Investasi Swasta dalam Pelayanan Rumah Sakit

tangga. Besarnya iuran biasanya ditetapkan secara musyawarah, yang dibicarakan dalam forum desa atau forum tradisional. Dana yang terkumpul dipergunakan untuk biaya berobat di difasilitas terdekat, misalnya Puskesmas Pembantu atau Puskesmas. Sekarang ini yang diusahakan adalah bagaimana Dana Sehat yang telah berkembang di banyak tempat bisa ditingkatkan lebih lanjut sehingga pelaksanaanya mengikuti prinsip-prinsip Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat JPKM. Lebih jauh lagi, ada pula model Dana Sehat yang dikaitkan dengan kegiatan peningkatan ekonomi keluarga income generating activities.

2.7 Investasi Swasta dalam Pelayanan Rumah Sakit

Di Indonesia, rumah sakit ternyata menyerap anggaran kesehatan pemerintah dalam proporsi yang sangat besar. Dari sudut pandang equity, keadaan ini menyebabkan adanya misalokasi subsidi Pemerintah. Kalau anggaran pemerintah dapat dibebaskan dari rumah sakit, diharapkan subsidi tersebut akan lebih banyak diberikan kepada masyarakat yang kurang mampu, yang umumnya tinggal di daerah pedesaan Tim Pengajar Ekonomi Kesehatan, 2001. Membuka peluang yang lebih besar kepada modal swasta untuk mengelola rumah sakit diperkirakan bisa menjadi jalan keluar masalah diatas. Namun beberapa issue perlu dipecahkan, antara lain kemungkinan rumah sakit swasta menjadi profit maximizing bussiness dan merebut sumberdaya tenaga kesehatan sehingga sektor pemerintah, yang bertanggung jawab terhadap masyarakat tidak mampu, menjadi makin berat tanggungannya. Investasi swasta dapat pula dilakukan di rumah sakit milik pemerintah. Sebagai contoh, General Electric GE melakukan investasi alat-alat kedokteran canggih yang diproduksinya di sebuah Rumah Sakit Umum Daerah RSUD di Jawa Barat. GE dan rumah sakit bersangkutan sepakat untuk bagi hasil selama tujuh tahun. Selain itu, sebuah investor swasta membangun fasilitas rawat inap sebanyak 50 Tempat Tidur di RS yang sama. Tidak dapat dihindari bahwa peranan sektor swasta akan bertambah besar, yang disebabkan karena meningkatnya sosial ekonomi penduduk, jumlah penduduk yang dilayani bertambah dan adanya kesadaran akan kualitas pelayanan yang baik Tumbuhnya rumah sakit terutama di kota-kota besar, menyebabkan tingkat kompetisi antar rumah sakit terutama swasta cukup tinggi. 7 Dengan tingkat kompetisi yang tinggi, maka akan diikuti dengan segala upaya setiap rumah sakit untuk mempertahankan keberadaannya. Hanya rumah sakit yang dapat menyediakan layanan yang bermutu dengan pembiayaan yang relatif rendah dapat unggul dalam kompetisi ketat tersebut. Hal ini memacu adanya efisiensi pengelolaan dan perbaikan kualitas pelayanan kesehatan baik di rumah sakit swasta maupun pemerintah. Pernyataan tersebut membuktikan bahwa investasi swasta dalam hal pelayanan kesehatan tidak mengurangi aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan kesehatan tersebut. 7 Nani Iriyanti, 2001. Pengendalian Biaya Pelayanan Rumah Sakit. http:www.pamjaki.orgnewdownloaddownload.php?file=practice_305a.pdf . Diakses tanggal 2 Januari 2009

BAB III METODE PENELITIAN