farmasi selaku pelaku usaha lebih mementingkan dan mengutamakan hak- hak konsumen dalam menjalankan kegiatan usahanya.
E. Metode Penelitian
Penelitian merupakan suatu sarana pokok dalam pengembangan ilmu pengetahuan maupun teknologi. Hal ini disebabkan karena penelitian bertujuan
untuk mengungkapkan kebenaran secara sistematis, metodologis dan konsisten. Untuk memperoleh suatu kebenaran haruslah didukung oleh fakta-fakta atau data-
data empiris maupun data yang non empiris melalui langkah-langkah ilmiah metode ilmiah.
1. Jenis dan Sifat Penelitian
Penelitian yang berjudul “Aspek Hukum Perlindungan Konsumen Terhadap Produk Farmasi di Indonesia studi PT. Mutiara Mukti Farma Medan”
menggunakan jenis penelitian yuridis normatif dengan tambahan wawancara untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini. Penelitian yuridis
normatif adalah metode penelitian hukum yang dilakukan dengan meneliti bahan pustaka atau bahan sekunder belaka.
Metode berpikir yang digunakan adalah metode berpikir deduktif cara berpikir dalam penarikan kesimpulan yang ditarik dari sesuatu yang sifatnya
umum yang sudah dibuktikan bahwa dia benar dan kesimpuan itu ditujukan untuk sesuatu yang sifatnya khusus.
84
84
Sedarmayanti Syarifudin Hidayat, Metodologi Penelitian, Bandung: Mandar Maju, 2002, hal. 23.
Universitas Sumatera Utara
Cara kerja dari metode yuridis sosiologi dalam penelitian ini, yaitu hasil pengumpulan dan penemuan data serta informasi melalui studi kepustakaan
terhadap asumsi atau anggapan dasar yang dipergunakan dalam menjawab permasalahan pada penelitian ini. Dengan demikian kebenaran dalam suatu
penelitian telah dinyatakan reliable tanpa harus melalui proses rasionalisasi.
85
Penelitian ini bersifat kualitatif karena riset yang dilakukan bersifat deskriptif dan tidak menggunakan data dalam bentuk angka-angka non
kuantitatif. Proses dan makna perspektif subyek lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus
penelitian sesuai dengan fakta yang dilapangan. 2.
Sumber Data Bahan penelitian yang digunakan adalah bahan hukum primer, bahan
hukum sekunder, dan bahan hukum tertier yang berkaitan dengan penelitian ini. Bahan hukum primer dapat berupa peraturan perundang-undangan
nasional, maupun peraturan perundang-undangan dari negara lain yang berkaitan dengan perlindugan konsumen. Demikian pula putusan-putusan pengadilan di
Indonesia untuk melihat aplikasi peraturan perundang-undangan perlindungan konsumen tersebut dapat berupa peraturan perundang-undangan nasional, maupun
peraturan perundang-undangan dari negara lain yang berkaitan dengan perlindungan konsumen.
86
85
Soerjono Soekanto Sri Mamuji, Penelitian Hukum Normatif ,Suatu Tinjauan Singkat, Jakarta: Rajawali Pers, 2001, hal, 14.
86
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: Universitas Indonesia Press, 1986, hal. 52.
Universitas Sumatera Utara
Bahan hukum sekunder dapat berupa karya-karya ilmiah berupa buku- buku, laporan penelitian, jurnal ilmiah, dan sebagainya. Termasuk dalam hal ini,
pendapat para ahli yang dikemukakan dalam seminar-seminar, konferensi- konferensi nasional maupun internasional yang berkaitan dengan pokok
permasalahan dalam skripsi ini.
87
Bahan hukum tertier terdiri dari bahan-bahan yang memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder, misalnya kamus,
ensiklopedia, indeks kumulatif, dan sebagainya.
88
F. Keaslihan Penulisan