58 dari biaya tunai dan biaya diperhitungkan. Biaya tunai terdiri dari biaya sarana
produksi yang digunakan dalam usahatani cabai merah keriting seperti benih, pupuk, pestisida, sewa lahan, pajak lahan, biaya angkut, biaya tenaga kerja luar
keluarga dan biaya lain-lain. Sedangkan komponen biaya yang diperhitungkan termasuk didalamnya adalah biaya penyusutan peralatan dan biaya tenaga kerja
dalam keluarga.
6.2.1 Penerimaan Usahatani
Penerimaan usahatani merupakan nilai yang diperoleh dari total produksi usahatani yang dikelola oleh petani responden di Desa Citapen
pada jangka waktu tertentu. Penerimaan hasil penjualan produksi disebut juga sebagai
pendapatan kotor karena belum dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan pada usahatani. Output yang dihasilkan dari usahatani cabai merah keriting di
Desa ini adalah cabai merah keriting. Cabai merah keriting yang baru di panen biasanya dijual oleh petani di Gapoktan Rukun Tani yang ada di Desa Citapen dan
kemudian oleh gapoktan Rukun Tani dipasarkan lagi ke pasar TU Induk Kemang Bogor.
Nilai penerimaan yang diperoleh petani merupakan nilai dari perhitungan hasil panen dari seluruh petani responden yang dikalikan dengan harga jual cabai
merah keriting rata-rata yang sudah terlebih dahulu dikonversi ke dalam luasan satu hektar. Analisis penerimaan usahatani petani responden yang dilakukan tidak
dikurangi dengan iuran-iuran seperti iuran pengairan, zakat produksi, dan sebagainya, karena hal ini dilakukan bukan atas dasar kewajiban, namun
tergantung keiklasan dari para petani, dan biasanya iuran ini berlaku pada petani yang menggarap lebih dari satu ha lahan.
Meskipun sebagian besar petani responden bukan anggota Gapoktan Rukun Tani tetapi semua petani responden melakukan penjualan hasilnya ke
Gapoktan Rukun Tani, hal ini memberikan keuntungan untuk petani karena harga yang ditawarkan oleh Gapoktan Rukun Tani lebih tinggi daripada harga di
tengkulak dan biaya transportasi yang dikeluarkan oleh petani responden menjadi lebih murah dibandingkan dengan jika petani melakukan pemasaran ke pasar,
karena letak Gapoktan tersebut masih terletak di Desa Citapen sehingga lebih mudah dijangkau.
Harga yang ditetapkan oleh pihak gapoktan adalah sama ke
59 seluruh petani.
Penerimaan yang diperoleh oleh petani responden dari produktivitas rata-rata adalah sebesar 8.374 kg per ha perhitungan pada Lampiran
3 dengan harga rata-rata yang diperoleh dari bulan Januari hingga Juni adalah Rp 17.5000 per kg perhitungan pada Lampiran 2, sehingga diperoleh penerimaan
sebesar adalah Rp 146.537.533. Adapun rincian penerimaan cabai merah keriting dari petani responden Desa Citapen dapat dilihat pada Tabel 15.
Tabel 15
. Produktivitas, Harga, dan Penerimaan Rata-Rata Usahatani Cabai Merah Keriting per Periode Tanam per Satu Hektar di Desa Citapen
No. Uraian
Satuan Nilai
1. Produktivitas
KgHa 8.374,57
2. Harga
RpKg 17.500,00
3. Penerimaan
Rp 146.537.533 ,00
6.2.2 Analisis Biaya Usahatani