✥✦
d. Capital Adequacy Ratio CAR
Capital adequacy ratio CAR mengukur kemampuan permodalan bank untuk menutup kemungkinan-kemungkinan resiko yang terjadi di dalam kegiatan
perkreditan dan perdagangan surat-surat berharga. Bank Indonesia menetapkan nilai CAR minimum bagi setiap bank sebesar 8 persen dan Bank Jabar Banten
telah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan tersebut. Nilai rasio CAR per tahun baik pada tahun 2008, tahun 2009 maupun
tahun 2010 menunjukan tren peningkatan setiap tahunnya yaitu masing-masing sebesar 15,06 persen, 21,19 persen, dan 22,85 persen, dengan nilai rata-rata setiap
tahunnya yang sebesar 19,90 persen. Kenaikan nilai CAR tersebut disebabkan karena persentase kenaikan modal lebih besar dibandingkan tahun-tahun
sebelumnya dan dibandingkan terhadap persentase kenaikan ATMR Aktiva tertimbang Menurut Resiko.
Kenaikan nilai rasio CAR setiap tahun menunjukan semakin membaiknya kemampuan perusahaan dalam hal permodalan untuk menutup
kemungkinan resiko yang terjadi di dalam kegiatan perkreditan dan perdagangan surat-surat berharga.
Sebelum go public yaitu pada tahun 2008 dan 2009 serta semester pertama tahun 2010 tingkat kecukupan modal menunjukan bahwa pada tahun
2008 triwulan pertama nilai CAR yang sebesar 16,62 mengalami penurunan pada triwulan kedua menjadi sebesar 16,01 dan kembali menurun menjadi
sebesar 15,53 pada triwulan ketiga dan 15,06 pada triwulan keempat. Pada tahun 2009 triwulan pertama nilai CAR sebesar 17,43 mengalami penurunan
pada triwulan kedua menjadi sebesar 14,46, akan tetapi pada triwulan ketiga nilai CAR mengalami peningkatan menjadi sebesar 18,17 diikuti pula pada
triwulan terakhir tahun 2009 atau pada triwulan keempat yang sebesar 21,19. Pada semester pertama tahun 2010 dimana nilai CAR pada triwulan pertama
sebesar 23,59 mengalami penurunan pada triwulan kedua menjadi sebesar 17,33.
Setelah go public yaitu pada semester kedua tahun 2010, nilai rasio CAR menunjukan pada saat setelah go public tersebut meningkat dibandingkan
dengan triwulan sebelumnya pada tahun yang sama ataupun pada triwulan yang
✧★
sama dengan tahun yang berbeda yaitu sebesar 27,62, akan tetapi pada triwulan keempat justru mengalami penurunan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya
yaitu menjadi sebesar 22,85 dan lebih bagus dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun 2009.
4.3.1.2. Rasio Aktifitas
Analisis aktifitas dilakukan untuk mengukur tingkat efisiensi perusahaan dalam mengelola sumber daya yang dimiliki untuk melaksanakan
kegiatan operasional perusahaan. Pengukuran tingkat aktifitas usaha perusahaan dilakukan dengan menilai tingkat perputaran total aktiva yang relevan dan
berkaitan dengan perusahaan terutama PT. Bank Jabar Banten, Tbk. Secara ringkas perkembangan rasio aktifitas perusahaan adalah sebagai berikut:
✩✩
Tabel. 8 Perkembangan Rasio Aktifitas PT. Bank Jabar Banten Persero, Tbk.
Indikator 2008
2009 2010
Rata- rata
per tahun
I II
III IV
I II
III IV
I II
III IV
Rasio Perputaran
Total Aktiva
0,03 0,06
0,09 0,12
0,03 0,07
0,10 0,13
0,05 0,06
0,09 0,12
0,12 Rasio
Perputaran Total
Aktiva Tetap
1,50 2,87
4,81 6,52
1,98 4,00
6,58 7,97
3,54 5,39
8,46 9,42
7,97
✪
a. Rasio Perputaran Total Aktiva