Sejarah Terbentuknya Golkar di Kabupaten Dairi

masyarakat yang berasal dari suku Batak, walaupun telah jauh merantau dari kampung halamannya dan telah bergaul dengan lingkup masyarakat yang jauh lebih modern, mereka tetap sebagai orang yang telah diikat dengan adat istiadat dan kebudayaan yang meraka pahami dan diajarkan dalam proses pematangannya sampai mereka dewasa. Kecenderungan untuk berubah pada masyarakat seperti ini jelas sangat kecil sekali. Hal inilah yang membuat partai-partai politik dapat tetap bertahan. Masyarakat yang telah terkotak-kotak dalam ikatan budaya, religi, dan daerah memberikan kemungkinan bagi partai-partai politik untuk tetap eksis. 17

2.4 Sejarah Terbentuknya Golkar di Kabupaten Dairi

Suasana seperti ini memberikan ciri tersendiri kepada pembentukan budaya politik dan perilaku politik masyarakat di Dairi dan kepada arah perkembangannya. Wujud dari budaya dan perilaku politik ini, tergambar dari sikap masyarakat dalam menentukan partai yang menjadi pilihannya. Sebagai contoh adalah dominasi Parkindo di Kabupaten Dairi. Ikatan kesukuan, agama, dan daerah memberikan keuntungan yang sangat besar bagi Parkindo di Kabupaten Dairi. Jumlah masyarakat Batak Toba yang mayoritas saja sudah menjadi aset yang lumayan besar bagi Parkindo. Sekber Golkar merupakan suatu kekuatan politik baru yang muncul pada tahun 1964. Awal mula terbentuknya Sekber Golkar adalah untuk memelihara kekuatan kelompok anti komunis yang tumbuh pesat. Pada mulanya Sekber Golkar 17 R.William Liddle, Partisipasi dan Partai Politik Pada Awal Orde Baru, Jakarta: LP3ES, 1989, hal. 81 Universitas Sumatera Utara beranggotankan 61 organisasi fungsional, berkembang menjadi 97 federasiperimpunan organ non afiliatif baik yang bersifat keagamaan maupun non keagamaan hingga akhirnya menjadi 291 organisasi. Banyaknya jumlah anggota tersebut dimotifasi oleh ideologi Pancasila dan UUD 1945. 18 Dengan demikian, kehadiran Sekber Golkar sebagai cikal bakal Golkar dan Partai Golkar merupakan: 1. Wadah bagi organisasi-organisasi yang anti komunis dalam rangka membela, mengamankan, dan mempertahankan ideologi Pancasila 2. Sebagai kekuatan pembaharu yang dapat menjadi alternatif yang berbeda dengan partai-partai politik yang bertumpu pada “ideologi aliran” Dengan demikian jelas bahwa sejak awal ideologi Golkar adalah Pancasila yang merupakan dasar dan falsafah Negara, dimana sila-silanya termuat dalam Pembukaan UUD 1945. Golkar hadir untuk membela ideologi Pancasila dari rongrongan pihak- pihak yang hendak menggantinya dengan ideologi lain. Dengan mengedepankan ideologi Pancasila, maka Golkar tidak mengedepankan ideologi aliran, melainkan berorientasi pada program dan pembangunan sebagai wujud dari pengamalan Pancasila. Pembentukan dan perkembangan Sekber Golkar tidak dapat terlepas dari adanya dukungan dan peran besar ABRI, khususnya angkatan darat. Peranan militer ini tidak hanya dilakukan di pusat, namun juga di daerah-daerah. Hal ini dapat dilihat 18 Pratignyo, Militer dan Politik, Jakarta: Rajawali,1984. Hal. 65 Universitas Sumatera Utara dari peranan militer untuk mengembangkan Sekber Golkar ke daerah-daerah melalui campur tangan militer. Setelah terbentuknya Sekber Golkar pusat di Jakarta, tanggal 20 Oktober 1964, maka pucuk pimpinan angkatan darat menginstruksikan kepada semua jajarannya di seluruh Indonesia untuk membantu mengkoordinir pembentukan Sekber Golkar di daerah masing-masing.

2.5 Partisipasi Golkar Dalam Pemilu Masa Orde Baru