mengandung nuansa intimidasi dan taktik “bulldozer” atau sebuah kemenangan karena terdapat unsure paksaan dan juga adanya dukungan aparat militer setempat.
Dalam Rapat Konsultasi Daerah Partai Golkar Provinsi Sumatera Utara Tahun 1998 membahas tentang terciptanya fungsionaris yang memiliki kompetensi dalam
melaksanakan kegiatan partai. Dibahas pula mengenai penugasan fungsionaris, kerjasama dan koordinasi pelaksanaan tugas, strategi pemenangan Pemilu 1999,
pengkaderan, peningkatan kesejahteraan rakyat, perkuatan basis daerah, dan pencitraan untuk memperoleh hasil yang maksimal menghadapi Pemilu 1999.
Al Chaidar dalam bukunya “Pemilu: Pertarungan Ideologis Partai-Partai Islam versus Partai-Partai Sekuler,” menceritakan bahwa Golkar merupakan hasil
rekayasa pemerintah orde baru akan mengalami kehancuran pada Pemilihan Umum 1999, kecuali dalam waktu singkat melakukan perombakan total, seperti melepaskan
diri dari pengaruh birokrasi dan mengganti para pemimpinnya. Independensi dari birokrasi merupakan syarat mutlak bagi seluruh partai jika ingin berjaya pada pemilu
1999. Golkar harus melakukan perombakan diri dan menghilangkan citra sebagai perpanjangan tangan birokrasi.
1.5 Metode Penelitian
Metode sejarah bertujuan untuk memastikan dan menganalisis serta mengungkapkan kembali fakta-fakta masa lampau. Sejumlah sistematika penulisan
yang terangkum didalam metode sejarah sangat membantu setiap penelitian di dalam merekonstruksi kejadian pada masa lampau. Dalam melaksanakan penelitian
lapangan, penulis terlebih dahulu mengadakan pengamatan untuk membuktikan anggapan dasar berdasarkan kenyataan yang ada di lokasi penelitian.
Universitas Sumatera Utara
Adapun beberapa langkah yang lazim dilakukan dalam metode sejarah adalah sebagai berikut:
1. Heuristik, yaitu pengumpulan data atau sumber melalui studi kepustakaan
library research yaitu mengumpulkan sumber-sumber tertulis yang berkaitan dengan penelitian pengumpulan buku, majalah, maupun dari
surat kabar, pengamatan observasi lapangan, ataupun studi wawancara yang ditujukan kepada orang atau oknum yang berkaitan dan ada
hubungannya dengan kajian masalah yang akan kita tuliskan yang mana bertujuan untuk menemukan sumber-sumber yang diperlukan baik sumber
primer maupun sekunder. Heuristik juga merupakan suatu keterampilan dalam merawat catatan-catatan. Dalam hal ini, tidak ada batasan terhadap
pengumpulan sumber selama sumber tersebut masih berkaitan dengan masalah yang kita teliti.
2. Kritik sumber, yaitu usaha yang dilakukan peneliti untuk menyeleksi
sumber atau bahan yang dikumpulkan, sehingga akan dihasilkan suatu nilai kebenaran dan keaslian sumber. Dengan kata lain, sumber atau data-
data akan objektif. Kritik sumber ini dibedakan menjadi 2, yaitu kritik internal, yang menelaah dan menyeleksi kebenaran isi atau fakta baik yang
bersifat tulisan buku, artikel, dan arsip maupun lisan wawancara. Kritik eksternal yang dilakukan dengan pengujian untuk menetukan keaslian
sumber baik dari buku maupun wawancara dengan narasumber. Hal ini dilakukan demi menjaga keobjektifan sebuah data.
Universitas Sumatera Utara
3. Interpretasi, yaitu suatu tahap peneliti dalam hal menafsir atau
menganalisis suatu sumber yang ditemukan. Hal ini dilakukan untuk berupaya menghilangkan kesubjektifitasan data, walau pun sebenarnya hal
ini tidak dapat dihilangkan secara total. Interpretasi ini diharapkan dapat menjadi data sementara sebelum peneliti menuangkannya dalam
penulisan. 4.
Historiografi, yaitu tahapan akhr dari sebuah penelitian, dimana dalam hal ini dilakukan suatu penulisan akhir dari fakta-fakta yang dilakukan secara
sistematis dan kronologis untuk menghasilkan suatu tulisan sejarah yang ilmiah dan objektif. Historiografi ini merupakan hasil dari pengumpulan
sumber, kritik baik kritik internal maupun eksternal, serta hasil dari interpretasi.
Universitas Sumatera Utara
BAB II
GAMBARAN UMUM
2.1 Keadaan Geografi dan Keadaan Alam