Status Usaha Umur Pendidikan

46 pelaksanaan teknik budidaya yang nantinya akan berpengaruh terhadap produksi, juga diperlukan untuk melihat bagaimana pengaruhnya terhadap biaya, penerimaan dan pendapatan usahatani serta produktivitas tanaman cabai merah keriting.

5.3.1 Status Usaha

Seluruh petani yang menjadi responden menjadikan bertani sebagai mata pencaharian utama. Selain karena kondisi lahan yang cocok untuk dijadikan lahan pertanian juga disebabkan karena kebiasaan yang secara turun temurun dari orang tua yang sejak kecil dilatih bertani, maka sebagian besar penduduknya hanya memiliki keahlian sebagai petani. Karakteristik petani responden dilihat dari status usahanya dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Karakteristik Responden Petani Cabai Merah Keriting di Desa Citapen Berdasarkan Status Usaha Status Usaha Jumlah Responden orang Persentase Utama 29 97 Sampingan 1 3 Jumlah 30 100

5.3.2 Umur

Petani cabai merah keriting di Desa Citapen, berdasarkan tingkat umurnya dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu responden petani di bawah 20 tahun, 21-50 tahun, dan kelompok usia 51 tahun keatas. Jumlah petani responden pada usia 21 – 50 tahun yakni sebanyak 26 orang atau 87 persen, sedangkan sisanya untuk petani pada usia lebih dari 51 tahun yaitu sebanyak 4 orang atau 13 persen. Gambaran tersebut memperlihatkan bahwa kegiatan bertani banyak dilakukan oleh penduduk yang berusia produktif, yang mana pada usia tersebut mereka masih mempunyai kekuatan fisik yang memadai dan semangat yang tinggi, sehingga dapat melakukan kegiatan pertanian dengan baik. Sedangkan untuk usia lebi dari 51 tahun, kemampuan fisiknya sudah terbatas, walaupun apabila dilihat dari segi pengalaman, memungkinkan pada usia ini memiliki 47 pengalaman yang jauh lebih banyak. Data mengenai karateristik petani responden berdasarkan umur dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Karakteristik Responden Petani Cabai Merah Keriting Berdasarkan Umur Kelompok Umur Jumlah Responden orang Persentase 20 21 – 50 26 87 51 4 13 Jumlah 30 100

5.3.3 Pendidikan

Tingkat pendidikan memiliki pengaruh dalam melaksanakan kegiatan usahatani, baik cara terhadap cara pengelolaan secara teknis ataupun terhadap manajemen kegiatan usahatani dan penyerapan teknologi baru, dengan tingkat pendidikan yang tinggi diharapkan para petani mampu menjalankan kegiatan usahataninya dengan lebih baik, karena didukung oleh pengetahuan dan wawasan yang semakin luas. Tingkat pendidikan cukup berpengaruh dalam pelaksanaan usahatani cabai merah keriting, termasuk dalam tingkat penyerapan teknologi baru. Petani yang memiliki tingkat pendidikan yang terbatas, pada umumnya menggunakan teknologi secara sederhana dan turun temurun dalam kegiatan usahataninya. Tingkat pendidikan petani responden terdiri dari Sekolah Dasar SD dan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama SLTP serta Sekolah Menengah Atas SMA. Sebagian besar petani responden yang menjadi petani cabai merah keriting adalah dengan tingkat pendidikan SD yaitu sebanyak 22 orang atau 73 persen, SLTP sebanyak 3 orang atau 10 persen dan SMA sebanyak 5 orang atau 17 persen. Karakteristik dari petani cabai merah keriting yang menjadi responden di Desa Citapen berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 11. 48 Tabel 11. Karakteristik Responden Petani Cabai Merah Keriting Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan Jumlah Responden orang Persentase SD 22 73 SLTP 3 10 SMA 5 17 Jumlah 30 100

5.3.4 Pengalaman dalam Usahatani Cabai Merah Keriting

Dokumen yang terkait

Analisis pendapatan dan produksi usahatani cabai merah keriting (Kasus tiga desa di kecamatan Sukaraja, kabupaten Sukabumi, Jawa Barat)

1 22 134

Analisis efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi dan pendapatan usahatani cabai merah (Studi kasus di Desa Karawang, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi)

0 7 119

Analisis Risiko Produksi Cabai Merah Keriting pada Kelompoktani Pondok Menteng, Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor.

1 25 159

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Risiko Produksi Mentimun (Cucumis sativusL.) di Desa Citapen Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor

14 95 227

Analisis Pendapatan Usahatani dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Susu Sapi Perah Peternak Desa Cibeureum Kabupaten Bogor

0 20 247

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Risiko Produksi Caisin (Brassica rapa cv. caisin) di Desa Citapen Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor

1 16 250

Pemasaran dan Pendapatan Usahatani Cabai Merah Keriting Anggota dan Non Anggota Gapoktan Rukun Tani, Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor

4 14 128

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Petani Mengikuti Kemitraan Pada Usahatani Cabai Merah Keriting di Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman

0 2 15

ANALISIS FAKTOR- FAKTOR PRODUKSI YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI CABAI MERAH (Capsicum annuum L) di DESA HULA’AN KECAMATAN MENGANTI KABUPATEN GRESIK SKRIPSI

0 0 14

ANALISIS FAKTOR- FAKTOR PRODUKSI YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI CABAI MERAH (Capsicum annuum L) di DESA HULA’AN KECAMATAN MENGANTI KABUPATEN GRESIK SKRIPSI

0 0 14