Investasi dalam Perspektif Islam

16 hasil yang lebih besar di masa yang akan datang, baik langsung maupun tidak langsung seraya tetap berpijak pada prinsip-prinsip syariah secaramenyeluruh kaffah. Selain itu, semua bentuk investasi dilakukan dalam rangka ibadah kepada Allah untuk mencapai kebahagiaan lahir batin di dunia dan akhirat baik bagi generasi sekarang maupun generasi yang akan datang. 5

2. Kinerja Investasi

Kinerja adalah suatu gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan perusahaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu perusahaan. Penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran, standard dan criteria yang telah ditetapkan sebelumnya. 3 alasan utama diperlukannya kinerja investasi: 6 1 Kinerja investasi merupakan tujuan dari proses investasi. Dengan mengukur kinerja investasi, maka investor dapat mengukur seberapa besar pencapaian tujuan investasinya. 2 Sebagai feedback atas pencapaian tujuan investasi. Pengukuran kinerja memungkinkan investor melakkan evaluasi, dimana hasil evaluasi tersebut dapat menjadi umpan balik feedback atas pencapaian tujuan investasi. Dengan berbekal umpan balik ini maka investor dapat 5 Muhammad Nafik HR, Bursa Efek Investasi Syariah, Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2009, h. 67-70 6 Artikel diakses pada 25 Agustus 2014 dari http:www.portalreksadana.comfilesmnwiria_menghitung_kinerja_investasi.pdf 17 melakukan langkah-langkah penyesuaian guna mencapai tujuan investasinya. 3 Menghindari penyimpangan dan tujuan investasi. Evaluasi kinerja investasi secara berkala dapat membantu menghindari kekeliruan yang ber ak ibat penyimpangan hasil investasi dari tujuan investasi. Jika memang terjadi kekeliruan maka investor dapat segera meluruskannya dengan mengubah strategi investasi atau menyempurnakan proses investasinya. Dalam mengevaluasi kinerja suatu portofolio ada beberapa faktor yang perlu kita perhatikan, sebagai berikut: 7 1 Tingkat risiko. Dalam mengevaluasi kinerja portofolio kita juga harus memperhatikan apakah tingkat return portofolio yang diperoleh sudah cukup memadai untuk menutup risiko yang harus ditanggung. Dengan kata lain, evaluasi kinerja portofolio harus didasarkan pada ukuran yang bersifat risk-adjusted. 2 Periode waktu. Seperti halnya tingkat risiko, faktor waktu juga akan mempengaruhi tingkat return portofolio. Oleh karena itu, pada saat mengevaluasi kinerja suatu portofolio kita juga perlu memperhatikan faktor periode waktu yang digunakan. 3 Penggunaan patok duga benchmark yang sesuai. Dalam melakukan evaluasi kinerja suatu portofolio, kia perlu membandingkan return portofolio tersebut dengan return yang bisa dihasilkan oleh alternatif 7 Eduardus Tandelilin, Portofolio dan Investasi : Teori dan Aplikasi, h.489 18 portofolio lain yang sebanding. Portofolio yang terpilih sebagai patok duga benchmark tersebut bisa secara akurat mencerminkan tujuan yang diinginkan oleh investor. 4 Tujuan investasi. Evaluasi kinerja suatu portofolio juga perlu memperhatikan tujuan yang ditetapkan oleh investor atau manajer investasi.

3. Indeks Pasar Saham

a. IHSG

Indeks harga saham gabungan seluruh saham menggambarkan suatu rangkaian informasi historis mengenai pergerakan harga saham gabungan seluruh saham, sampai pada tanggal tertentu. Biasanya pergerakan harga tersebut disajikan setiap hari, berdasarkan harga penutupan bursa pada hari tersebut. Indeks tersebut disajikan untuk periode tertentu. Dalam hal ini mencerminkan suatu nilai yang berfungsi sebagai pengukuran kinerja suatu saham gabungan di bursa efek. Indeks Harga Saham Gabungan IHSG atau composite stock price index menggunakan seluruh saham tercatat sebagai komponen perhitungan indeks. Masing-masing pasar modal memiliki indeks yang dibentuk berdasarkan saham- saham yang dipakai sebagai dasar dalam perhitungan indeks harga.

b. JII Jakarta Islamic Index

Jakarta Islamic Index terdiri dari 30 jenis saham yang dipilih dari saham-