14
b. Investasi dalam Perspektif Islam
Islam sebagai din yang komprehensif syumul dalam ajaran dan norma mengatur seluruh aktifitas manusia di segala bidang. Investasi sebagai salah satu
bagia dari aktivitas perekonomian tidak dapat mengabaikan aspek postulat, konsep, serta diskursus yang menjadi background dalam pembentukan sebuah
pengetahuan yang memiliki multidimensi yang mendasar dan mendalam. Islam sangat menjunjung tinggi ilmu pengetahuan yang memiliki gradasi tadrij, dari
tahapan diskursus „ilmu al yaqin, implementasi ‘ain al yaqin, serta hakikat akan sebuah ilmu haqq al yaqin.
Investasi merupakan salah satu ajaran dari konsep Islam yang memenuhi proses tadrij dan trichotomy pengetahuan tersebut. Hal tersebut dapat dipastikan
bahwa konsep investasi selain sebagai pengetahuan juga bernuansa spiritual karena menggunakan norma syariah, sekaligus merupakan hakikat dari sebuah
ilmu dan amal, oleh karenanya investasi sangat dianjurkan bagi setiap muslim.
4
Hal tersebut dijelaskan dalam Al- Qur‟an surat Al-Hasyr ayat 18 sebagai berikut:
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok
akhirat, dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Al-Hasyr :18
4
Nurul Huda dan Mustafa Edwin Nasution, Investasi Pada Pasar Modal Syariah, h.17- 18
15 Islam mengajarkan bahwa semua perbuatan manusia yang bersifat
vertikal hubungan manusia dengan Allah maupun horisontal hubungan manusia dengan manusia merupakan investasi yang akan dinikmati di dunia dan
akhirat. Islam memerintahkan umatnya untuk meraih kesuksesan dan berupaya meningkatkan
hasil investasi.
Islam memerintahkan
umatnya untuk
meninggalkan investasi yang tidak menguntungkan sebagaimana sabda Raslullah saw:
“Jadilah orang yang pertama, jangan menjadi yang kedua, apalagi yang ketiga. Barang siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin maka ia termasuk
golongan yang beruntung. Barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin maka ia termasuk golongan yang merugi. Dan barang siapa yang hari ini lebi
buruk dari hari kemarin maka ia termasuk golongan yang celaka ” H.R
Thabrani. Islam memandang semua perbuatan manusia dalam kehidupan sehari-
harinya, termasuk aktivitas ekonominya sebagai investasi yang akan mendapatkan hasil return. Investasi yang melanggar syariah akan mendapatkan
balasan yang setimpal, begitu pula investasi yang sesuai dengan syariah syariah. Return ivestasi dalam Islam sesuai dengan besarnya sumber daya yang
dikorbankan. Hasil yang akan didapatkan manuasi dari investasinya di dunia bisa berlipat-lipat ganda.
Itulah nilai yang membedakan investasi Islam dari investasi konvensional. Jadi, investasi yang Islami adalah pengorbanan sumber daya pada
masa sekarang untuk mendapatkan hasil yang pasti, dengan harapan memperoleh
16 hasil yang lebih besar di masa yang akan datang, baik langsung maupun tidak
langsung seraya tetap berpijak pada prinsip-prinsip syariah secaramenyeluruh kaffah. Selain itu, semua bentuk investasi dilakukan dalam rangka ibadah
kepada Allah untuk mencapai kebahagiaan lahir batin di dunia dan akhirat baik bagi generasi sekarang maupun generasi yang akan datang.
5
2. Kinerja Investasi
Kinerja adalah suatu gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan perusahaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi
organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu perusahaan. Penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas operasional
suatu organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran, standard dan criteria yang telah ditetapkan sebelumnya.
3 alasan utama diperlukannya kinerja investasi:
6
1 Kinerja investasi merupakan tujuan dari proses investasi. Dengan mengukur kinerja investasi, maka investor dapat mengukur seberapa
besar pencapaian tujuan investasinya. 2 Sebagai feedback atas pencapaian tujuan investasi. Pengukuran kinerja
memungkinkan investor melakkan evaluasi, dimana hasil evaluasi tersebut dapat menjadi umpan balik feedback atas pencapaian tujuan
investasi. Dengan berbekal umpan balik ini maka investor dapat
5
Muhammad Nafik HR, Bursa Efek Investasi Syariah, Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2009, h. 67-70
6
Artikel diakses pada 25 Agustus 2014 dari http:www.portalreksadana.comfilesmnwiria_menghitung_kinerja_investasi.pdf