34 Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka pemikiran teoritis yang
telah diuraikan sebelumnya, maka hipotesis penelitian yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut:
H
1
: IHSG berpengaruh positif terhadap kinerja DPLK Muamalat H
2
: JII berpengaruh positif terhdap kinerja investasi DPLK Muamalat
Uji ini dilakukan untuk menunjukkan perbandingan rata-rata antara evaluasi kinerja DPLK Muamalat yang dihitung dengan metede Time Weighted Rate of
Return TWRR, Sharpe, dan Treynor, dan diperbandingkan dengan kinerja pasar IHSG dan ISSI.
C. Review Studi Terdahulu
Dalam rangka penentuan fokus penelitian, peneliti telah membandingkan dengan penelitian terdahulu guna mendukung materi yang akan dibahas.
Terdapat beberapa penelitian yang telah membahas Dana pensiun syariah,yakni: 1. Skripsi Ade Irma Suryani Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2012 yang berjudul
“Sinergi DPLK Syariah dengan Lembaga- Lembaga Keuangan Syariah Studi Kasus Dana Pensiun Lembaga
Keuangan Muamalat”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
mekanisme pengumpulan dan pengelolaan dana pada Dana Pensiun Lembaga Keuangan, untuk mengetahui sinergi yang telah dan sedang
dilakukan oleh DPLK Muamalat dan Lembaga Keuangan lainnya, dan untuk mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat dalam
35 sinergi yang dilakukan DPLK Muamalat dengan lembaga keuangan
syariah lainnya. Dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan data primer dan sekunder. Data primer
diperoleh dari laporan dari DPLK dan dari hasil wawancara dengan pelaksana tugas harian DPLK Muamalat, Marketing Officer dan Bagian
Informasi dan Teknologi DPLK Muamalat. Sedangkan Data sekunder diperoleh dari berbagai kepustakaan yang ada. Dari penelitian ini
didapatkan kesimpulan
bahwa Mekanisme
pengumpulan dan
pengelolaan dana pada DPLK syariah dilakukan dengan iuran yang dibayarkan peserta mandiri dan bersumber dari pengalihan dana peserta
DPLK lain. Sinergi yang dilakukan oleh DPLK Muamalat dengan Lembaga keuangan syariah lainnya yang sudah dilakukan adalah dengan
penempatan dana di berbagai instrument syariah seperti deposito, sukuk, Reksadana, dan Saham. Faktor pendukung pertumbuhan DPLK
Muamalat yang pesat merupakan hasil dukungan dari perusahaan induknya yaitu Bank Muamalat.
2. Skripsi Bety wulandari mahasiswi Fakultas Syariah UIN Jakarta 2006 yang berjudul :
“Analisis Kinerja Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Tahun 2002-
2006”. Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis kinerja Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk selama 5 tahun terakhir
yakni dengan menghitung lapoan investasi untuk mengetahui seberapa besar jumlah Return On Investment ROI dan Return On Asset ROA,
36 laporan teknis untuk menghitung jumlah peserta, rasio likuiditas yang
terdiri dari Current Ratio dan Cash Ratio, dan analisis SWOT. Hasil dari pelitian ini adalah tingkat bagi hasil investasi DPLK Muamalat
mencapai angka diatas 10 setiap tahunnya bahkan mencapai 12,49 pada Tahun 2006. Analisis likuiditas yang terdiri dari current ratio dan
cash ratio dengan rata-rata sebesar 116,33 dan 92, 68 dapat dikatakan likuid karena menunjukkan angka diatas 100. Hasil analisis
SWOT menunjukkan bahwa kekuatan utama DPLK Muamalat adalah asset, tingkat bagi hasil, likuiditas dananya. Kelemahan utama adalah
peraturan dan pemahaman masyarakat. Ancaman utamanya adalah munculnya produk syariah pada DPLK lain. Peluang utama adalah
jumlah peserta yang menngkat setiap tahunnya dan mayoritas masyarakat Indonesia beragama Islam.
3. Skripsi Lina Meytasari Mahasiswi fakultas ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2013 yang berjudul : “ Evaluasi Kinerja Reksa
Dana Saham di Indonesia dengan Metode Erov, Sortino dan Sharpe. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling, dan diolah
dengan Uji Kruskal-Wallis. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa kinerja dari Reksadana Saham dengan 3 rasio tersebut tidak
signifikan apada tingkat signifikansi 5. Dan pada pengujian hipotesis kedua mengindikasikan bahwa ketiga rasio tersebut signifikan pada 5
dan memliki kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan kinerja pasar.