Kekuatan Geser Pada Lentur Statis

hasil penelitian Mardiyanto 2012, orientasi sudut lamina tengah yang semakin besar akan menghasilkan nilai MOR panel CLT-Isosianat yang semakin rendah. Nilai MOR panel CLT semakin rendah seiring dengan bertambah besarnya orientasi sudut lamina tengahnya karena pada panel yang disusun sejajar maka arah seratnya sejajar sehingga nilai MOR panel tersebut akan lebih tinggi. Panel CLT dengan sudut 0˚ B 1 tersusun atas serat-serat yang sejajar sehingga mempunyai nilai MOR yang tertinggi dibanding panel CLT dengan orientasi sudut lainnya. Hal tersebut semakin didukung dengan nilai rata-rata MOR panel CLT yang hanya 60 dari MOR papan kontrol Gambar 21. Sama dengan kekakuan lenturnya, nilai kekuatan lentur panel CLT-Paku lebih rendah dibandingkan panel CLT-Isosianat. Hal tersebut disebabkan karena sambungan perekat tidak mengurangi efisiensi panel atau kekuatannya dianggap tetap 100.

4.3.1.3 Kekuatan Geser Pada Lentur Statis

Apabila balok terlentur dikenai beban di tengah-tengahnya maka akan muncul tegangan normal dan tegangan geser. Tegangan geser tersebut berupa tegangan geser horisontal yang terjadi mulai dari permukaan atas balok sampai permukaan balok bagian bawah, dimana serat kayu cenderung saling bergeseran pada arah horisontal satu sama lainnya Mardikanto et al., 2011. Hasil penelitian menunjukkan rataan kekuatan geser pada lentur statis panel CLT-Paku sebesar 8.92. Sedangkan papan kontrol memiliki nilai kekuatan geser lebih tinggi sebesar 12.13. Hasil analisis keragaman kekuatan geser panel CLT-Paku terhadap kombinasi ketebalan dan orientasi sudut lamina Tabel 4 menunjukkan bahwa orientasi sudut lamina mempengaruhi nilai kekuatan geser panel CLT pada selang kepercayaan 99 . Hasil uji lanjut Lampiran 14 terhadap pengaruh orientasi sudut lamina menunjukkan bahwa sudut 30˚ tidak berbeda nyata dengan sudut 45˚ tetapi keduanya berbeda dengan sudut 0˚. Gambar 22 Sebaran rataan kekuatan geser panel CLT-Paku menurut orientasi sudut lamina Grafik kekuatan geser panel CLT-Paku menurut orientasi sudut lamina Gambar 19 menunjukkan sudut 0˚ B 1 mempunyai nilai kekuatan geser tertinggi sebesar 10.08 kgcm 2 . Sama dengan hasil pengujian kekakuan dan kekuatan lentur panel CLT-Paku, terdapat kecenderungan semakin besar orientasi sudut lamina maka semakin kecil kekuatan geser akibat adanya lenturan. Hal tersebut disebabkan karena tegangan geser horisontal maksimum terjadi pada serat-serat di garis netral Mardikanto et al., 2011. Semakin besar orientasi sudut lamina tengahnya maka jumlah susunan potongan lamina tengah panel CLT semakin banyak. Banyaknya potongan tersebut menyebabkan nilai kekuatan gesernya menjadi rendah ketika panel CLT mendapat beban terpusat karena serat kayu pada lamina tengah akan saling bergeser horisontal satu sama lain. Hal tersebut juga didukung dengan nilai kekuatan kontrol yang lebih besar dibandingkan panel CLT-Paku yaitu 12.13.

4.3.2 Kekuatan Sambungan Paku Geser Ganda