Karakteristik konsumen sampel menurut status pekerjaan Karakteristik pengeluaran konsumen sampel

Dari diagram 3, dapat diketahui bahwa status pendidikan sampel terendah adalah Sekolah Dasar SD dengan proporsi sebanyak 2 orang 1, sedangkan proporsi sampel tertinggi adalah Sekolah Menengah Atas SMA sebanyak 53 orang 38. Kebutuhan konsumen senantiasa berubah seiring dengan meningkatnya pendidikan. Semakin tinggi pendidikan semakin tinggi juga pemenuhan akan kebutuhan hidupnya. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan konsumen maka pola pikir konsumen juga akan lebih maju dan berkembang dan konsumen tentu lebih selektif dan rasional dalam membuat keputusan membeli mie instan. Konsumen yang mempunyai pendidikan cukup tinggi akan cenderung tanggap terhadap informasi yang diterimanya sebelum memutuskan untuk membeli suatu produk.

4.6.3 Karakteristik konsumen sampel menurut status pekerjaan

Menurut Sumarwan 2003, pendidikan dan pekerjaan adalah dua karakteristik yang saling berhubungan. Pendidikan akan mempengaruhi pekerjaan yang dilakukan konsumen. Dan selanjutnya jenis pekerjaan responden akan mempengaruhi pendapatan yang mereka terima. Pendapatan tersebut kemudian akan mempengaruhi proses keputusan dan pola konsumsinya yang selanjutnya akan mempengaruhi daya beli konsumen terhadap suatu produk dalam hal ini adalah pembelian mie instan. Jenis pekerjaan sering dianggap sebagai indikator sosial. Hal ini dapat dipahami karena pekerjaan berkaitan langsung dengan kedudukan seseorang di masyarakat. Data 138 responden dengan beragam latar belakang mata pencaharian dapat disajikan pada tabel 6 sebagai berikut. Tabel 6. Distribusi sampel berdasarkan status pekerjaan No Pekerjaan Jumlah Orang Frekuensi 1 Pelajar 21 15,2 2 Mahasiswa 29 21,0 3 Wiraswasta 24 17,4 4 Pegawai Swasta 19 13,8 5 Pegawai Negeri 19 13,8 6 Ibu Rumah Tangga 26 18,8 Jumlah 138 100 Sumber: Data diolah dari lampiran 1 Berdasarkan tabel 6 dapat diketahui bahwa konsumen yang paling banyak membeli mie instan adalah para mahasiswa yaitu sebanyak 29 orang 21. Mahasiswa adalah seseorang yang memiliki kemampuan dan sikap mandiri, berpandangan jauh, jujur, kreatif, tangguh dan berani menanggung resiko. Dari status pekerjaan, sampel yang sudah memiliki pendapatan tetap adalah wiraswasta, pegawai swasta dan pegawai negeri dengan proporsi 88 orang 64. Sedangkan yang tidak memiliki penghasilan tetap ada sebanyak 50 orang 36. Seperti pelajar dan mahasiswa, konsumen sampel ini masih bergantung pada penghasilan orang tua. Sedangkan ibu rumah tangga yang bergantung pada suami kepala rumah tangga dengan proporsi sebesar 26 orang 18,8. Hal ini menunjukkan bahwa mie instan dikonsumsi oleh semua konsumen dari berbagai latar belakang jenis pekerjaan.

4.6.4 Karakteristik pengeluaran konsumen sampel

Jenis pekerjaan yang dimiliki oleh seseorang erat kaitannya dengan tingkat pendapatan yang diperoleh, yang pada akhirnya berpengaruh terhadap daya beli seseorang. Pendapatan sangat mempengaruhi seseorang dalam memilih produk yang akan dikonsumsi. Pengeluaran adalah suatu nilai yang dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan seseorang. Besar kecilnya pengeluaran seseorang tergantung pada tingkat penghasilan, besar kecilnya jumlah tanggungan, tingkat pendidikan dan kedudukan sosial, dan tingkat harga kebutuhan. Karakteristik pengeluaran konsumen sampel penelitian dapat dilihat pada tabel 7 berikut ini. Tabel 7. Distribusi karakteristik pengeluaranbulan sampel untuk konsumsi pangan No Jumlah Pengeluaranbulan Rp Jumlah Orang Frekuensi 1 100.000-500.000 11 7,97 2 600.000-1.000.000 46 33,34 3 1.100.000-1.500.000 14 10,15 4 1.600.000-2.000.000 37 26,82 5 2.100.000-2.500.000 14 10,15 6 2.600.000-3.000.000 12 8,69 7 3.100.000-3.500.000 3 2,18 8 3.600.000-4.000.000 1 0,72 Sumber: Data diolah dari lampiran 1 Berdasarkan tabel 7 dapat diketahui bahwa jumlah pengeluaran konsumen sampel untuk memenuhi kebutuhan pangan selama satu bulan pada range Rp. 100.000-500.000 ialah konsumen yang tergolong pelajar. Rp. 600.000-1.000.000 ialah konsumen yang tergolong mahasiswa. Sedangkan besar pengeluaran yang lebih dari Rp. 1.000.000 ialah konsumen sampel yang tergolong konsumen yang bekerja sebagai pegawai negeri, pegawai swasta, dan ibu rumah tangga. Besar pengeluaran yang tertinggi berada pada range Rp. 1.600.000-2.000.000 dengan proporsi 37 orang 26,82. Data tersebut menunjukkan bahwa ekonomi konsumen sampel sebagian besar adalah menengah keatas. Semakin tinggi pendapatan maka pengeluaran seseorang semakin tinggi pula, karena tingkat kebutuhannya juga meningkat.

4.6.5 Karakteristik jumlah tanggungan konsumen sampel