Kondisi Geografis Kecamatan Jagakarsa

dalam organisasi, aktivitas ekomomi, Kepemilikan kekayaan. Beberapa teori juga pernah diajukan bahwa pola pemukiman atau tempat tinggal dari suatu masyarakat ditentukan oleh faktor fisik, seperti topografi, iklim. 2 Berdasarkan pada indikasi pola pemukiman masyarakat Kecamatan Jagakarsa di atas, maka sebagian warga Kecamatan Jagakarsa ada yang bermata pencaraian sebagai pegawai baik itu PNS maupun swasta, pedagang, wirausaha, karyawan pabrik, buruh, asisten rumah tangga ART,peternak, petani, pedagang kaki lima dan lain sebagainya. 3 Untuk mengurangi angka pengangguran serta meningkatkan sosial ekonomi di masyarakat Kecamatan Jagakarsa, pemerintah mempunyai beberapa program kegiatan yang salah satunya dengan membangun koperasi yang berbasis kekeluargaan di setiap kelurahan. Tercatat hingga awal bulan Desember 2014 terdapat 21 buah koperasi yang memiliki badan hukum. Terdapat enam buah kopersi yang dikelola masyarakat kelurahan selebihnya dimiliki oleh instansi atau swasta. Selain itu juga terdapat kegiatan industri kecil dan rumah tangga berjumlah kurang lebih 335 usaha industri dengan tenaga kerja sebanyak kurang lebih 1.632 orang. 4 Pendidikan juga merupakan salah satu kunci keberhasilan yang dapat meningkatkan keadaan sosial ekonomi masyarakatnya. Untuk menujang hal tersebut pemerintah telah menyediakan sarana pendidikan dan tenaga pengajar, 2 Marwati Djoened dan Nugroho Notosusanto, Sejarah Nasional I, Jakarta: Balai Pustaka, 1993, h. 196. 3 Sumber BPS Kota Administrasi Jakarta Selatan , Jagakarsa Dalam Angka 2015, Jakarta:CV. Nario Sari,2015, h. 39-40 4 Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta Bulan Desember 2014, Kecamatan Jagakarsa Kota Administrasi Jakarta Selatan, 2014, h. 39 dan 43. baik kualitas maupun kuantitas. Berikut adalah tabel gambaran sarana pendidikan yang terdapat di Kecamatan Jagakarsa sampai dengan bulan Desember 2014 adalah sebagai berikut; Table 3.2 Laporan penyelenggara pemerintahan provinsi DKI Jakarta Bulan Desember 2014 kec. Jagakarsa Keterangan: SLB: sekolah Luar Biasa MA: Madrasah Aliyah PT: Perguruan Tinggi MTS: Madrasah Tsanawiyah SMP S: Swasta MI: Madrasah Ibtidaiyah SD N: Negeri NO. KEL SLB TK SD SLTP SLTA PT S S N MI S N M TS S N M A S N 1 Ciganjur − 12 2 6 4 2 1 1 1 1 − 1 − 2 Sr. Sawah 1 11 3 16 1 8 2 3 14 1 1 2 − 3 Jagakarsa 1 11 2 14 5 2 3 − 3 1 − 3 − 4 Lt. Agung 1 8 4 13 2 2 2 4 3 1 1 1 1 5 Tj. Barat − 8 8 3 _ 1 1 _ 1 _ _ 3 _ 6 Cipedak _ 7 6 6 3 2 2 2 2 1 2 _ 1 Jumlah 3 57 25 58 15 17 11 10 24 5 4 10 2 Kecamatan Jagakarsa terdiri dari 54 rukun warga dan 545 rukun tetangga dengan jumlah penduduk 356.271 orang. Berdasarkan hasil proyeksi penduduk, jumlah penduduk Kecamatan Jagakarsa pada tahun 2014 tercatat sebanyak 356.271 orang dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 179.995 orang dan penduduk perempuan sebanyak 176.276 orang. Maka laju pertumbuhan penduduk di Kecamatan Jagakarsa pertahun 2010-2014 adalah 3,32 . 5

C. Keadaan Sosial Budaya Masyarakat Kecamatan Jagakarsa

Bila membahas masalah sosial budaya suatu daerah tidak akan lengkap tanpa mengetahui sejarah atau asal usul daerah tersebut. Nama Kecamatan Jagakarsa diambil dari salah satu nama tokoh yang memiliki sejarah penting yang terjadi di daerah tersebut. 6 Nama Jagakarsa bermula dari seorang panglima perang kerajaan Mataram Yogjakarta pada tahun 1625, yakni bernama Raden Bagus Jagakarsa. Saat itu Raden Jagakarsa ikut berperang ke kota Batavia. Akan tetapi beliau menolak untuk pulang ke Mataram karena takut terkena hukuman. Kemudian beliau menikah dengan putri Pajajaran yang berkedudukan di wilayah yang kini bernama Ragunan. Ia memiliki dua orang anak yaitu bernama Raden Mas 5 Sumber Badan Pusat Statistik Kota Administasi Jakarta Selatan, Statistik Daerah Kecamatan Jagakarsa 2015 dalam Pemerintahan dan Kependudukan, Jakarta: CV Nario Sari, 2015, h. 2 - 3 6 Pemberian nama pada suatu tempat atau wilayah pasti mengandung sebuah arti atau maksud tertentu, seperti beberapa nama tempat di Jakarta yang berdasarkan topografi atau keadaan alam, ada juga yang berdasarkan jenis tumbuh-tumbuhan, nama binatang yang banyak ditemukan disana, kelompok etnis yang biasanya dijadikan pemukiman berdasarkan kelompok yang bersangkutan. Lihat dalam Zaenuddin HM, 212 Asal-Usul Djakarta Tempo Doeloe, Jakarta: PT. Ufuk Press,2012 , h. 257-258