BAB IV GAMBARAN UMUM KOTA SUKABUMI
4.1. Profil Wilayah Kota Sukabumi terletak pada bagian selatan tengah Jawa Barat pada
koordinat 106 45’50” Bujur Timur dan 106
49’29” Lintang Selatan dan 6 50’44”
Lintang Selatan. Terletak di kaki Gungung Gede dan Gunung Pangrango yang ketinggiannya mencapai 584 m diatas permukaan laut, dengan suhu maksimum
29 C. Kota Sukabumi merupakan wilayah yang strategis yakni berjarak 120 Km
dari Ibukota Negara Jakarta dan 96 Km dari Ibukota Propinsi Bandung. Kota Sukabumi terdiri dari 7 kecamatan yaitu Kecamatan Baros, Citamiang,
Warudoyong, Gunung Puyuh, Cikole, Lembur Situ, dan Cibeureum yang terdiri dari 33 kelurahan seluas 4800.23. Kecamatan dengan luas wilayah terbesar yaitu
Kecamatan Cibeureum 889.763 ha sedangkan kecamatan dengan luas terkecil yaitu Kecamatan Citamiang 404.00 ha.
4.2. Orientasi Wilayah
Secara geografis wilayah Kota Sukabumi mempunyai luas wilayah 49.81 km2 dengan batas-batas sebagai berikut :
• Batas Utara : Kabupaten Sukabumi • Batas Selatan : Kabupaten Sukabumi
• Batas Timur : Kabupaten Sukabumi
• Batas Barat : Kabupaten Sukabumi
4.3. Penduduk 4.3.1. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk
Perkembangan dari tahun ke tahun di antara kecamatan-kecamatan yang termasuk ke dalam wilayah Kota Sukabumi, kecamatan yang mempunyai
perkembangan penduduk terbesar adalah Kecamatan Gunung Puyuh dan yang terkecil adalah Kecamatan Cikole dan Warudoyong. Berdasarkan hasil
rekapitulasi registrasi penduduk tahun 2002, penduduk Kota Sukabumi meningkat
menjadi 259.045 jiwa data termuat dalam Renstra Kota Sukabumi tahun 2003-
2008. Kemudian semakin meningkat lagi pada tahun-tahun berikutnya. Berikut adalah perkembangan penduduk Kota Sukabumi 2003 – 2006.
240000 250000
260000 270000
280000 290000
300000
Tahun 2002 Tahun 2003
Tahun 2004 Tahun 2005
Tahun 2006
Sumber: Jawa Barat dalam Angka diolah
Gambar 2. Perkembangan Jumlah Penduduk Kota Sukabumi 2002-2006 Penduduk Kota Sukabumi tersebar hampir merata diseluruh kecamatan di
Kota Sukabumi. Di Kecamatan Cikole terdapat sekitar 19.96 persen penduduk dan Kecamatan Warudoyong terdapat 18.15 persen. Adapun persentase penduduk
terkecil terdapat di Kecamatan Cibeureum yakni sebesar 9.78 persen. Berikut adalah grafik persentase penduduk Kota Sukabumi menurut Kecamatan.
Berdasarkan Gambar 3
14 18
11 20
10 17
10 Gunung
puyuh Warudoyong
Lem bur situ Cikole
Baros Citam iang
Cibeureum
Sumber: Selayang Pandang Kota Sukabumi 2008 Gambar 3. Persentase Jumlah Penduduk Kota Sukabumi Menurut
Kecamatan Tahun 2008
Kecamatan dengan tingkat kepadatan tertinggi yaitu Kecamatan Citamiang
10.430 jiwa km2, sedangkan kecamatan dengan tingkat kepadatan terendah yaitu Kecamatan Cibeureum 2.764 jiwa km2.
4.3.2. Tenaga Kerja
Masyarakat Kota Sukabumi memiliki mata pencaharian yang beragam, mulai dari bidang primer, sekunder dan tersier. Berikut merupakan persentase
penduduk menurut tenaga kerja.
5 15
8
29 6
4 32
1 Tenaga Profesional
Tenaga Kepemimpinan Pejabat Pelaksana dan Tenaga Tata
Usaha
Jenis Tenaga Penjualan Tenaga Tata Usaha administrasi
Pertanian Produksi
TNI dan Lainnya
Sumber : BPS Jabar diolah Gambar 4. Persentase Penduduk 10 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut
Jenis Pekerjaan Kota Sukabumi 2006
Berdasarkan pada Gambar 2 diatas dapat dilihat bahwa jenis pengusahaan yang menjadi mata pencaharian terbesar masyarakat Kota Sukabumi adalah produksi
yakni mencapai 32.58 persen dan jenis tenaga penjualan sebesar 29.21 persen. Sedangkan sektor pertanian yang notabene sebagai mata pencaharian utama
sebagian besar penduduk Indonesia, hanya mencapai 4 persen dari penduduk Kota Sukabumi.
4.4. Infrastruktur
Perkembangan infrastruktur menunjang perkembangan suatu wilayah meskipun infrastruktur fisik saja tidak cukup, masih ada hal lain seperti faktor
kelembagaan dan kesadaran masyarakat yang harus dipenuhi dalam rangka menunjang kemajuan wilayah. Akses terhadap infrastruktur dan sarana
pendidikan, kesehatan, keagamaan, dan ekonomi menentukan peningkatan dalam bidang-bidang tersebut. Dalam meningkatkan peningkatan kualitas SDM,
pemerintah kota melaksanakan apa yang disebut penataan ulang SD. Dari jumlah SD 177 sekolah diharapkan pada tahun 2003 menjadi 121 sekolah yang
merupakan jumlah ideal dibandingkan dengan jumlah murid di Kota Sukabumi. Beberapa SD yang tidak efektif, misalnya karena kekurangan guru atau murid,
akan dialihkan ke sekolah lain atau dijadikan satu sekolah binaan dengan sistem manajemen berbasis sekolah. Kota Sukabumi juga memiliki sarana pendidikan
yang memadai, terutama untuk pendidikan dasar dan menengah, dengan 177 SD, 46 SLTP, dan 41 SLTA. Pendidikan tinggi yang ada secara kualitas dan kuantitas
belum memadai untuk menampung lulusan SLTA. Siswa yang ingin menempuh pendidikan tinggi harus melanjutkan ke perguruan tinggi di Bandung, Bogor, dan
Jakarta. Dengan potensi sekitar 5.000 lulusan SLTA dari Kota Sukabumi dan
12.000 lainnya dari kabupaten, perguruan tinggi berkualitas sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Fasilitas kesehatan yang dimiliki oleh Kota Sukabumi tahun 2008 terdiri dari 4 unit rumah sakit yakni 1 rumah sakit pemerintah dan 3 rumah sakit swasta,
ditambah 18 unit puskesmas pembantu, posyandu, 4 unit klinik bersalin, puskesmas dengan 2 tempat perawatan, 13 puskesmas tanpa tempat perawatan,
449 unit posyandu, 40 unit apotek, 27 unit toko obat, dan 68 unit pengobatan tradisionil.
4.5. Aspek Pendidikan