Umur Responden Status Perkawinan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Karakteristik dan Sosial Ekonomi Keluarga

Karakteristik dan sosial ekonomi keluarga yang ditanyakan pada survey ini meliputi status perkawinan, pekerjaan, status pendidikan dan distribusi usia. Sedangkan untuk identitas responden dari awal survey sudah ditentukan yaitu Ibu Rumah Tangga.

5.5.1. Umur Responden

Dari hasil survey didapat umur responden termuda 21 tahun , dan yang tertua 63 tahun. Umur responden terbanyak adalah 25–38 tahun yaitu berjumlah 61,9 persen 26 orang dan jumlah yang paling sedikit adalah di bawah umur 25 tahun yaitu 2.4 persen satu orang untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Umur Responden No Umur Jumlah 1 25 1 2 2 25 – 38 26 62 3 38 15 36 Total 42 100 Berdasarkan tabel di atas bila dilihat usia produktif dari responden pada survey ini sebesar 62 persen lebih respondennya merupakan usia produktif. Umur responden berpengaruh pada tinggi rendahnya kontak masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. Semakin tinggi atau semakin tua umur seseorang, maka angka kesakitan semakin tinggi sehingga kontak terhadap pelayanan kesehatan semakin tinggi pula. Hal ini berimplikasi pada tinggi rendahnya premi asuransi yang harus dibayarkankan. Berdasarkan penelitian, 62 persen penduduk Kota Sukabumi merupakan usia produktif. Ini berimplikasi pada besaran premi asuransi yang dibayarkan adalah menengah atau tidak terlalu tinggi.

5.5.2. Status Perkawinan

Pada Tabel berikut Tabel 5 dijelaskan mengenai status perkawinan dari responden. Tabel 5. Status Perkawinan Responden No Status Perkawinan Jumlah 1 Kawin 36 85,7 2 Belum Kawin 3 Janda 6 14,3 Total 42 100 Berdasarkan pada tabel di atas dapat dilihat bahwa sebesar 85,7 persen responden dalam survey ini berstatus kawin, dan sebesar 14,4 persen berstatus Janda. Sementara responden yang belum pernah kawin dalam survey ini tidak ditemukan. Status perkawinan seseorang menentukan pola penyakit yang diderita. Masyarakat yang memiliki belum kawin memiliki pola penyakit yang berbeda dengan yang berstatus kawin. Resiko untuk hamil, melahirkan, seksiologi akan dialami oleh masyarakat yang memiliki status kawin. Hal ini menyebabkan perbedaan frekuensi kontak terhadap pelayanan kesehatan, perbedaan tindakaan yang diperlukan, dan tentu saja ini berimplikasi juga pada perbedaan pembayaran premi.

5.5.3. Pendidikan