Jumlah potongan core utuh pada panel CLT dengan berbagai orientasi
sudut adalah untuk panel CLT dengan orientasi sudut lamina tengah
30˚ B
2
sebanyak 4 potong , 45˚ B
3
sebanyak 6 potong , 60˚ B
4
sebanyak 7 potong, dan 90˚ B
5
sebanyak 9 potong. Sedangkan pada panel 0˚B
1
, lamina tengah tersusun dari satu papan utuh. Semakin besar orientasi sudut maka jumlah potongan pada
core akan semakin banyak.
3.3.4 Pemakuan Panel
Prinsip pola pemakuan panel CLT adalah dengan mengikuti bentuk besarnya orientasi sudut dari lamina tengah masing-masing kombinasi papan
dengan jarak antar paku minimum 1.5-2 d. Jumlah paku pada semua kombinasi panel CLT dibuat sama, yaitu sebanyak 72 paku pada sepanjang bentang panel
CLT 71 cm. Dengan demikian jumlah paku sepanjang setengah bentang adalah 36 batang dan diatur sedemikian rupa sehingga pola susunan pakunya setangkup
dengan setengah bentang lainnya Gambar 11.
˚
30˚
45˚
60˚
90˚ Gambar 11 Pemakuan panel CLT menurut orientasi sudut lamina
3.3.5 Pembuatan Contoh Uji
Setelah semua panel CLT dipaku, panel dipotong untuk dibuat contoh uji sifat fisis maupun sifat mekanisnya. Adapun pola pemotongan contoh uji panel
CLT seperti pada Gambar 12.
120 cm
Keterangan : 1. Contoh uji lentur statis MOE dan MOR 5 cm x 12 cm x 76 cm
2. Contoh uji kerapatan dan kadar air 5 cm x 5 cm x 5 cm 3. Contoh uji kembang susut kayu 5 cm x 5 cm x 5 cm
4. Contoh uji kuat lateral paku dan geser paku 6 cm x 8 cm x 5 cm
Gambar 12 Pola pembuatan contoh uji panel CLT
3.3.6 Pengujian Panel Cross Laminated Timber CLT
Pengujian yang diakukan meliputi pengujian sifat fisis dan mekanis untuk mengetahui karakteristik panel CLT menggunakan paku.
3.3.6.1 Pengujian Sifat Fisis
Pengujian sifat fisis panel CLT yang dilakukan antara lain kerapatan , kadar air KA, pengembangan volume KV, serta penyusutan volume SV.
Pengujian tersebut menggunakan contoh uji ukuran 5 cm x 5 cm x 5 cm sesuai pada standar ASTM D 143 2005 tentang Standard Methods of Testing Small
Clear Specimens of Timber.
a. Kerapatan �
Kerapatan merupakan nilai dari berat contoh uji dibagi dengan volume contoh uji pada kondisi kering udara. Volume contoh uji diukur dengan
mengalikan dimensi panjang, lebar, dan tebalnya VKU dan selanjutnya ditimbang untuk didapatkan berat kering udaranya BKU. Nilai kerapatan
dihitung dengan rumus: =
�
2
1 4
2 3