Pangsa Pasar Market Share Ekuitas Merek Brand Equity

Kebij = kebijakan pemerintah Rahardja, 2006. Berdasarkan penjelasan teori penawaran, faktor serta fungsi penawaran, maka dapat digambarkan ciri hubungan penawaran dan harga dalam kurva penawaran sebagai berikut. P S Q Rahardja, 2006.

2.2.2 Pangsa Pasar Market Share

Pangsa pasar Market Share dapat diartikan sebagai bagian pasar yang dikuasai oleh suatu perusahaan, atau persentase penjualan suatu perusahaan terhadap total penjualan para pesaing terbesarnya pada waktu dan tempat tertentu. Jika suatu perusahaan dengan produk tertentu mempunyai pangsa pasar 35, maka dapat diartikan bahwa jika penjualan total produk-produk sejenis dalam periode tertentu adalah sebesar 1000 unit, maka perusahaan tersebut melalui produknya akan memperoleh penjualan sebesar 350 unit. Besarnya pangsa pasar setiap saat akan berubah sesuai dengan perubahan selera konsumen, atau berpindahnya minat konsumen dari suatu produk ke produk lain Durianto dan Sitinjak, 2001. Dalam tulisan Lubis 2004 strategi pemasaran bisa digolongkan atas dasar pangsa pasar yang diperoleh suatu perusahaan, maka terbagi atas 4 kelompok, yaitu: 1. Market Leader, disebut pimpinan pasar apabila pangsa pasar yang dikuasai berada pada kisaran 40 atau lebih. 2. Market Chalengger, disebut penantang pasar apabila pangsa pasar yang dikuasai berada pada kisaran 30. 3. Market Follower, disebut pengikut pasar apabila pangsa pasar yang dikuasai berada pada kisaran 20. 4. Market Nitcher, disebut juga penggarap relung pasar apabila pangsa pasar yang dikuasai berada pada kisaran 10 atau kurang.

2.2.3 Ekuitas Merek Brand Equity

Merek adalah nama simbol yang diberikan produsen yang bersifat membedakan barang atau jasa yang dihasilkan produsen lain. Aaker 1997 mengatakan bahwa ekuitas merek merupakan satu set Brand Asset dan Liability yang berhubungan dengan sebuah merek dan simbol yang disediakan sebuah produk atau servis bagi pengguna. Ekuitas merek mempunyai lima kategori, yaitu: 1. Loyalitas merek Brand Loyality 2. Kesadaran akan merek Brand Awareness 3. Asosiasi merek Brand Association 4. Kesan kualitas Perceived Quality 5. Aset-aset merek lainnya Other Propriertary Brand Asset Loyalitas merek merupakan inti dari ekuitas merek. Suatu produk dapat mempunyai brand awareness yang baik, kualitas yang baik, dan brand association yang cukup banyak, tetapi belum tentu mempunyai loyalitas merek. Sebaliknya, produk yang memiliki loyalitas merek dapat dipastikan memiliki kesadaran merek yang tinggi, kualitas yang baik, dan asosiasi yang cukup dikenal Aaker, 1997. Adapun komponen dari ekuitas merek menurut Aaker 1997 adalah: 1. Brand Loyality Loyalitas merek Brand Loyality merupakan satu ukuran keterkaitan antara pengguna kepada sebuah merek. Ukuran ini dapat memberikan gambaran tentang mungkin tidaknya seorang pelanggan beralih ke merek produk lain, terutama jika pada merek tersebut didapati adanya perubahan, baik menyangkut harga maupun unsur-unsur produk. Dalam kaitannya dengan loyalitas merek suatu produk, didapati adanya beberapa tingkatan loyalitas merek. Setiap tingkat mewakili tantangan pemasaran yang berbeda, dan mewakili juga tipe aset yang berbeda dalam mengelola dan mengeksploitasinya. Semuanya mungkin tidak mewakili kelas produk atau pasar yang spesifik. 2. Brand Awareness Kesadaran akan merek Brand awareness adalah kesanggupan seorang pengguna untuk mengenali dan mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari suatu produk tertentu. Pengukuran Brand awareness, menurut Aaker 1997, didasarkan pada pengertian-pengertian yang mencakup tindakan dalam kesadaran akan merek yaitu: a. Top of Mind, menggambarkan merek yang pertama kali diingat atau disebut responden ketika ditanya tentang suatu produk. b. Brand Recall, atau pengingatan kembali merek, mencerminkam merek-merek apa saja yang diingat responden setelah menyebut merek pertama. c. Brand Recognition, atau merek yang diingat konsumen setelah diberi bantuan. d. Unware of Brand, merupakan tingkatan yang paling rendah dimana responden tidak mengenal merek suatu produk meskipun sudah diberi bantuan. 3. Brand Association Asosiasi merek Brand association adalah segala sesuatu yang dapat dihubungkan dalam memori responden terhadap suatu produk. Berbagai asosiasi merek saling berhubungan akan membentuk brand image. Pada umumnya asosiasi merek, terutama yang membentuk merek, akan menjadi pijakan bagi pengguna dalam keputusan pembelian dan loyalitas pada merek tersebut. 4. Perceived Quality Kesan kualitas Perceived quality merupakan persepsi pengguna terhadap kualitas suatu merek produk. Kesan kualitas ini akan membentuk persepsi kualitas dari suatu produk dimata pengguna. Dimensi perceived quality dibagi menjadi: a. Kinerja, melibatkan berbagai karakteristik operasional utama. b. Pelayanan, mencerminkan kemampuan suatu produk dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan. c. Ketahanan, mencerminkan umur ekonomis dari produk tersebut. d. Keandalan, konsistensi dari kinerja yang dihasilkan dari suatu pembelian ke pembelian berikutnya. e. Karakteristik produk, bagian-bgian tambahan dari suatu produk. f. Hasil, mengarah kepada kualitas yang dirasakan melibatkan dimensi sebelumnya.

2.2.4 Perpindahan Merek Brand Switching