PT SSI TINJAUAN PUSTAKA

D.11. Langkah 10 –Prinsip 5; Penetapan Tindakan Koreksi Tindakan koreksi adalah suatu tindakan yang dilakukan bila hasil pemantauan Langkah 9 menunjukkan tidak terkendali, yaitu melebihi batas kritis yang telah ditetapkan Langkah 8. Prosedur tindakan koreksi harus mencakup dua bagian yaitu tindakan langsung dan tindakan pencegahan. Tindakan langsung meliputi pengaturan kembali proses sehingga kembali terkendali, penghentian proses dan perlakuan tertentu terhadap produk yang dicurigai, seperti diganti, diproses ulang atau dikirimkan ke pasar yang berbeda misal ke stock feed market. Tindakan pencegahan meliputi identifikasi akar dari permasalahan, menjalankan tindakan yang sesuai, seperti merubah prosedur, proses, peralatan, material ataupun produk sehingga keadaan ini tidak terulang kembali. Tindakan perbaikan juga dapat dilakukan dengan menambah frekuensi pemanatauan dalam rencana HACCP. Verifikasi harus dilakukan untuk mengetahui apakah perubahan telah diimplementasikan dan efektif. D.12. Langkah 11- Prinsip 6; Penetapan Prosedur Verifikasi Rencana HACCP harus mencakup pencatatan prosedur-prosedur verifikasi untuk memastikan bahwa rencana HACCP telah diikuti dan dijalankan dengan benar. Ada tiga elemen penting pada verifikasi : 1. Peninjauan internal secara berkesinambungan terhadap pengendalian dan pencatatan tindakan koreksi untuk menjamin keseluruhan proses dan setiap CCP terkendali; 2. Audit internal maupun eksternal untuk menjamin bahwa rencana HACCP telah mencakup ketujuh prinsip HACCP Codex yang ada, telah diikuti dan tidak ada perubahan proses serta masukan; 3. Validasi internal ataupun eksternal, yaitu semua bahaya yang relevan telah teridentifikasi, perkiraan risiko bahaya yang potensial telah valid dan benar, batas kritis benar, dan prosedur-prosedur pemantauan serta prosedur-prosedur koreksi telah efektif. Verifikasi keefektifan rencana HACCP harus dilakukan tim HACCP secara teratur. Jika teridentifikasi suat perubahan maka analisa bahaya harus diulang kembali baik untuk keseluruhan proses atau memodifikasi tahapan dalam proses tersebut. Evaluasi kembali ini tentu saja harus didokumentasikan. D.13. Langkah 12 –Prinsip 7; Penetapan Dokumentasi dan Pencatatan Dokumentasi adalah bukti tertulis bahwa tindakan tertentu telah dilakukan. Tim HACCP hasil dari aktifitas-aktifitas yang harus didokumentasikan dalam rencana HACCP. Pendokumentasian ini merupakan bukti yang objektif bahwa setiap alat ukur pada prosedur pengendalian telah diterapkan dengan benar, tidak melebihi batas kritis dan telah dilakukannya tindakan koreksi pada penyimpangan. Audit internal, yang dijadwalkan paling sedikit setiap 6 bulan sekali pada seluruh lingkup sistem manajemen keamanan dan mutu PT SSI, dilakukan untuk memastikan bahwa aktifitas yang diterapkan dan dipelihara sesuai dengan yang direncanakan serta sistem manajemen keamanan dan mutu pangan telah sesuai dengan persyaratan Standar BRC dan efektif.

E. British Retail Consortium BRC the Global Standard for Food Safety

The BRC Global Standard for Food Safety pertama kali dikeluarkan pada tahun 1998. Standar dibangun sebagai kerangka kerja bagi produsen pangan memproduksi pangan yang aman dan mengelola mutu produk sesuai persyaratan pelanggan. Format dan isi Standar didesain agar dapat dilakukannya suatu kajian kesesuaian bangunan pabrik, sistem operasional dan prosedur perusahaan oleh pihak ketiga yang kompeten yaitu Badan Sertifikasi BRC 2011. Hingga saat ini, terdapat lebih dari 14.000 perusahaan di lebih dari 90 negara telah tersertifikasi the BRC Global Standard fo Food Safety BRC-About the BRC Global Standard, 2012. The Global Standard for Food Safety ditujukan bagi perusahaan dan pelanggan agar sesuai dengan aturan legal keamanan pangan. Legislasi keamanan pangan di seluruh dunia secara umum menuntut pelaku bisnis pangan untuk BRC 2011: 1. Menjamin adanya spesifikasi detil yang absah dan konsisten dengan standar keamanan dan GMP. 2. Memastikan pemasok mereka mampu menghasilkan produk sesuai spesifikasi, memenuhi persyaratan legal dan melaksanakan sistem pengendalian operasional yang sesuai.