berorientasi program.
27
Hal ini selaras dengan posisi dan titik berat Partai Golkar yang sejak awal merupakan organisasi sosial politik yang di dalam perjuangannya
mamperhatikan keseimbangan antara pembangunan material dan spiritual. Di sisi lain, Partai Golkar merupakan Partai Nasionalis-Inklusif, yang akomodatif dan
terbuka catch-all terhadap berbagai kelompok sosial di dalam masyarakat, termasuk kelompok keagamaan.
28
3.3 Kampanye
Kampanye merupakan bagian terpenting dalam pelaksanaan pesta demokrasi. Dalam pelaksanaan kampanye, para pemimpin partai dan calon-calon yang akan
mewakili rakyat di DPR berhadapan langsung dengan pendukungnya. Dalam kampanye ini akan terlihat dengan jelas bagaimana perilaku politik para kontestan
dan massa yang mengikuti kampanye tersebut. Dalam melaksanakan kampanye, kontestan pemilu akan menyampaikan
program-program partainya. Pada tahap ini masyarakat akan dapat menilai partai yang mereka anggap mampu mewakili mereka di DPR nantinya. Selama kampanye
akan terlihat dengan jelas partai-partai mana saja yang program partainya menarik minat masyarakat.
Secara nasional, dalam mengajukan programnya, banyak partai yang menyinggung masalah pembangunan yang dipusatkan di daerah pedesaan. Akan
27
Kevin R. Evans, Sistem Kepartaian di Indonesia: Kajian Orientasi Program, Jakarta: LP3ES, 1994, hal. 73
28
Anies Baswedan, Partai Golkar Dalam Kajian Sosial-Agama, Jakarta: Sinar Harapan, 1992, hal. 65
Universitas Sumatera Utara
tetapi konsep pembangunan yang mereka kampanyekan sangat tertinggal jauh dengan konsep pembangunan yang dikampanyekan oleh Golkar. Akibatnya rakyat lebih
meyakini hanya Golkar yang dapat melaksanakan pembangunan tersebut secara lebih baik. Hal inilah yang menyebabkan Golkar mampu menyesuaikan diri dengan daerah
dan masyarakat tempat mereka melakukan kampanye. Kata lainnya, walaupun program-program yang dibeberkan dalam kampanye
hanya merupakan janji-janji kosong belaka, para petani lebih mempercayainya ketimbang kita membicarakan masalah ideologi dan pelaksanaan kehidupan politik
yang lebih demokratis. Hal ini disebabkan mereka lebih cepat tanggap kepada hal-hal yang langsung menyinggung kebutuhan mereka sebagai masyarakat petani.
Sebenarnya partai-partai politik harus lebih lincah berkiprah untuk memobilisasi seluruh potensi masyarakat yang telah ada. Dengan demikian program
partai dapat menyentuh golongan masyarakat paling bawah. Achmad Tahir kemudian mengatakan, bahwa masyarakat lebih menyukai tema-tema pembangunan ketimbang
kehidupan dan cara kerja partai-partai politik.
29
Hal yang paling menarik dari pelaksanaan kampanye di lapangan adalah cara penyampaiannya yang berbeda-beda. Penyampaian program-program ini sangat
sesuai dengan hakikat Pemilu yang sesungguhnya, yaitu persaingan. Dalih persaingan itu sendiri ditentukan oleh apa yang bakal dicapai. Untuk memperoleh kursi
sebanyak-banyaknya semua partai politik, termasuk Golkar harus berupaya
29
Anon., Amanat Ketua Dewan Kekaryaan pada Penutupan Pekan Orientasi Para Anggota DPRD Tk. I dan II, tanggal 22 Desember 1971 di Medan, Medan: Departemen Pertahanan Keamanan
Dewan Kekaryaan Wilayah ISumatera, 1971
Universitas Sumatera Utara
mensukseskan kampanyenya masing-masing. Persaingan dalam pemilu ini bertitik tolak dari anggapan bahwa parlemen mempunyai kedudukan yang penting dalam
struktur kekuasaan negara. Dalam melaksanakan kampanye program di Kabupaten Dairi, masing-masing
kontestan tidaklah terlalu sulit untuk menentukan tema apa yang harus mereka bawa. Kondisi ekonomi yang tidak menentu sebenarnya dapat menjadi tema kampanye yang
sangat menarik untuk dibicarakan. Golkar maupun partai-partai politik yang lain mengajukan kampanyenya masing-masing bertitik tolak dari kondisi tersebut.
Dalam kenyataan di lapangan, program-program partai yang dikampanyekan tidak selalu sama dengan kampanye program yang dilakukan secara nasional.
Perbedaan ini terjadi mengingat situasi masing-masing daerah yang berbeda. Mengatasi hal tersebut, setiap partai politik dalam kampanyenya dituntut untuk
melakukan penyesuaian dengan kondisi masyarakat partai-partai politik itu melakukan kampanye lapangan.
Kampanye lapangan adalah proses pertemuan langsung antara calon dari partai atau juru kampanye partai dengan massa pendukungnya. Dalam kampanye ini, para
juru kampanye akan membeberkan program-program partai secara langsung dan lebih terbuka.
Dalam kampanye lapangan sering kali masyarakat belum dapat menerima dan mencerna program partai yang disampaikan oleh juru kampanye partai. Hal ini
disebabkan karena banyaknya partai yang mengutarakan program yang berbeda
Universitas Sumatera Utara
antara satu partai dengan partai lainnya. Dengan kata lain,setiap partai tidak mengusung satu tema yang mengena tentang kehidupan social masyarakat melainkan
hanya mengusung tema yang hanya menyinggung masalah politik dan pemerintahan semata.
Selama kampanye pemilu berlangsung, kondisi keamanan di Kabupaten Dairi relatif aman. Walaupun demikian, pelaksanaan kampanye tersebut tidak terlepas dari
adanya kericuhan kecil yang terjadi akibat saling tuding-menuding antar partai yang bersaing dengan massa pendukungnya.
Sebagai akibat besarnya persaingan antar partai, sering terjadi gangguan- gangguan selama pelaksanaan kampanye. Selama masa kampanye berlangsung,
banyak partai yang menjadi korban penggarapan yang dilakukan oleh partai lain dan massa pendukungnya maupun golongan yang memiliki kepentingan lain di balik
pelaksanaan kampanye.
3.4 Kebijakan Umum Partai Golkar