33 responden pertama diperoleh melalui informasi dari Ketua Gapoktan Rukun Tani
yang ada di Desa Citapen. Sedangkan untuk petani responden selanjutnya dilakukan dengan metode
snowball sampling, yaitu responden dipilih melalui rekomendasi dan saran dari responden sebelumnya, yang diambil sesuai dengan
kriteria sebaran normal yakni sebanyak 30 petani. Metode ini dilakukan karena tidak terdapat data mengenai daftar petani cabai merah keriting yang ada di Desa
Citapen.
4.4 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode
pengamatan langsung obsevasi dan metode kuesioner. Pengamatan langsung observasi dilakukan dengan mengamati proses terjadinya beberapa kegiatan
budidaya cabai merah keriting yang berlangsungnya di lokasi penelitian. Peneliti juga melakukan wawancara dengan para petani dan ketua Gapoktan Rukun Tani
untuk mengetahui sistem budidaya cabai merah keriting.
4.5. Metode Analisis Data
Data yang diperoleh baik data primer maupun data sekunder dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Data yang diperoleh diolah dan disajikan dalam
bentuk deskriptif tabulasi dan statistik sederhana dengan bantuan Microsof Office Excel dan bantuan Minitab versi 15.
4.5.1 Analisis Pendapatan Usahatani
Menurut Rahim dan Hastuti 2008 biaya usahatani merupakan pengorbanan yang dilakukan oleh produsen petani, nelayan dan peternak dalam
mengelola usahanya dalam mendapatkan hasil yang maksimal. Penerimaan usahatani adalah perkalian antara produksi yang diperoleh dengan harga jual.
Pendapatan usahatani merupakan selisih antara penerimaan dan semua biaya, dimana pendapatan dianalisis berdasarkan biaya tunai dan biaya tidak tunai atau
biaya diperhitungkan. Biaya tunai digunakan untuk melihat seberapa besar pengeluaran tunai yang dibutuhkan petani
untuk mejalankan kegiatan usahataninya. Biaya tidak tunai digunakan untuk menghitung berapa sebenarnya
34 pendapatan kerja petani jika penyusutan, sewa lahan dan nilai kerja keluarga
diperhitungkan. Untuk menghitung pendapatan usahatani dapat digunakan rumus : -
Pendapatan π = TR - TC -
Pendapatan π = P × Q – Biaya Tunai + Biaya Diperhitungkan dimana :
TR = Total Penerimaan TC = Biaya Tunai + Biaya Diperhitungkan
4.5.2 Analisis RC
Setelah melakukan analisis penerimaan dan biaya usahatani selanjutnya akan dianalisis efisiensi usahatani dengan menggunakan analisis rasio penerimaan
dan biaya RC. Analisis RC bertujuan untuk menguji sejauh mana hasil yang diperoleh dari usaha tertentu dihitung selama satu periode cukup
menguntungkan. RC meliputi RC tunai dan RC total, RC tunai merupakan perbandingan penerimaan dengan biaya tunai sedangkan RC total merupakan
perbandingan penerimaan dengan total biaya yang dikeluarkan. Formulasi rumus sebagai berikut :
Penerimaan Total Q × P
RC = = Biaya Total BT + BD
dimana : Q
= Total Produksi Kg P
= Harga Jual Produk Rp BT = Biaya Tunai Rp
BD = Biaya Diperhitungkan Rp Secara teoritis RC menunjukkan bahwa setiap satu rupiah biaya yang
dikeluarkan akan memperoleh penerimaan sebesar nilai RC nya. Apabila nilai RC 1 maka usahatani yang dilakukan menguntungkan, namun sebaliknya
apabila nilai RC 1 maka usahatani yang dilakukan tidak mendatangkan keuntungan atau rugi.
4.5.3 Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi