Pengertian dan Penggolongan Obat menurut Peraturan Farmasi.

C. Pengertian dan Penggolongan Obat menurut Peraturan Farmasi.

Definisi obat, ialah suatu zat yang digunakan untuk diagnose pengobatan, melunakkan, menyembuhkan atau mencegah penyakit pada manusia atau pada hewan. 137 Pengertian lain dari obat, yaitu obat merupakan suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah dan rohaniah pada manusia atau hewan dan untuk memperelok atau memperindah badan atau bagian badan manusia termasuk obat tradisional. 138 Menurut Pasal 1 angka 1 Permenkes, obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi untuk manusia. Pasal 1 angka 8 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan memberikan pengertian yang sama tentang obat dengan Pasal 1 angka 1 Permenkes, yaitu obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi untuk manusia. 137 Moh. Anief, Apa Yang Perlu Diketahui Tentang Obat, Yogyakarta: UGM Press, 2007, hal. 3. 138 http:id.wikipedia.orgwikiObat, diakses pada tanggal 11 Februari 2014, pukul 12.22 WIB. Universitas Sumatera Utara Obat juga dapat dibagi menjadi beberapa golongan yang dibagi atas kebebasan pendistribusiannya dan efek dari obat itu sendiri. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 917MenkesPerX 1993 yang kini telah diperbaiki dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 949MenkesPerVI2000, penggolongan obat dimaksudkan untuk peningkatan keamanan dan ketepatan penggunaan serta pengamanan distribusi. Penggolongan obat menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 949MenkesPerVI2000, antara lain: 139 1. Obat Narkotika, yaitu zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetik maupun semisintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran , hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan . peredaran produk jadi obat narkotik dikemas dalam wadah kemasan yang diberi tanda palang merah didalam lingkaran berwarna putih. 2. Obat Keras, yaitu obat yang termasuk dalam daftar obat yang boleh diserahkan oleh apoteker ,dokter, dan dokter gigi. Apoteker menyerahkan obat keras tersebut hanya berdasarkan permintaan resep dari dokter, dokter gigi dan dokter hewan. Sedangkan bila dokter atau dokter gigi hanya dapat menyerahkan obat jika obat tersebut diperoleh dari apotek. Adapun penandaannya diatur berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indoensia Nomor. 02396ASKVIII1986 tentang tanda khusus 139 http:liesriyadhul.blogspot.com201309penggolongan-obat_18.html, diakses pada tanggal 11 Februari 2014 pukul 13.01 WIB. Universitas Sumatera Utara Obat Keras daftar G adalah “Lingkaran bulat berwarna merah dengan garis tepi berwarna hitam dengan hurup K yang menyentuh garis tepi”. 3. Obat bebas Terbatas, yaitu Obat keras yang dapat diberikan dalam jumlah yang terbatas. Baik dosis maupun dalam jumlah sediaannya. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI yang menetapkan obat-obatan kedalam daftar obat “W” Waarschuwing memberikan pengertian obat bebas terbatas adalah obat keras yang dapat diserahkan kepada pemakainya tanpa resep dokter, bila penyerahannya memenuhi persyaratan sebagai berikut : a. Obat tersebut hanya boleh dijual dalam bungkusan asli dari pabriknya atau pembuatnya. b. Pada penyerahannya oleh pembuat atau penjual harus mencantumkan tanda peringatan. Tanda peringatan tersebut berwarna hitam,berukuran panjang 5 cm,lebar 2 cm dan memuat pemberitahuan berwarna putih. 4. Obat bebas, yaitu obat yang tingkat keamanannya sudah terbukti tidak membahayakan. Peratuan Daerah Tingkat II Tangerang yakni Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 1994 tentang izin Pedagang Eceran Obat memuat pengertian Obat Bebas adalah obat yang dapat dijual bebas kepada umum tanpa resep dokter, tidak termasuk dalam daftar narkotika, psikotropika, obat keras, obat bebas terbatas dan sudah terdaftar di Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Universitas Sumatera Utara

D. Syarat Yang Harus Dipenuhi Oleh Produk Farmasi Agar Dapat