pengobatan, kelengkapan alat yang disediakan, kebersihan fasilitas kesehatan, keterjangkauan tempat fasilitas kesehatan, obat-obatan yang bagus, jam buka
Puskesmas sampai sore . Dengan pelayanan seperti tersebut responden bersedia membayar retribusi Puskesmas minimal Rp. 2000,- dan maksimal Rp. 50,000,-
Selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 2. Bila dirata-ratakan kesediaan membayar responden terhadap tarif di puskesmas dengan pelayanan yang sesuai
harapannya adalah Rp. 12,500,- Penentuan rawat jalan tingkat pertama dapat juga ditetapkan
berdasarkan kesepakatan antara peserta dengan asuradur. Beberapa hal yang menjadi pertimbangan adalah jarak antara pemberi pelayanan kesehatan dengan
peserta. Prakondisi yang terjadi secara umum saat ini adalah aksesibilitas geografis. Pada beberapa daerah terjadi prakondisi yang cukup memprihatinkan
dimana tidak terjadi pemanfaatan pemberi pelayanan kesehatan dikarenakan ongkos kendaraan untuk menuju pemberi pelayanan kesehatan yang sangat jauh.
Seperti hal tersebut ini bahwa tarif puskesmas hanya Rp.2,000,- dua ribu rupiah sedangkan ongkos ojek sebesar Rp. 20,000,- dua puluh ribu rupiah. Prakondisi
tersebut yang salah satunya menyebabkan belum optimalnya pelaksanaan Jaminan Kesehatan Daerah JAMKESDA beberapa waktu lalu.
5.2.3. Kemampuan Masyarakat Untuk Membayar Pelayanan Kesehatan
Kemampuan membayar biaya pelayanan kesehatan bisa dilihat dari beberapa dasar. Berdasarkan pengeluaran untuk bukan makanan non food atau
ATP 1; Pengeluaran bukan makanan dikurangi pengeluaran untuk pesta dan
upacara adat atau ATP 2; Jumlah pengeluaran non essential; minuman beralkohol.
Tembakau, sirih dan rokok serta bahan tahan lama atau ATP 3 ; serta jumlah 5
pengeluaran bukan makanan atau ATP 4.
a Pengeluaran Rata-rata Rumah Tangga
Pengeluaran untuk makanan selama sebulan rata-rata Rp. 671,433,- dimana porsi pengeluaran terbesar adalah pengeluaran makanan jadi sebesar
Rp. 178,248,-, disusul kedua terbesar adalah pengeluaran padi-padian sebesar Rp. 107,140,- . Pada Tabel 12 di bawah dapat dilihat dengan jelas jenis makanan
dan jumlah uang yang dikeluarkan.
Tabel 12. Rata – rata Pengeluaran Rumah Tangga Untuk Makanan Selama Satu Bulan
No Jenis Kebutuhan
Jumlah Rp
1 Padi-padian 107,140
16.0 2 Umbi-umbian
3,717 0.6
3 Minyak Sayur goreng
32,374 15.4
4 Ikan, telur
103,486 15.4
5 Daging 40,869
6.1 6 Susu
51,721 7.7
7 Sayur mayur
48,714 7.3
8 Buah-buahan 32,143
4.8 9 Makanan
Jadi 178,248
26.5 10 Bahan
Minuman 42,402
6.3 11
Makan di luar 25,857
3.9 12 Lainnya
4,762 0.7
Total 671,433
b Pengeluaran Untuk Kebutuhan Bukan Makanan
Berdasarkan hasil survey diperoleh data pengeluaran rumah tangga untuk kebutuhan bukan makan selama sebulan yang lalu dengan nilai Rp. 406,800,- dan
setahun yang lalu dengan nilai Rp. 4,881,600,- seperti terlihat dalam Tabel 13.
Tabel. 13. Pengeluaran Rumah Tangga Untuk Bukan Makanan Sebulan dan Setahun Yang Lalu
No Jenis Kebutuhan
Sebulan Setahun
1 Perumahan 38,757
465,086 2 Fasilitas
tertentu 16,750
201,000 3 Membayar
upah 1,190
14,286 4
Fasilitas Rumah Tangga 52,976
635,714 5 Bahan
Bakar 23,321
267,857 6 Transport
32,167 386,000
7 Aneka Barang dan jasa
19,776 237,314
8 Bensin Kendaraan
22,508 270,100
9 Keperluan Rumah Tangga
28,926 347,114
10 Biaya Pendidikan
19,335 232,014
11 Pakaian Jadi
18,505 222,057
12 Barang Tahan lama
19,883 238,600
13 Pajak 7,098
85,171 14 Asuransi
11,655 139,857
15 Keperluan Pesta
10,279 123,343
16 Menabung 18,548
222,571 17 Sumbangan
4,302 51,629
18 Kiriman ke anggota lain
7,005 84,057
19 Rekreasi 6,200
74,400 20 Rokok
dan alkohol
47,429 569,143
21 Lainnya 1,190
14,286 Jumlah
406,800 4,881,600
c Rata-rata Pengeluaran Rumah Tangga Sebulan
Pengeluaran rata-rata Rumah Tangga dalam sebulan yang diperoleh dari penjumlahan rata-rata pengeluaran untuk makanan sebulan diperoleh dari jumlah
pengeluaran makanan seminggu dikali tiga puluh dibagai tujuh dengan rata–rata pengeluaran untuk bukan makanan sebulan. Pengeluaran untuk makanan bagi
masyarakat Kota Sukabumi adalah sebesar 62.3 persen, sedangkan pengeluaran untuk kebutuhan bukan makanan yakni 37.7 persen, dan rata-rata pengeluaran
rumah tangga sebulan adalah sebesar Rp. 1,078,235,- , untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam Tabel 14.
Tabel 14. Rata-rata Pengeluaran Rumah Tangga Responden Berdasarkan Pengeluaran Makanan dan Bukan Makanan Selama Sebulan
No Jenis Pengeluaran
Jumlah Rp 1 Pengeluaran
Makanan 671,435
62.3 2 Pengeluaran
bukan Makanan
406,800 37.7 Total
1,078,235 100
Untuk mengetahui kemampuan masyarakat dalam membayar pelayanan kesehatan, pada penelitian ini, peneliti memilih ATP 4 yaitu lima
persen pengeluaran bukan makanan, dimana untuk mengukur tingkat kemampuan masyarakat di Kota Sukabumi dalam hal belanja kesehatannya berpedoman pada
ketentuan WHO bahwa porsi untuk kesehatan adalah sebesar lima persen dari pengeluaran masyarakat per bulan yang dibelanjakan untuk kebutuhan bukan
makanan. Untuk ATP 4 dideskripsikan dalam Gambar 5 dimana pengeluaran
tertinggi terdapat pada titik satu yang menyatakan bahwa hanya satu responden yang memiliki kemampuan membayar dengan nilai Rp. 61.215,-, sedangkan
sebanyak 80 persen dari total responden yang diambil menyatakan mampu membayar pelayanan kesehatan sebesar Rp. 16.000, - dan 100 persen responden
menyatakan mampu untuk membayar sejumlah pengeluaran terendah yakni Rp. 4.015. Berdasarkan Gambar 5 tersebut juga dapat terlihat bahwa tingkat
kemampuan bayar masyarakat terhadap pelayanan kesehatan tinggi. Hal ini terlihat dari hasil wawancara terhadap responden yang menyatakan bahwa 80
persen responden memiliki kemampuan bayar terhadap pelayanan kesehatan sebesar Rp 16.000. Hal tersebut melebihi tingkat pelayanan kesehatan yang
diterapkan yaitu sebesar Rp 10.000 untuk pembayaran rawat jalan di Rumah
Sakit. Disamping itu, 20 persen yang lain memiliki kemampuan membayar terhadap pelayanan kesehatan sebesar Rp 4.015.
Kemampuan membayar ATP
Jumlah Responden
Gambar 5. Deskripsi ATP 4 Berdasarkan Lima Persen Pengeluaran Bukan
Makanan
Hal itu berarti bahwa sekitar 80 persen masyarakat Kota Sukabumi memiliki kemampuan untuk membayar pelayanan kesehatan yang tinggi dan
hanya 20 persen masyarakat Kota Sukabumi membutuhkan bantuan pemerintah untuk pengadaan pelayanan kesehatan.
5.3. Penentuan Premi Asuransi