Spesifikasi dan Standar Wafer Stik

PT SSI melakukan pengendalian benda mudah pecah seperti pengendalian kaca, plastik keras, keramik dan sejenisnya. Dalam prosedur tersebut diatur metode dan frekuensi pengecekan peralatan dan mesin dan area proses yang berpotensi pecah dan mengkontaminasi produk. Bola lampu, fixture, skylights, dan kaca yang terpapar ke pangan hendaklah jenis yang aman atau harus dilindungi untuk mencegah kontaminasi jika terjadi pecah. Semua peralatan lampu yang terpapar ke produk hendaknya dipasang plasik solid AIB 1979. Detektor logam merupakan CCP dalam rencana HACCP di PT SSI. Perkembangan teknologi deteksi logam dimulai setelah perang dunia II, yang lahir dari penelitian pada deteksi radar dan frekuensi radio. Dua perusahaan Inggris yang memulai yaitu Goring Kerr yang sekarang dikenal Thermo Electron Corporation dan Rank Cintel meluncurkan produk pertama mereka bagi industri pangan pada tahun 1948. Saat ini, yaitu 30 tahun sesudahnya, telah banyak sekali perkembangan dan perbaikan teknologi, menjadi otomatis, lebih cepat dan lebih hebat dalam mendeteksi. Terdapat 3 macam sistem yang digunakan saat ini yaitu pulse technology, ferrous in foil detection dan the balanced three coil system. Tipe terakhir merupakan tipe yang paling umum dipakai saat ini yaitu mencapai 90 sampai 95 pemakaian. Sistem ini bekerja dengan membandingkan perbedaan sinyal yang diterima oleh 2 receiver coils, yang teletak pada sebuah transmitter coil, di sepanjang conveyor. Receiver coil terletak pada dua sisi berlawanan, sehingga nilai sinyal yang diterima dari transmitter coil merupakan keseimbangan dari masing-masing. Penurunan sinyal yang diterima dibanding yang lainnya menghasilkan nilai total nol. Logam yang dilewatkan pada medan sinyal akan mengganggu medan listrik normal. Magnetic metal akan menaikkan voltase dan logam non-magnetic akan menyebabkan penurunan. Ketika logam dilewatkan pada satu coil, voltase akan berubah yang menyebabkan sinyal pada tiap receiver coil akan berbeda dan sinyal “tidak seimbang” tadi digunakan sebagai sinyal untuk deteksi adanya kontaminasi logam Craigl 2004. Jenis produk tertentu memiliki efek konduksi listrik dan yang memiliki sifat konduktor terbesar adalah darah, garam dan kadar air. Coklat bubuk memiliki jumlah tembaga copper yang nyata dan sejumlah pewarna buatan kimia bersifat sangat magnetis. Jadi sangat mungkin produk memiliki sinyal lebih kuat dibanding kontaminasi itu sendiri. Fenomena ini dikenal dengan product effect. Peralatan pendeteksi logam sangat sensitif, mudah dipengaruhi dari efek atau interfensi dari luar, seperti getaran dan efek listrik. Sensitifitas dari pendeteksi dijaga dengan memberikan penutup pada sistem. Oleh karena itu hendaklah dibuat metal-free zone, yaitu area sekitar satu setengah kali tinggi alat dalam penutup. Sistem deteksi ini juga sensitif pada listrik statis, karena itu juga disarankan untuk menghindari plastik. Loop effect juga hendaknya dipertimbangkan, yaitu terjadi karena bearing rol konveyor menyebarkan energi dan dan bagian logam terbuka dan tertutup. Loop effect terdeteksi pada jarak lima kali dari tinggi alat. Haruslah dipahami dengan baik faktor-faktor yang mendukung, agar sistem deteksi logam akurat dan efektif Craig 2004. Dalam industri pangan, sistem pemisahan adalah sistem yang paling sering digunakan dan relevan untuk menghilangkan kontaminasi. Rangka ayakan kawat mesh merupakan bagian paling kritis dalam sistem pengayakan atau penyaringan. Kawat ayakan hendaklah dapat terdeteksi secara magnetis. Vibrator motor biasa digunakan untuk membantu meningkatkan kapasitas mesin ayakan. Bagian-bagian mesin ayakan dilepaskan dan dibersihkan tiap shift atau saat pergantian produk. Masalah penggumpalan pada ayakan akan terjadi dan menjadi perhatian jika ayakan tidak mudah dibersihkan. Oleh karena itu bagian-bagian mesin harus dapat dilepaskan sehingga pembersihan menjadi cepat dan mudah O’Conell 2004. Agar perusahaan pangan mampu memproduksi pangan yang aman, perusahaan harus meakukan usaha untuk meminimalkan kontaminasi benda asing, melakukan kajian sistem keamanan pangan, dan melakukan perbaikan secara terus-menerus Marsh dan Angold 2004. Temuan dan keluhan benda asing perlu diteliti lebih lanjut di laboratorium untuk dapat mengetahui penyebab dan mencegah kejadian berulang. Peningkatan kepedulian masyarakat akan memperbanyak publisitas kejadian kontaminasi di media. Hal ini dapat menghilangkan kepercayaan konsumen terhadap suatu jenis atau merek produk. Tekanan menjadi lebih besar karena dapat saja kasus tersebut dibawa di pengadilan sehingga analisa yang dilakukan terhadap kontaminasi benda asing dituntut harus rinci dan akurat Edwards 2004. BRC mensyaratkan pengaturan orang yang masuk ke area produksi harus dalam keadaan sehat. Orang atau karyawan berpotensi menjadi sumber penyakit atau keracunan pangan karena dapat menjadi sumber mikroorganisme pangan, terutama ke pangan siap saji, seperti halnya wafer stik. Sumber kontaminasi mikroba utama dari orang adalah tangan yang tidak dicuci bersih; tingkah laku dan higiene karyawan yang tidak baik; serta pakaian dan rambut kotor. Luka kecil dan infeksi pada tangan dan muka serta penyakit ringan umum misal flu, sakit tenggorokan, dan hepatitis A tahap awal dapat memperbesar masalah ini. Selain bakteri pembusuk, patogen seperti Staphylococcus aureus, Salmonella serovars, Shigella spp, Escherichia coli patogen, dan hepatitis A juga berasal dari manusia Ray 2001.