12 digunakan monokultur cabai merah sepanjang tahun, dengan masa lahan kosong
selama 1 bulan di antara siklus tanam. Aspek teknik budidaya keberhasilan usaha produksi cabai merah sangat
ditentukan oleh aspek teknis budidaya di lapangan. Beberapa hal yang harus diperhatikan dengan baik dalam pelaksanaan teknis budidaya tanaman cabai
merah adalah sebagai berikut: 1.
Pemakaian benih cabai merah yang unggul yang tidak terkontaminasi virus. 2.
Ketersediaan air yang cukup sepanjang periode tanamsepanjang tahun. Pola tanaman yang baik dan sesuai dengan iklim.
3. Pengolahan tanah yang disesuaikan dengan kemiringan lereng dan arah
lereng. 4.
Pemberantasan hama dan penyakit tanaman cabai merah dilaksanakan secara teratur sesuai dengan kondisi serangan hama dan penyakit.
5. Cara panen serta penanganan pasca panen cabai merah yang baik dan benar.
6
2.2 Kajian Peluang Usaha Agribisnis Cabai
Nixon MT 2010 menyatakan bahwa lemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS, justru malah memberikan keuntungan yang berlipat bagi para
pelaku usaha di sektor pertanian. Hal ini dikarenakan banyak hasil-hasil usaha sektor agribisnis yang dipasarkan ke pasar luar negeri dengan transaksi penjualan
dalam Dolar, sementara biaya produksi yang dikeluarkan dalam memproduksi menggunakan Rupiah.
Nixon MT 2010, juga menyebutkan bahwa dari berbagai usaha yang banyak ditawarkan di sektor agribisnis, agribisnis cabai adalah salah satu
agribisnis yang cukup menarik investor, dimana dari berbagai jenis sayuran dan buah-buahan, cabai dinilai sebagai produk yang mempunyai harga yang paling
tinggi dan umurnya tergolong genjah sehingga modal cepat kembali. Namun ketika banyak petani yang membudidayakan cabai dan menerima keuntungan
yang berlipat ganda, di sisi lain ada pula petani yang mengalami kerugian dan menjadi frustasi. Hal ini dikarenakan agribisnis cabai yang menjanjikan
keuntungan ternyata juga mempunyai banyak kendala, mulai dari cuaca yang
6
Pupuk Bio
Organik Herbafarm.
2005. Budidaya
Cabai Merah.
http:www.google.com2005gmlexpr. Diakses 12 April 2011
13 tidak bisa ditolerir, serangan hama dan penyakit, pencurian dan penjarahan sampai
dengan jatuhnya harga jual karena kelebihan penawaran. Pada umumnya siklus kebutuhan cabai di Indonesia meningkat menjelang
waktu-waktu tertentu, misalnya memasuki bulan puasa, lebaran, natal, dan tahun baru. Pada saat-saat tersebut, permintaan cabai yang tinggi diiringi dengan harga
yang melambung. Selain faktor tersebut, harga cabai menjadi sangat mahal karena pada waktu-waktu tersebut biasanya bertepatan dengan musim hujan.
Biasanya petani yang menanam cabai sedikit dan banyak pula yang gagal panen karena serangan hama dan penyakit, akibatnya keberadaan cabai di pasaran
menjadi sangat langka dan secara otomatis harganya melonjak tajam. Selain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, pasar cabai untuk luar
negeri pun masih luas. Saat ini pasar yang masih bisa dibidik adalah Hongkong, Amerika, Eropa dan yang paling utama adalah RRC, sebab RRC masih
memprioritaskan industrinya sehingga sebagian besar sayur-sayuran dan buah- buahan yang dibutuhkan untuk konsumsi terpaksa harus diimpor dari luar Nixon
MT, 2010. Dari gambaran kebutuhan tersebut, jelas bahwa bertanam cabai masih mempunyai prospek yang cukup potensial, baik cabai hibrida, cabai besar,
cabai rawit maupun cabai keriting.
2.3 Studi Penelitian Terdahulu