✜✢
b. Rasio Total Hutang Terhadap Modal Sendiri
Rasio total hutang terhadap modal sendiri menunjukan proporsi hutang yang dapat dijamin dengan modal sendiri. perkembangan rasio ini menunjukan
tren yang berfluktuatif setiap tahunnya. Nilai rata-rata untuk rasio ini pada akhir tahun selama tiga periode
adalah 889,36 persen yang berarti setiap Rp. 1,00,- modal perusahaan digunakan untuk menjamin seluruh utang sebesar Rp. 8,89,-. Rata-rata nilai rasio ini lebih
besar daripada standarnya yaitu 100 persen, ini menunjukan rendahnya kemampuan modal sendiri untuk menjamin kewajiban perusahaan dan rendahnya
tingkat keamanan keuangan perusahaan karena besarnya komponen dana yang berasal dari luar. Akibatnya perusahaan akan mengalami kesulitan keuangan
apabila memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan dilikuidasikan. Apabila dilihat dari sebelum go public, tingkat rasio ini menunjukan
tingkat yang berfluktuatif setiap tahunnya. Akan tetapi pada tahun 2008 tingkat rasio memiliki tren yang menurun, dimana triwulan pertama rasio ini sebesar
1051,73 turun menjadi sebesar 996,76 pada triwulan kedua dan 968,03 pada triwulan ketiga serta 949,24 pada triwulan keempat. Hal berbeda terjadi pada
tahun 2009 dimana rasio ini menunjukan tren yang berfluktuatif setiap triwulannya, pada triwulan pertama tahun 2009 rasio ini sebesar 953,16
meningkat menjadi sebesar 1062,36 pada triwulan kedua dan mengalami penurunan pada triwulan ketiga dan keempat secara berturut-turut menjadi sebesar
1058,24 dan 948,35 di tahun 2009. Pada tahun 2010 semester pertama rasio ini menunjukan tren peningkatan dimana pada triwulan pertama tahun 2010
sebesar 985,00 meningkat menjadi 1139,83 pada triwulan kedua. Setelah go public yaitu pada triwulan ketiga dan keempat pada tahun
2010 tingkat rasio ini menunjukan tren penurunan dibandingkan pada semester lalu pada tahun yang sama dimana pada triwulan ketiga rasio ini sebesar 752.84
dan turun menjadi sebesar 770,48.
✣✤
c. Rasio Modal Sendiri Terhadap Total Aktiva