Partai Golkar Sebelum Pemilu 1999

BAB III UPAYA KONSOLIDASI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILU 1999

3.1 Partai Golkar Sebelum Pemilu 1999

Pada awal era Reformasi tahun 1998, guna mengantisipasi perubahan Perundang-undangan Bidang Politik yang baru, Musyawarah Luar Biasa Munaslub tahun 1998 merekomendasikan bahwa Golkar siap berubah menjadi partai politik. Setelah ditetapkannya UU Nomor 2 Tahun 1999 Tentang Partai Politik, dideklarasikanlah Partai Golkar pada 7 Maret 1999. Munaslub 1998 menetapkan paradigma baru Partai Golkar sebagai respon dalam menyikapi perubahanreformasi politik yang ada. Secara struktural, paradigma baru tersebut menghasilkan perubahan dalam struktur organisasi yang ditandai dengan Penghapusan Dewan Pembina Partai Golkar, pengambilan keputusan yang demokratis dan bersifat bottom up berdasarkan aspirasi dari bawah, serta bersifat mandiri, demokratis, dan responsif. Pada era reformasi, amanat Munaslub 1998 Partai Golkar menerapkan paradigma baru yang merupakan cara pendekatan yang ditempuh dalam merespon dinamika reformasi dengan tidak menghilangkan jati diri Golkar. Adapun perbedaan Golkar pada masa Orde Baru dengan Partai Golkar dengan paradigma baru, antara lain: Universitas Sumatera Utara 1. Pada masa Orde Baru, Golkar sebagai kekuatan politis ditentukan antara lain oleh: 1 dukungan militer baik langsung maupun tidak langsung dan perana birokrasi, 2 dukungan dari berbagai kalangan masyarakat, seperti kelompok independen, intelektualcendikiawan, akademisi, pembaharu, dan kalangan professional yang tidak lagi tertarik pada politik aliran, 3 UU Parpol dan Golkar yang kondusif dan menguntungkan bagi Golkar, 4 kebijakan politik massa mengambang, 5 kompetitor politik yang terbatas dimana hanya ada 3 kontestan Pemilu, 6 infrastruktur Golkar yang nyata dan kuat dari pusat hingga ke daerah-daerah, 7 kader-kader yang memiliki dedikasi dan loyalitas pada organisasi, 8 Golkar hanya diposisikan sebagai “the party of the ruler” partainya pemerintah atau penguasa, bukan “the ruling party” partai yang memerintah atau berkuasa. 26 2. Pada era Reformasi partai Golkar dihadapkan pada adanya perubahan sistem politik secara mendasar. Konsekuensinya: 1 Partai Golkar tidak lagi didukung oleh jalur A dan B, karena institusi TNIPolri dan birokrasiPNS menerapkan azas netralitas politik, 2 jumlah partai politik semakin banyak, sehingga kompetisi semakin ketat, 3Undang-Undang Biddang Politik yang tidak memungkinkan Golkar diposisikan lagi secara eksklusif, tetapi harus menjadi partai politik yang sejajar dan harus bersaing dengan yang laindalam Pemilu, 4 tidak ada lagikebijaksanaan massa mengambang dan aturan-aturan politik yang menguntungkan partai Golkar, 5 Partai Golkar berjuang untuk dapat menjadi “the ruling party” partai yang memerintahberkuasa. 26 Ibid., hal. 117 Universitas Sumatera Utara Secara internal partai Golkar dengan paradigma baru, ditandai dengan penghapusan Lembaga Dewan Pembina yang sebelumnya sangat menentukan dan cenderung menghambat demokrasi internal, serta pengambilan keputusan dilakukan secara demokratis dan bersifat bottom up berdasarkan aspirasi dari bawah. Dalam paradigma baru Partai Golkar ditegaskan bahwa: 1. Partai Golkar adalah Partai Mandiri yang merupakan organisasi kekuatan sosial politik yang mampu mengambil setiap keputusan politik dan kebijakan organisasi tanpa campur tangan atau intervensi dari siapa pun dan pihak mana pun 2. Partai Golkar adalah Partai Demokratis, yang senantiasa, baik secara internal maupun eksternal, betul-betul menjadi pelopor tegaknya kehidupan politik yang demokratis dan terbuka 3. Partai Golkar adalah Partai yang Responsif, yang senantiasa peka dan tanggap terhadap aspirasi dan kepentingan rakyat, serta konsisten untuk memperjuangkannya menjadi keputusan politik yang bersifat publik dan menguntungkan seluruh rakyat 4. Partai Golkar adalah Partai Terbuka Inklusif bagi segenap golongan dan lapisan masyarakat tanpa membedakan latar belakang agama, suku, bahasa, dan status sosial ekonomi 5. Partai Golkar adalah Partai Moderat yang senantiasa mengutamakan posisi tengah moderat dan tidak berorientasi ke “kiri”atau ke “kanan” secara ekstrim Universitas Sumatera Utara 6. Partai Golkar adalah Partai yang Solid yang secara utuh dan kokoh senantiasa berupaya mendaya gunakan segenap potensi yang dimilikinya secara sinergis dan berdaya guna.

3.2 Visi dan Misi Serta Ideologi Partai Golkar