2.7. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan
Pada dasarnya faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan terbagi menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal perusahaan. Faktor-
faktor internal tersebut misalnya pada pos-pos laporan keuangan itu sendiri seperti pada laporan neraca dan laba rugi yang memperlihatkan tingkat likuiditas,
solvabilitas dan
aktifitas perusahaan
dengan memperhitungkan
dan memperbandingkan rasio-rasio yang ada dengan suatu formula perhitungan yang
dipakai sebagai alat pengujian karena formula maka bisa saja hasil yang diperoleh belum tentu benar-benar sesuai untuk dijadikan alat prediksi. Sehingga
dibutuhkan pendekatan lain untuk melihat permasalahan itu secara lebih terang yaitu dengan melihat kondisi non keuangan, seperti kondisi kualitas SDM
karyawan dan manajer perusahaan baik di bidang administrasi, pemasaran, produksi dan keuangan Fahmi, 2011. Akan tetapi melalui perhitungan laporan
keuangan tersebut beserta komponen yang menyertainya dapat diperoleh kinerja keuangan secara keseluruhan dan dapat diketahui pula faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Selain daripada itu adapun faktor ekternal seperti faktor ekonomi, faktor
sosial budaya, politik dan teknologi. Faktor eksternal tersebut tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan.
Faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan yang ditunjukan perlu ditindak lanjuti, sehingga faktor-faktor tersebut
tidak menjadi pemberat bagi kehidupan ekonomi masyarakat dan dapat menarik minat investor untuk kemudian digunakan sebagai perbaikan bagi perusahaan
dalam meningkatkan kinerja keuangan perusahaan.
2.8. Penelitian terdahulu
Penelitian mengenai kinerja keuangan perusahaan, khususnya bank telah banyak dilakukan. Umumnya kinerja keuangan bank dianalisis dengan
menggunakan rasio-rasio keuangan dan Economic Value Added. Imamah 2005 meneliti kinerja keuangan PT. Bank Mandiri Persero
Tbk. 2003 – 2004 dengan menggunakan rasio-rasio keuangan dan EVA serta mencari pengaruh rasio-rasio keuangan yang digunakan yang terdiri dari Net
Profit Margin NPM, Net Interest Margin NIM, Return On Asset ROA,
Return On Equity ROE, Capital Adequacy Ratio CAR dan Asset Utilization Ratio AUR. Dalam penelitian ini tidak di analisis penilaian kinerja perusahaan
dari sisi nilai tambah pasar Market Value AddedMVA juga pengaruh EVA terhadap MVA. Hasil penelitian menunjukan bahwa kinerja keuangan PT. Bank
Mandiri Persero Tbk dari tahun 2003-2004 pada umumnya menjadi lebih baik. Hasil analisis rasio-rasio keuangan dan EVA menunjukan kinerja yang berbeda.
Artinya, kinerja keuangan PT. Bank Mandiri Persero Tbk menurut rasio keuangan pada tahun 2004 lebih baik dari tahun 2003 karena sebagian besar
pengukuran kinerja keuangan perusahaan mengalami peningkatan. Akan tetapi, apabila diukur dengan EVA, pada tahun 2004 kinerja keuangan perusahaan
kurang baik daripada tahun 2003 karena EVA mengalami penurunan. Hal etrsebut terjadi karena pada tahun 2004 pendayagunaan sumberdaya perusahaan menurun
dari tahun 2003 bila ditinjau dari AUR. Artinya, Bank Mandiri mengalami penurunan kinerja dalam hal pengelolaan asset perusahaan.
Budiharti 2006 meneliti kinerja keuangan PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk antara tahun 2004 – 2005 dengan menggunakan rasio-rasio
keuangan, EVA dan MVA. Rasio-rasio keuangan yang digunakan antara lain Net Profit Margin NPM, Net Interest Margin NIM, Return On Asset ROA,
Return On Equity ROE, Capital Adequacy Ratio CAR dan Asset Utilization Ratio AUR. Dalam penelitian ini dianalisis Dalam penelitian ini dianalisis
pengaruh rasio-rasio keuangan terhadap EVA dan pengaruh EVA terhadap MVA. Analisis dilakukan dengan menggunakan rasio-rasio keuangan, EVA dan MVA,
serta permodelan regresi dan korelasi. Analisis regresi digunakan untuk mengetahui pengaruh rasio-rasio keuangan terhadap EVA dan pengaruh EVA
terhadap MVA perusahaan, sedangkan analisis korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan antara rasio-rasio keuangan dengan EVA dan hubungan
antara EVA dengan MVA perusahaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat kesehatan Bank BRI pada tahun 2005 lebih baik dari pada tahun 2004 jika
ditinjau dari EVA dan MVA Bank BRI. Suseno 2010 yang meneliti Analisis Kinerja Keuangan pada PT.
Bimatama Indonesia Estetika selama periode 2004-2008 menggunakan analisis terhadap rasio-rasio keuangan, analisis trend, analisis per komponen serta analisis
Du Pont system. Dari hasil analisis tersebut dapat diketahui bahwa perkembangan keuangan perusahaan pada kondisi keuangan jangka pendek menunjukan bahwa
hutang lancar dan aktiva lancar mengalami peningkatan secara fluktuatif. Sementara kondisi keuangan jangka panjang menunjukan kecenderungan yang
meningkat dalam dua tahun terakhir dengan laju peningkatan terbesar terjadi dalam komponen total hutang dan diikuti oleh total aktiva dan modal sendiri.
Berdasarkan analisis rasio, kondisi keuangan perusahaan menunjukan keadaan kurang likuid dan solvable. Walaupun begitu, perusahaan masih tetap dapat
menghasilkan keuntungan dan perusahaan sudah memanfaatkan aktivanya dengan baik. Berdasarkan hasil analisis Du Pont, kinerja perusahaan selama lima tahun
terakhir mengalami fluktuasi. Kinerja perusahaan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal perusahaan. Faktor internal yaitu, harga pokok penjualan dan total
hutang perusahaan yang cukup besar. Sedangkan competitor atau perusahaan sejenis dan kondisi perekonomian merupakan faktor eksternalnya.
Permana Putra 2010 meneliti tentang Analisis Kinerja Keuangan PT. Bank Negara Indonesia, Tbk. dengan menggunakan metode Economic Value
Added EVA dan dengan melihat tingkat ROA dan ROE serta EPS Earning Per Share PT. Bank Negara Indonesia, Tbk. dari hasil analisis tersebut tingkat ROE
pada PT. Bank Negara Indonesia, Tbk. mengalami peningkatan setiap tahunnya begitupun halnya dengan tingkat ROA yang mengalami peningkatan pula setiap
tahunnya. Adapun nilai EPS juga mengalmi peningkatan setiap tahunnya antara tahun 2007-2009, begitu pun halnya dengan nilai EVA yang mengalami
peningkatan setiap tahunnya.
III. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran
Penilaian kinerja keuangan suatu perusahaan merupakan hal yang sangat membantu terhadap suatu keputusan yang diambil karena kinerja keuangan
akan menunjukan seberapa berhasil suatu perusahaan dalam menjalankan roda usahanya. Dengan begitu, perusahaan dapat membuat keputusan atau kebijakan
yang tepat sesuai dengan kondisi perusahaan pada khususnya dan kondisi perekonomian pada umumnya.
Melalui pengukuran kinerja keuangan pada Bank Jabar Banten menggunakan analisis Rasio-rasio Keuangan dan analisis economic value added
EVA serta analisis Du Pont dapat diketahui informasi mengenai kinerja keuangan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Evaluasi kinerja keuangan berasal dari data yang terdapat dalam laporan keuangan perusahaan yang telah dipublikasikan dan telah di audit.
Laporan keuangan yang digunakan adalah laporan laba rugi dan neraca Bank Jabar Banten pada periode 2008 sampai dengan 2010.
Metode analisis rasio keuangan dan EVA memberikan kinerja keuangan perusahaan secara keseluruhan, sedangkan apabila analisis Du Pont
digunakan untuk dapat melihat faktor-faktor pendorong yang mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Diharapkan dengan mengetahui kinerja keuangan
secara keseluruhan akan membantu perusahaan meningkatkan kinerja sekarang dan masa yang akan datang. Khususnya dalam penelitian ini yaitu Bank Jabar
Banten dalam menciptakan nilai bagi para pemegang saham. Secara ringkas alur pemikiran konseptual yang mendasari penelitian ini
dapat dilihat pada Gambar 3.