Pengertian Dana Pensiun Dana Pensiun

25 akhirat; dan Allah senantiasa menolong hamba-Nya selama ia suka menolong saudaranya.” H.R. Muslim Terdapat beberapa peraturan khusus, landasan fatwa dan landasan hukum terkait Dana Pensiun berdasarkan prinsip syariah di Indonesia: 1 Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia DSN-MUI telah mengeluarkan 4 fatwa yang berhubungan dengan Dana Pensiun Syariah di Indonesia sejak tahun 2013. Fatwa-fatwa tersebut meliputi: a Fatwa No. 88DSN-MUIXI2013 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Program Pensiun Berdasarkan Prinsip Syariah; b Fatwa DSN-MUI No. 10DSN-MUIIV2000 tentang Wakalah; c Fatwa DSN-MUI No. 52DSN-MUIIII2006 tentang Akad Wakalah bil Ujrah pada Asuransi dan Reasuransi Syariah; d Fatwa DSN-MUI No. 53DSN-MUIIII2006 tentang Akad Tabarru‟ pada Asuransi dan Reasuransi Syariah.

b. Jenis Dana Pensiun

Dana pensiun menurut UU No. 11 tahun 1992 tentang dana pensiun dapat digolongkan dalam dua jenis, yaitu: 1 Dana pensiun pemberi kerja DPPK DPPK adalah dana pensiun yang dibentuk oleh orang, atau badan yang 26 mempekerjakan karyawan, selaku pendiri, untuk menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti, bagi kepentingan sebagian atau seluruh karyawannya sebagai peserta dan yang menimbulkan kewajiban terhadap pemberi kerja. Dengan demikian, dana pensiun jeis ini disediakan langsung oleh pemberi kerja. 2 Dana Pensiun Lembaga Keuangan DPLK DPLK adalah dana pensiun yang dibentuk oleh bank atas perusahaan asuransi jiwa untuk enyelenggarakan program pensiun iuran pasti bagi perseorangan, baik karyawan maupun pekerja mandiri yang terpisah dari DPPK bagi karyawan Bank pekerja Mandiri yang terpisah dari DPPK bagi karyawan bank atau perusahaan asuransi jiwa yang bersangkutan. Bagi masyarakat pekerja mandiri dimungkinkan untuk memanfaatkan DPLK sesuai dengan kemampuannya diluar dana pensiun yang dikelola oleh DPPK. Pendirian DPLK oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa harus mendapatkan pengesahan dari Menteri Keuangan. Tabel 2.1 . Perbandingan Antara DPPK dan DPLK Aspek DPPK DPLK Pendiri 1. Pemberi kerja 2. Dimungkinkan adanya mitra pendiri untuk perusahaan- perusahaan yang bergabung 1. Pengurus Bank 2. Pengurus Perusahaan Asuransi Dewan Pengawas Diangkat oleh pendiri yang terdiri Diangkat oleh pendiri 27 dari dua unsur dengan jumlah yang sama : 1. Unsur perusahaan 2. Unsur karyawan Dewan Komisaris Lembaga yang bersangkutan Pengurus Diangkat oleh pendiri menurut kebutuhan. Pengurus adalah pendiri. Program yang dikelola 1. PPMP 2. PPIP 3. PPBK 1. PPIP Keuntungan surplus 1. Untuk perbaikan program 2. Program menguragi iuran perusahaan pendiri 1. Untuk pemegang saham 2. Untuk peserta Kegagalan Investasi Risiko Pemberi kerja Risiko Karyawan Pada dasarnya program pensiun memiliki tiga fungsi, meliputi: 13 1 Fungsi asuransi, program pensiun memiliki fungsi asuransi karena memberikan jaminan kepada peserta untuk mengatasi risiko kehilangan pendapatan yang disebabkan oleh kematian atau usia pensiun. 2 Fungsi tabungan, program pensiun memiliki fungsi tabungan, 13 Nurul Huda dan Muhammad Heykal, Lembaga Keuangan Islam, h.337.