minyak bumi di Pulau Jawa dan Kalimantan
yang pengembangan kegiatannya dilakukan oleh pengusaha-pengusaha minyak bumi saat itudalam bidang pengolahan dan jaringan pemasaran produknya.
Denagn dibangunnya kilang minyak di Pangkalan Brandan tahu 1892 disusul di daerah Cepu dan Balikpapan tahun 1894, maka pada tahun 1898 di
Pangkalan Susu SUMUT telah pula dibangun pelabuhan minyak yang pertama di Indonesia lengkap dengan segala pasiilitasnya.
Universitas Sumatera Utara