BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan uraian pada perumusan masalah telah dikemukakan bahwa secara geografis, penduduk Kota Sukabumi relatif tidak memiliki masalah dalam
hal kemampuan mengakses sarana kesehatan. Hal ini terlihat dari rata-rata jarak terjauh ke puskesmas adalah 2.5 km dengan rata-rata waktu tempuh 17.7 menit
dan kondisi keterjangkauan yang baik, bagi roda dua maupun roda empat BPS Kota Sukabumi, 2007. Akan tetapi secara ekonomis, aksesibilitas masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan tidak dapat sepenuhnya dinyatakan telah terjamin dengan baik. Sekitar 66 persen dari 265,416 penduduk Kota Sukabumi tidak
memiliki Jaminan Kesehatan. Ketiadaan jaminan pelayanan kesehatan tersebut diperkuat dengan pendapatan per kapita masyarakat Kota Sukabumi yang hanya
mencapai Rp 600,000 per bulan dibandingkan dengan DKI Jakarta yang sudah mencapai Rp. 1000,000 per kapita per bulan
8
, menyebabkan rawannya keterjangkauan masyarakat terhadap tarif pelayanan kesehatan.
8
www.bps.jakarta.go.id diakses tanggal 4 januari 2009
Berangkat dari masalah tersebut, perumusan strategi pengelolaan pembiayaan kesehatan masyarakat guna mewujudkan pembangunan kesehatan
secara merata dan menyeluruh akan menjadi bahasan utama dalam penelitian ini. Sebagai langkah awal, akan diidentifikasi bagaimana pola pembiayaan kesehatan
masyarakat yang tidak memiliki JPK. Selanjutnya dengan menggunakan
pendekatan ATP Ability to Pay dan WTP Willingness to Pay dianalisis berapa keinginan dan kemampuan membayar masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
sebagai pertimbangan untuk menetapkan premi bagi masyarakat yang tidak memiliki JPK. Selanjutnya besaran premi bagi masyarakat yang tidak memiliki
JPK ditentukan dengan formulasi yang digunakan departemen kesehatan dan dengan tingkat utilitas atau tingkat penggunaan standar yang ditetapkan Depkes
serta berdasarkan pola pembiayaan masyarakat yang tidak memiliki Jaminan Pelayanan Kesehatan JPK yang telah diidentifikasi pada tujuan pertama.
Akhirnya kebijakan dan strategi pengelolaan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan bagi masyarakat yang belum memiliki JPK juga perlu diketahui dan dirumuskan
untuk menciptakan pola pengelolaan sistem asuransi kesehatan sebagai bentuk Jaminan Pemeliharaan Kesehatan bagi masyarakat yang belum memiliki JPK
tersebut. Bagan alir kerangka berpikir dapat dilihat pada Gambar 1.
Identifikasi pola pembiayaan kesehatan
masyarakat yang tidak memiliki JPK
Penentuan besaran premi bagi
masyarakat yang tidak memiliki JPK
Strategi Pembiayaan Kesehatan Masyarakat
66 penduduk Kota Sukabumi tidak memiliki jaminan pemeliharaan kesehatan
Rawan terhadap rendahnya aksesibilitas masyarakat secara ekonomis terhadap kesehatan
Income per kapita
Kabupaten Sukabumi Rp
600,000 Rata-rata jarak
terjauh ke Puskesmas 2.5
km
Analisis Kualitatatif
dari hasil Focus Group
Discussion dan Depth
Interview
Gambar 1. Kerangka Pemikiran
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian