Karakteristik jumlah tanggungan konsumen sampel

Rp. 600.000-1.000.000 ialah konsumen yang tergolong mahasiswa. Sedangkan besar pengeluaran yang lebih dari Rp. 1.000.000 ialah konsumen sampel yang tergolong konsumen yang bekerja sebagai pegawai negeri, pegawai swasta, dan ibu rumah tangga. Besar pengeluaran yang tertinggi berada pada range Rp. 1.600.000-2.000.000 dengan proporsi 37 orang 26,82. Data tersebut menunjukkan bahwa ekonomi konsumen sampel sebagian besar adalah menengah keatas. Semakin tinggi pendapatan maka pengeluaran seseorang semakin tinggi pula, karena tingkat kebutuhannya juga meningkat.

4.6.5 Karakteristik jumlah tanggungan konsumen sampel

Peran anggota keluarga dalam pengambilan keputusan antara lain sebagai inisiator yang memberikan inisiatifgagasan awal, pemberi pengaruh, penyaring informasi, pengambil keputusan, pembeli, dan pengguna. Jumlah pembelian mie instan dan pemilihan merek juga disesuaikan dengan jumlah anggota keluarga yang disesuaikan dengan selera masing-masing anggota keluarga. Semakin banyak jumlah anggota keluarga, maka semakin banyak pula pertimbangan dalam memilih merek suatu produk. Jumlah tanggungan konsumen sampel penelitian dapat dilihat pada tabel 8. Tabel 8. Jumlah tanggungan konsumen sampel No Jumlah Tanggungan Jumlah Orang Frekuensi 1 54 39,13 2 1 9 6,53 3 2 34 24,64 4 3 30 21,74 5 4 9 6,52 6 5 2 1,44 Sumber: Data diolah dari lampiran 1 Berdasarkan data dari tabel 8, proporsi tertinggi konsumen mie instan pada penelitian ini adalah konsumen yang tidak memiliki tanggungan yaitu sebanyak 54 orang 39,13. Hal tersebut dapat menjelaskan bahwa sebagian besar konsumen yang tidak memiliki tanggungan adalah konsumen yang belum menikah atau memiliki keluarga. Anggota keluarga dapat saling mempengaruhi dalam pengambilan keputusan dalam mengkonsumsi suatu produk. Semakin banyak jumlah anggota keluarga maka kemungkinan pengambilan keputusan dipengaruhi keluarga semakin besar. Sehingga anggota keluarga akan saling mempengaruhi dalam keputusan pembelian dan konsumsi suatu produk. BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi dan bervariasi saat ini sudah semakin meningkat. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya produk-produk makanan yang dijual di pusat – pusat penjualan produk makanan. Kesadaran ini dipengaruhi oleh semakin majunya teknologi informasi dibidang pangan, sehingga masyarakat atau konsumen lebih tanggap terhadap segala perubahan yang ada. Perubahan ini ternyata secara tidak langsung merubah selera dan kebiasaan masyarakat dalam memilih produk pangan yang akan di konsumsinya. Kebiasaan masyarakat dalam mengkonsumsi produk pangan ini juga dipengaruhi oleh gaya hidup masyarakat yang sudah semakin dinamis dikarenakan tuntutan pekerjaan yang semakin tinggi. Kebutuhan hidup yang semakin tinggi menyebabkan masyarakat melakukan upaya – upaya yang lebih keras untuk menutupi kebutuhannya tersebut. Saat ini masyarakat semakin sibuk dengan jam kerja yang lebih panjang, yang mendorong konsumen untuk memilih makanan dengan penyajiannya lebih praktis tetapi tetap beragam. Perkembangan konsumsi makanan instan yang berbasis gandum dari tahun ke tahun memperlihatkan tren yang positif dan semakin berkembang. Pergeseran pola konsumsi masyarakat ini ternyata berdampak positif terhadap industri makanan instan, terutama industri mie instan. Tidak dapat dipungkiri, mie memang sudah menjadi bagian penting dalam pola makan rumah tangga, tidak hanya di perkotaan tetapi juga di pedesaan. Peran mie instan tidak hanya sebagai bahan pokok tetapi dapat pula berperan sebagai lauk – pauk sehingga sering dijumpai masyarakat yang makan nasi dengan lauk mie instan. Hal ini dimungkinkan karena mie instan dapat di proses dengan mudah dan praktis dan dapat memenuhi selerasebagian besar masyarakat baik orang dewasa maupun anak – anak. Satu takaran saji mie instan yang berjumlah 80 gram dapat menyumbangkan energi sebesar 4400 kkal, yaitu sekitar 20 dari total kebutuhan energi harian 2000 kkal. Kelemahan dari konsumsi mie instan adalah kandungan dari natriumnya yang tinggi, yang kurang menguntungkan bagi konsumen yang memiliki maag. Agar gizi dapat terpenuhi ketika mengkonsumsi mie instan, cara baik mengkonsumsi mie instan dengan menambah menu yang berasal dari bahan dasar hewani dan sayur-sayuran berserat. Anonimous, 2011 Menurut Undang-undang Perlindungan Konsumen UUPK, konsumen adalah setiap orang yang memakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Anonimous, 2011 Penelitian ini dilakukan pada konsumen mie instan yang berada di kota Medan dengan jumlah responden sebanyak 138 orang dari 21 kecamatan. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis perpindahan merek mie instan yang dilakukan konsumen.

5.1 Pertimbangan konsumen dalam memilih dan berpindah merek produk mie instan