Tabel 14. Deskripsi Respon Berdasarkan Tingkat Pendapatan Anggota Keluarga Lain di Bogor 2012
Tingkat Pendapatan Anggota Keluarga Lain
Respon Rasio SetujuTidak
Setuju Setuj
u Tidak
Setuju 0-5juta
10 27
0,37 5,1juta-10juta
13 5
2,60 10juta
7 1
7,00
Responden dengan tingkat pendapatan anggota keluarga lain di atas Rp 10.000.000 memiliki nilai rasio setujutidak setuju yang paling besar dengan
nilai 7,00. Hal ini membuktikan bahwa seseorang yang anggota keluarga lainnya memiliki pendapatan lebih dari Rp 10.000.000 cenderung setuju terhadap
kenaikan harga BBM jenis premium. Berdasarkan hasil wawancara maupun dengan menggunakan penyebaran
kuisioner, sebagian besar responden memiliki anggota keluarga lainnya yang memiliki pendapatannya sendiri. Selain itu, secara statistik melalui alat analisis
Chi Square Test pada Tabel 7, diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,054 yang lebih besar dari taraf nyata 0,05. Dengan derajat bebas sebesar 18, diperoleh nilai
Chi-Square
hitung
sebesar 28,536 yang lebih kecil dari nilai Chi-Square
tabel
sebesar 28,869. Artinya, tidak ada hubungan nyata antara tingkat pendapatan anggota
keluarga lain dengan respon pengendara mobil pribadi terhadap rencana kenaikan harga BBM jenis premium pada tingkat kepercayaan 95 persen.
4.1.7 Kesediaan Membayar terhadap Satu Liter BBM Jenis Premium
Variabel ini merupakan variabel independen kesediaan membayar responden terhadap satu liter BBM jenis premium jika terjadi kenaikan harga
BBM jenis premium menurut persepsi mereka masing-masing. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 15 berikut ini.
Tabel 15. Karakteristik Responden Berdasarkan Kesediaan Membayar terhadap Satu Liter BBM Jenis Premium di Bogor 2012
Kesediaan Membayar Rupiah Frekuensi
Rasio 5000
31 52
5500 7
11 6000
22 37
Dari hasil pada Tabel 15 dapat dilihat bahwa mayoritas responden, yakni 31 responden atau 52 persen dari keseluruhan responden menyatakan bersedia
membayar Rp 5.000 untuk satu liter BBM jenis premium jika harus terjadi kenaikan harga. Lalu sebanyak 22 responden atau 37 persen dari keseluruhan
responden menyatakan bersedia membayar Rp 6.000 untuk satu liter BBM jenis premium. Sebanyak tujuh responden atau 12 persen responden menyatakan
bersedia membayar sebesar Rp 5.500 untuk satu liter BBM jenis premium. Hal ini menunjukkan bahwa kesediaan pengendara mobil pribadi untuk membayar jika
terjadi kenaikan harga adalah sebesar harga yang tidak terlalu jauh dari harga jual BBM jenis premium pada masa sekarang.
Dari deskripsi pada Tabel 16 dapat dilihat bahwa lebih dari 31 orang memilih Rp 5.000 sebagai kesediaan membayar mereka terhadap satu liter BBM
jenis premium. Sebanyak delapan orang dengan kesediaan membayar terhadap satu liter BBM jenis premium sebesar Rp 5.000 setuju terhadap kenaikan harga
BBM jenis premium, sementara 23 lainnya tidak setuju. Lalu sebanyak lima orang dengan kesediaan membayar terhadap satu liter BBM jenis premium sebesar Rp
5.500 setuju dengan kenaikan harga BBM jenis premium, sementara tiga lainnya tidak setuju. Lalu, sebanyak 15 orang dengan kesediaan membayar Rp 6.000
setuju dengan kenaikan harga BBM jenis premium, sementara tujuh lainnya tidak setuju.
Tabel 16. Deskripsi Respon Berdasarkan Kesediaan Membayar di Bogor 2012
Kesediaan Membayar Rupiah Respon
Rasio SetujuTidak
Setuju Setuju
Tidak Setuju 5.000
8 23
0,35 5.500
5 3
1,67 6.000
15 7
2,14
Umumnya, kesediaan membayar pengendara mobil pribadi berada pada tingkat terendah dari pilihan yang ditawarkan. Hal ini dibuktikan oleh jawaban
responden yang memilih Rp 5.000 sebagai kesediaan membayar mereka terhadap satu liter BBM jenis premium. Chi SquareTest pada Tabel 7 memperlihatkan
Asymp. Sig. 2-sided sebesar 0,009 lebih kecil dari selang kepercayaan 95 persen yang menyatakan bahwa kesediaan membayar masyarakat berhubungan
dengan respon pengendara mobil pribadi terhadap rencana kenaikan harga BBM
jenis premium. Dapat dilihat juga pada nilai Chi-Square
hitung
yang diperoleh sebesat 11,662 pada derajat bebas 3 yang lebih besar dari Chi-Square
tabel
yang bernilai 7,815. Hal ini menunjukkan bahwa respon dan kesediaan membayar
memiliki hubungan yang nyata. Koefisien korelasi Rank Spearman menunjukkan nilai 7,815 yang lebih besar dari alpha
α=0,05 sehingga tidak ada pengaruh antara keduanya.
4.1.8 Perilaku Menghemat jika Terjadi Kenaikan Harga BBM Jenis Premium